Rasa macam apa ini(?)

29 3 0
                                    

Sudah genap 2 bulan aku berpacaran dengan kak jessen,akhir-akhir ini ada sesuatu aneh yang kurasakan jika sedang bersamanya.

Siang itu aku sedang duduk ditangga depan mushola tepatnya tangga menuju kelasku,aku sedang mengobrol bersama ke-5 sahabatku. Ya seperti kebiasaan pada umumnya jika ada seseorang yang tidak kusuka pasti ku sindir habis-habisan terlebih lagi sahabatku pun tidak menyukainya terutama si Desfa hihi ia adalah orang yg paling banyak nyinyir jika membicarakan anak itu. Anak yang kami maksud adalah teman sekelas kami yaitu si Resa,ya jika saling membicarakan kejelekan satu sama lain adalah hal yg biasa terlebih lagi pada anak SMA seperti kami. Lagi asyik-asyik nya kami mengobrol tiba-tiba kak jessen datang menghampiri.

"Assalamualaikum"

" Waalaikumsalam"

"Dek boleh minjem trisnanya sebentar?" Tanya kak jess

" Silahkan kak. Tapi pulangin ya wkwk" jawab siti

"Hehe siap dek"

"Mau kemana kak?" Tanyaku

"Ikut aja sayang" sambil menarik tanganku.

Kami menyusuri koridor menuju kantin bang iwan,sepanjang perjalanan menuju kantin ia menggenggam erat tanganku. Bahkan aku sempat melepaskannya namun ia menariknya kembali. Setelah sampai dikantin ia langsung memesan makanan.

"Bik nasi goreng sama es teh 2 porsi ya. Teh nya jangan pake gula bik"

"Teh pahit jess?" Tanya sang bibi

"Manis bik" jawabnya singkat.

"Lah kalau gak pake gula ya pahitlah aneh"

"Pake gula gak pake gula bakalan ttp manis kok bik selama ada trisna didepan ku" sambil tersenyum dan melihat ke arahku.

Aku langsung tersenyum dan mencubit tangannya.

"Aww" ringisnya sembari tertawa renyah.

"Sakitkan? Makanya gk usah banyak tingkah" jelasku

"Hehe iya tuan putri maaf"

"Baiklah pangeran,aku maafkan hihi" jawabku sembari menahan ketawa

"Sayang kamu duduknya agak munduran geh kasian piringnya"

"Lah emang kenapa? Kan nasi goreng yang ada didalam piring mau aku makan?"

"Piring ini cantik tapi kalau kamunya maju pasti kalah cantiknya dengan kamu"

"So kampret sih yang--__--"

"Ciee yg sudah manggil sayang" ledeknya kepadaku.

"Iss sudah berhenti menggodaku. Sebentar lagi bell masuk"

"Hihi iya sayang"

Beberapa menit kemudian

"Sudah selesai sayang?"

"Sudah" jawabku singkat

"Yaudah. Aku anterin kamu ke kelas yaa?"

"Oke"

"Bik uangnya aku letakkan dimeja ya. Makasih bik" ucapnya kepada bibi kantin.

"Iya jess,sering-sering ya traktir trisna makan dikantin bibik" ledek sang bibi.

"Hehe siap bik asal dia nya mau aja" saut kak jess sembari melirik ke arahku.

setibanya didepan kelas...

"Yaudah yang aku masuk ya" ucapku kepada kak jessen

"Iya sayang,belajar yg rajin ya gk usah main handphone kalau guru lg nerangin perhatiin. Okee?"

"Hehe oke siap boss"

"Gadis pintar" jwbnya tersenyum sembari mengelus kepalaku.

"Sudah gk usah kek gtu,gk enak diliatin teman2 aku"

"Biar sayang. Biar yg iri tambah iri haha"

"Damnt it!" dercikku kesal sembari membalikkan badan hendak masuk kedalam kelas. Namun tiba-tiba kak jessen dgn sigap menarik tanganku. Aku sempat memarahinya..

"Heyy apa yang kamu lakukan? Tanganku sakk..." belum selesai aku bicara kak jessen langsung membungkam mulutku dgn tangan kanannya,lalu ia mendekatkan wajahnya ketelingaku lalu ia berbisik "I Love You".

Aku langsung memukul kepalanya.
"Heyy sudah kubilang aku malu diliat teman-temanku" bentakku

"Aku tdk perduli"

"Kamu fikir kamu saja yg bisa melakukannya?

"Maksudmu?"

Aku langsung berjinjit dan menarik telinganya dan berbisik " I Love You Too Sayang". Spontan aku langsung melepaskan telinganya dan berlari masuk kedalam kelas. Aku bisa melihat raut wajahnya yg nampak begitu ceria ketika aku membalas perkataannya.

Heart said : Astagaa... perasaan macam apa ini dan mengapa aku begitu bahagia hari ini? Apakah mungkin aku mulai mencintai pria aneh itu?

Menembus batas mimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang