Hoffen 5 - Cerita Tentang Ibu

16.2K 1.4K 40
                                    

5. Cerita Tentang Ibu

🍁🍁🍁

Ayana meletakkan ponselnya diatas meja rias kecil yang ada di kamar kost-nya. Gadis itu menatap sendu kearah potret berbingkai putih yang selalu menghadirkan senyum kecil di bibirnya. Selama ini yang orang-orang tahu, Ayana adalah sosok tegar diantara para perempuan hebat yang menyayanginya. Ayana bisa sedewasa itu menghadapi semua ujian yang menerpanya tanpa orang-orang benar-benar tahu bagaimana kondisi hatinya. Ayana seolah tak pernah memikirkan dirinya karena prioritasnya saat ini bukanlah dirinya sendiri melainkan kebahagiaan adik tersayangnya. Argita Revania Kamal.

Ayana sangat menyayangi keluarganya. Walau kisahnya tidak sempurna seperti keluarga kebanyakan tapi Ayana selalu bersyukur memiliki keluarga seperti yang dimilikinya. Ayana kecil tinggal bersama sang nenek ketika Ayahnya menghembuskan nafas terakhir di saat Ayana duduk di bangku kelas dua sekolah dasar. Sedangkan Gita masih berusia dua menuju tiga tahun saat itu. Gita memang masih sangat kecil ketika Ayah yang mereka sayangi meninggalkan keduanya dan sang Ibu.

Ayana mengingat betul malam itu. Malam dimana saat sang nenek mengatakan bahwa Ayahnya telah tiada. Malam dimana Ayana melihat Ibu memeluk Gita dengan sangat erat. Malam dimana pamannya yang sangat menyayanginya memeluk Ayana seraya berkata Ayana pasti bisa melewatinya. Malam dimana Ayana menatap langit seraya bertanya, kenapa Allah mengambil Ayah secepat ini?. Malam yang tidak pernah Ayana sangka akan terjadi secepat itu.

Waktu berjalan cepat, tidak terasa mereka sudah terbiasa melewati waktu tanpa Ayah di samping mereka. Ayana yang menjadi saksi hidup dimana sang Ibu yang dulunya hanyalah karyawan buruh kembali membuka lembaran Ijazah lama yang dimilikinya dan meneruskan impian yang dulu tak pernah mau diwujudkan sang Ibu. Saat dimana Ibunya harus melamar menjadi guru yang jauh dari tempat tinggal mereka. Saat dimana akhirnya Ibu mereka diterima menjadi guru dan benar-benar berjauhan dengan Ayana dan Gita.

Setelah sang Ayah pergi, Ayana harus tinggal bersama dengan nenek dan pamannya. Membiarkan sang Ibu mencari nafkah untuknya ditengah kesulitan yang melanda. Ayana kecil menikmati hari-harinya dengan beban yang tak pernah orang lain tahu. Hanya senyum yang tersampir di bibirnya untuk menyemangati Gita yang hanya diantar di hari pertama sekolahnya oleh Ibu mereka. Berbeda dengan kebanyakan anak-anak lain yang diantar oleh Ibu mereka setiap hari, Gita hanya bisa melihat pemandangan itu tanpa merasakannya. Ayana tahu perasaan Gita tapi diapun tidak pernah menampakkan kesedihannya agar mampu menutup luka yang tertoreh tanpa tahu mengobatinya.

"Kita harus kuat, Ta. Kita harus berhasil supaya gak ada orang yang meremehkan kita. Ayuk* dan kamu harus bisa membuat Ayah dan Ibu bangga. Mengerti?" itulah yang Ayana ucapkan pada Gita sejak kecil dan Gita selalu mengingatnya.

Walau mereka hanyalah anak yatim yang tinggal jauh dari Ibu mereka. Baik Ayana dan Gita sama-sama selalu mengukir prestasi di kelas. Mereka selalu berusaha menggapai nilai tertinggi. Menjadi juara kelas adalah satu-satunya hal yang bisa mereka banggakan pada sang Ayah dan Ibu saat itu. Dan nenek yang mengambilkan rapot merekapun akan tersenyum bahagia menatap keduanya.

Ada kesakitan yang harus mereka bayar dengan sedikit kebahagiaan. Dan menatap senyum dari Nenek dan Ibu adalah kebanggaan bagi keduanya. Mungkin inilah yang membuat keduanya bisa semandiri sekarang. Baik Ayana maupun Gita sama-sama berpegangan tangan untuk bisa meraih impian mereka. Sama-sama saling mendukung agar bisa menjadi apa yang mereka inginkan. Hingga akhirnya Allah yang Maha Agung memberikan kebahagiaan tak terkira untuk mereka. Ibu mereka tak butuh waktu berpuluh-puluh tahun untuk menjadi PNS. Dan tak lama dari sanapun, Ibu mereka masuk dalam kategori guru yang menerima sertifikasi. Kemudian, nikmat Allah tak berhenti sampai disana. Detik ketika Ayana akan menyelesaikan kuliahnya, sang Ibu menerima tugas menjadi seorang Kepala Sekolah.

Hoffen ✔️ [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang