Friends

83 12 17
                                    

Jakarta-jogjakarta

Kejadian kemarin membuatku senang, namun membuat diriku bingung. Semoga hubungan ku dengan lia bisa tuntas hingga ke pernikahan nanti, amin......

Hari ini aku akan pulang kembali ke jogjakarta. Aku bergegas ke halte yang tak jauh dari hotel. Ku lihat seseorang yang sedang duduk sambil membaca buku. Paras wajahnya seperti ira. Aku yakin itu pasti ira. Aku mencoba mendekati wanita itu.

"Hay."

"Eh rama..." kemudian aku duduk dipinggir ira.

"Kamu mau kemana?"

"Aku mau pulang ke italia."

"Hati-hati ya di jalan, aku harap kamu gak akan ngelupain aku."

"Gombal, iya makasih ya."

Tak lama bus datang,  aku langsung pamitan pada ira. Sebenarnya aku ingin lebih lama berbicara denganya, namun waktu menjadi penghalang. Aku tak bisa berlama lama di Jakarta, karna aku harus menyelasikan kuliah ku yang tingal satu semester.

Sungguh suasana bus sangat membosankan, andai di sampingku ada ira, mungkin tak membosankan seperti ini.

Ya tuhan, Mengapa aku masih mengkhayalkan ira. Padahal ira belum tentu memikirkanku. Apahkah aku benar benar ada perasaan akan dirinya. Namun apahakah dirinya benar benar suka padakuu. Ya tuhan, cobaan apa yang engkau berikan padaku.

Rasaku pada lia dan ira sangat berbeda. awal aku mencintai lia, perasaanku  dag dig dug, namun aku tidak terlalu mengkhayalkan dirinya, apahkah mungkin karna aku tau lia itu suka sama aku. Tapi mengapa pada ira perasaanku berbeda? Apahkah karna aku takut dia tidak suka padaku. Mengapa aku selalu mengkhayal kan dirinya dan mengapa aku senang sekali jika berada dekatnya.  Sudahlah aku akan melupakan ira demi kebaikan lia.

                               ****

"kringgg....(suara pesan masuk) "

Ku lihat ponsel miliku. Ternyata itu adalah ariz, sahabatku. Dia itu orang yang paling gak jelas dalam persahabatan ku. Ariz mengirim pesan pada grup persahabatan kami. Tidak hanya ariz di dalam grup itu terdapat juga renaldi, hilmi(sosok yang sering di sebut ustad), dan agis(sifatnya tak jauh beda dengan ariz).

Percakapan pun semakin ramai, akhirnya aku ikut ikutan meramaikan grup persahabatn kami.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TWO TOWERS ( DUA MENARA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang