Pembuka

132 23 15
                                    

PROLOG

Aku adalah Rama, seorang mahasiswa di sebuah universitas Jogjakarta. Usia ku masih terbilang muda, namun  sikapku yang dewasa membuat diriku berbeda. Aku sangat dikenal sebagai seorang mahasiswa yang aktif, maka dari itu tidak heran aku selalu menjadi rebutan para mahasiswi di universitasku. Namun  sikap ku yang dingin membuat banyak wanita sulit menaklukan diriku.

Pertemuku  dengan sosok wanita asal italia, membuat sifat dinginku berubah seketika. Entah apa yang terjadi pada diriku, mungkin ini adalah takdir dari Tuhan.

Baru kali ini aku merasa memiliki perasaan yang berbeda pada wanita itu. Apakah ini yang dinamakan cinta? Tidak ini tidak boleh terjadi padaku jika aku mencintai dirinya, berarti aku telah melangar perjanjianku dengan kekasihku yang tinggal di paris. Aku tidak ingin ini terjadi, aku sengaja menjadikan diriku ini dingin terhadap wanita, namun mengapa dirinya mampu melemahkan diriku. Aku takut kesetianku pada kekasihku hilang karna dirinya.

Entah apa yang akan aku lakukan, dan entah yang akan terjadi. Semuanya aku serahkan pada Tuhan, semoga ini yang terbaik Tuhan.

Part 1

Jogjakarta

Entah mengapa hari ini aku merasa begitu bersemangat untuk pergi berkuliah. Padahal biasanya aku tak pernah sesemangat ini.

"Kringgggg....( suara ponselku berbunyi)."

Ku lihat layar di hp ku, ternyata itu adalah Renaldi, sahabat ku.

"Ada apa, tumben pagi pagi udah bangun, pake nelpon segala lagi."

"Cepet lu berangkat kuliah!, buruan gak pake lama!."

Dia langsung menyudahi teleponya,  padahal aku belum jawab sama sekali. rasanya ada yang aneh pada dia, biasanya dia selalu berangkat siang jika kuliah, tapi sekarang dia menyuruhku untuk segera berangkat.

Perasaanku mulai gelisah dengan tingkah dirinya. Apahkah ada kejutan? Tapi kan aku sedang tidak berulang tahun. Aku mulai cemas memikirkan hal ini, karna sikap Renaldi tak seperti biasa.

Tanpa pikir pusing aku langsung bergegas ke universitas.

                       Universitas

Keadaan sepi ketika aku datang, lagi pula ini masih jam 06.15, siapa yang mau berangkat jam segini? Paling hanya dosen. Aku semakin takut ketika masuk ke dalam universitas. Keadaanya semakin mencekam, namun aku berusaha melawan rasa takutku.

"Sampai juga aku di dalam kelas, Renaldi mana kok gak ada." Ucapku dalam hati.

Ku tunggu dirinya, namun dia belum juga terlihat, padahal tadi dia yang menyuruhku untuk datang lebih awal.

Jam menunjukan pukul 07.00 tapi Renaldi belum juga kelihatan. Tak lama terdengar suara langkah kaki mendekati kelasku.

"Pagi, Apahkah kamu Rama?."

"Iya, ada apa ya pak?."

"Oh iya... nih sekarang kamu bersihin kamar mandi sama ruang dosen. cepat ya, soalnya pagi ini bakal ada rapat."

"Maksud bapa apa ya, saya kurang paham?."

"Iya kemarin Renaldi bilang katanya kamu akan menjadi perwakilan kelas kamu buat bersihin halaman universitas ."

"Anjirr, bener bener si Renaldi awas ya lu." ujarku dalam hati

Aku langsung pergi ke kamar mandi, walaupun sebenarnya aku tak mau kesana, karna bau sekali.

TWO TOWERS ( DUA MENARA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang