TAK DI ANGGAP

55 3 2
                                    

Italia-indonesia.

Matahari mulai menampakan diri, aku segera bergegas menuju kamar mandi, kemudian bersiap untuk kembali ke Indonesia.

*****

Akhirmya aku sampai di bandara, untung saja pesawat yang aku tumpangi belum datang, sehinga aku bisa berjalan jalan untuk mencari angin sekaligus menenangkan diri.

Aku melihat seorang laki laki yang sedang duduk di tempat menunggu pangilan. Itu adalah Renaldi, terlihat dari wajahnya sepertinya ia sedang kesal. Ia menyentuh hand phonenya ke atas dan kebawah.

"woy, kenapa lu." ucapku kepada renaldi dengan sedikit penekanan.

Renaldi tak memperdulikan diriku, ia terus memainkan hand phonenya. Kemudian aku duduk di sampingnya, namun renaldi bangun meningalkan aku.

Aku teringat pada Adel yang dulu pernah aku abaikan saat dia berbicara padaku, mungkin ini karma bagiku Karna tak menghargai orang lain. Sekarang aku percaya bahwa setiap peebuatan pasti ada balasan. Apahkah aku akan mendapat karma karena perbuatanku pada lia dan ira.

Akhirnya aku sampai di Indonesia. Aku sungguh lelah sekali Karna perjalan tadi. Aku pun langsung membantingkan pintu dan berbaring di tempat tidur. Beberapa menit kemudian mataku mulai menutup.

******

Hari ini aku bangun dengan raut wajah gembira, entah mengapa aku merasa seperti ini. Aku segera bergegas menuju universitas. Aku tak melihat siapapun di ruang kelas, padahal waktu telah menunjukan pukul 10.30 tapi mengapa kelas masih terasa sepi. Ku lihat hand phone ku. Disana terdapat status renaldi.

 Disana terdapat status renaldi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deg....
Komenan membuat hatiku Kacau, Renaldi benar benar tidak mengangapku Lagi.  Apahkah Hilmi, Azka dan Agis tau masalah ini. Aku benar benar kehilangan sahabat sagabatku padahal hanya mereka yang bisa mengerti perasaanku. Aku benar benar menyesal atas kejadian itu. Renaldi benar benar melakukan apa yang ia ucapkan padaku.

Kring...(suara pesan masuk)
Itu adalah pesan dari lia.

Lia : Rama?.

Aku : iya.

TWO TOWERS ( DUA MENARA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang