BAHAGIA

28 4 1
                                    

Jogjakarta

Hari ini aku mencoba meminta maaf pada Renaldi untuk menyesaikan semua permasalahan ini. Namun hari ini aku tak dapat menemukan Renaldi dimana pun. Aku mencoba menanyakan keberadaan Renaldi pada semua orang termasuk para sahabatku. Namun tak seorang pun melihat Renaldi pada hari ini.

Jam telah menunjukan pukul 13.00 WIB. Aku duduk di bangku taman sambil membaca sebuah buku sejarah. Disana tertulis beberapa nama pahlawan dan jasa mereka. Aku yakin bahwa seseorang akan memperjuangkan apa yang pantas mereka dapatkan seperti halnya mereka yang berjuang untuk kemerdekaan.

Entah mengapa akhir akhir ini aku mulai sering membaca buku buku sejarah baik nasional Maupun internasional. Apa Karna aku ingin belajar memperdalam sejarah masa lalu, aku ingin belajar agar masa lalu itu tak terulang lagi. Karna aku tau sesuatu yang tumbuh kembali tak lagi sama rasanya. Karna nafsu dan ego kebanyakan orang menyesali dan ingin melupakan masa lalulnya. Padahal menurutku seharusnya masa lalu jangan di lupakan seharusnya di jadikan pelajaran agar tak terjadi lagi. Mungkin Karna itu sejarah selalu ada dalam hidup manusia, agar manusia kembali ke jalan yang benar.

Menurutku anak sejarah itu kuat kuat. Karna ia selalu mengenang masa lalu yang kelam. Mungkin juga mereka begitu dalam keadaan cinta. Jika mereka putus, mereka akan mengenang satu sama lain. Karna sesunguhnya move on itu mengiklaskan bukan melupakan. Dan jika kamu ingin move on terhadap masa lalu berarti kamu ingin kejadian yang sama terulang lagi. Mengapa? Karna jika kamu telah melupakan segalnya tentang orang itu, pasti dia datang dengan aksinya berniat untuk menjatuhkanmu kembali. Karna kamu telah melupakan segalanya tentang dia, termasuk cara dia menaklukanmu ketika pertama bertemu.

Aku harap masa lalu tidak dilupakan seharusnya dikenang untuk menjadi pelajaran.

Aku rasa persahabatan ku dengan renaldi akan hancur selamanya. Karna Renaldi selalu teguh dengan pendirianya. Buktinya mantan dia yang pernah ngeduain renaldi aja,  sampai sekarang belum renaldi maafkan. Padahal mantan renaldi mencoba meminta maaf.

Terdengar suara orang yang sedang mengobrol. Aku paham itu suara siapa. Ku lirik ke arah samping, benar dugaanku disampingku telah ada adel.

"ngapain lu." Ucapku sedikit sinis pada adel.

"kamu mau tau banget apa mau tau aja." Bacot adel membuatku jijik mendengarnya.

"Hiha." Aku meningalkan adel sendirian di taman. Namun adel tetap mengejarku hingga kami berhenti di sebuah toilet.

Aku sebenarnya kesal pada Adel, rasanya ingin pindah universitas.

"Lo ngapain disini, mau ikut ke kamar mandi?."

Tiba tiba Adel mendekati diriku kemudian ia terpeleset di sana? Aku tertawa terbahak bahak namun aku pun tidak tega pada dirinya yang kelihatan menyimpan rasa malu untung saja di toilet itu hanya ada aku dan Adel.

Aku mencoba membangunkanya namun ketika ia berhasil berdiri, ia kembali terpeleset, badanya jatuh ke arah ku, sehinga terlihat seperti sedang berpelukan.

"Dede masih polos." Terdengar suara dari dekat pintu, ternyata itu suara azka.

"Lu ngapain berduaan di toilet pake peluk pelukan segala." Aku langsung melepas pelukan itu. Aku melihat ke arah mereka disana ada Renaldi, Hilmi, dan agis.

"Ram, lu ngapain disini, curiga gua" ucap agis dengan sedikit candaan. Aku tak menjawab apa pun.

Sementara Adel langsung keluar meninggalkan kami. Dan agis, hilmi, dan Azka mulai masuk ke toilet satu persatu. Di luar toilet hanya tinggal aku dan renaldi. Aku menatapnya dengan penuh kegelisahan sementara ia menatapku dengan sejuta kekesalan.

Aku langsung keluar namun Renaldi berbisik ketika kami berdua sejajar di pintu toilet.

"Lu mau cari mangsa baru. Gak malu sama janji lu. Dasar M.U.N.A.F.I.K. Lu mau nyakitin berapa cewe lagi." Dengan penekanan pada kata munafik membuatku sedikit tersindir. Sepertinya ia mengira bahwa aku ada hubungan dengan Adel.

"maaf gua gak..." Renaldi langsung pergi masuk ke toilet peertanda bahwa dia tidak peduli dengan semua omonganku. Aku pun tak melanjutkan perkataanku.

    ****

Pasti semua ini berawal dari ke egoisan ku. Aku harus menyelesaikan semua ini dengan sejuta semangat. Walaupun aku harus menerjang sejuta rasa sakit akibat perbuatanku sendiri.

"Ramaaaaaaa." Terdengar suara bibi yang memangil namaku. Aku menghampiri bibi yang berada di ruang tengah.

"Besok orang tua kamu bakal jemput kamu kesini." Ucap bibi sambil mengoles roti dengan selai cokelat.

"Buat apa? Kan kelulusan aku masih tinggal tiga bulan lagi." Ucapku sedikit heran pada bibi.

"Besok juga tau." Ucap paman yang tiba tiba menyambar. Aku tak tau kehadiran paman yang ternyata dari tadi sedang membaca koran di dekat pintu. Kemudian bibi keluar sambil memakan roti.

Aku penasaran mengapa mamah dan papa tiba tiba datang kesini. Bukan tanpa alasan  mereka datang, pasti ada maksud tertentu.

Aku kembali ke kamar dan membantingkan handphone aku berbaring menghadap atap rumah. Disana terdapat hiasan bintang. Kemudian aku mengahadap ke arah jendela, terlihat sunset dari kamarku yang terletak di lantai dua. Aku mulai lelah dan perlahan aku mulai memejamkan mata.

"Kringggg..." Suara hp mengagetkan dan membangunkan ku yang sedang tertidur. Aku lihat layar di ponsel terlihat pesan dari ira.

Ira      : Ramaaaaaaaaa
Ira      : p
Ira      : p

Aku menjawab pertanya Ira. Ia mengirim pesan suara padaku.

"Ram, kamu tau gak? Aku bakal nerusin kuliah S2 di sana. Dan kamu tau?  bahwa besok mamah aku sama papah bakal bawa aku ke jogja. Dan aku harap kita bakal ketemu disana." Aku kaget mendengar kabar itu namun di lain rasa aku senang akan kedatangan ira yang bisa menemani ku disana.

Aku tak menjawab apa pun dan langsung menutup telpon. Aku hanya tersenyum akan kedatangan ira namun aku takut semua kelakuan terungkap.

Aku langsung melanjutkan tidur malamku. semoga mimpi indah yang kuharapkan pun bisa terkabul. Aku pasti bisa melewati segala cobaan yang tuhan berikan. Semoga aku bisa menemukan titik bahagiaku.

Aku bahagia sekali malam ini karna wanita yang aku cintai yaitu ira bisa bertemu ku sepanjang hari dan aku bisa menghabiskan waktu bersama ira.

****

Alarm pagi membangunkan ku padahal kala itu aku sedang mimpi indah. Aku melihat ke arah alarm ternyata menunjukan pukul 03.00 aku salah menyetel alarm. Perasaan aku memasang alarm pukul 05.00 tapi alarm menyala pada pukul tiga.

Apahkah karna aku bahagia sekali sehingga aku salah memasang alarm. Ah aku tak peduli.

Bahagia membuatku sering kali melakukan kesalahan ~ Rama

Aku cinta kepada seseorang yang baru ku kenal~ira

Jika takdirku mencintaimu maka aku tak akan menghianatimu ~lia

Persahabatan bisa menjadi permusuhan karna penghianatan ~ Renaldi

Thank for reading
Terima kasih telah membaca

Semoga terhibur dan mohon maaf jika terdapat kata kata yang salah karna maklum baru belajar.

Jan lupa komen and vote

Nantikan terus lanjutanya.

Salam : vikriramadan




TWO TOWERS ( DUA MENARA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang