4. tetangga masa gitu

39K 3.4K 1.3K
                                    

Lanjut klo komennya lebih dari 500

Hii!!!

I'm back!!!

Aku usahain nulis cepet walau jadinya berantakan. Hiksss...

Demi kalian

Demi kejar setoran

Mumpung lagi libur sehari hehehhe

Seneng ga????

Klo seneng komen!!! :P

Sebelum membaca biasakan Vote dan komen 😘😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebelum membaca biasakan Vote dan komen 😘😘

Jangan lupa juga baca cerita aku yang lain ya. Tentang Vino, adenya Vino atau Andre heheh

Happy reading 😘😘




****

"Oh, lo anaknya Om Ronald ya? Gue Aldi."

Ia mengangguk. Tangannya menarik turun kertas bertuliskan nama Aldi yang sejak tadi dibentangkannya, lalu meraih tangan Aldi yang masih menggantung di udara.

"Gue Alice," katanya, masih dengan senyum yang sama.

"Alice?" Aldi terlihat berpikir. Nama itu terdengar familiar di telinganya.

Wait...

Alice...

Alice?

Alice???

Kayak... nama...

"Iya nama gue Alice," kata Alice lagi.

Aldi melongo sesaat, lalu tiba-tiba tertawa keras.

"HAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAH. Anjir!"

"Lo kenapa?" Alice mengernyit, dahinya mengerut memandang Aldi aneh.

Gadis itu lalu merogoh tas selempangnya dan mengambil cermin dari dalam sana. Ia melihat wajahnya baik-baik, tidak ada yang aneh. Tatapannya lalu kembali ke Aldi. Cowok itu masih saja tertawa.

"Apanya yang lucu sih? heran," tanyanya gemas.

"Nama. Hahahaha.... Nama lo kenapa Alice sih, astagaaa!!!" Aldi menepuk jidatnya sendiri, lalu menyisir rambutnya ke belakang dengan gerakan setengah menjambak guna meredam tawanya. "HAHAHHA bisa gila gue!"

Ia terus tertawa karena tiba-tiba saja wajah kuda yang ia dan Letta tunggangi di sumba terpampang, menggantikan wajah cantik gadis yang sama-sama bernama Alice itu. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm Here (Sequel I'm Yours)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang