10... Say!!

127 16 3
                                    

It's
...

19 menit yang lalu...

JDanK... BraK...

Suara bola basket yang nampak masuk kedalam ring...
Dari kelas 12

Suara sorak sorai pun terdengar gemuruh tak kalah keras...
Terutama dari kaum Adam dari kelas 12 yang nampak bersorak palung keras... Bagaimana tidak.. Mereka bukan mengagumi keunggulan kelas 12 atas kelas 10.. Mereka bersorak begitu melihat keindahan tubuh mereka di balik seragam Olah Raga perempuan di sekolah itu...

Namun diantara itu semua.. Kirana nampak tak terlihat seperti yang lainnya... Seragam Olah Raga yang ia kenakan nampak overload... Sehingga lebih mirip orang gemuk daripada tubuh aslinya... Bahkan seragamnya pun juga sama...

Kirana sengaja memilih seragam overload karena awalnya. Ia pikir untuk 2 tahun kedepan... Namun ternyata... Ada hal yang dapat berguna juga..

Karena itulah orang orang khususnya para pria tak terlalu memperhatikan Kirana...

"Hah... Hah... Kakak kelas benar benar nggak bisa di remehkan" ucap Caca terlihat letih...

"Hah... Hah..." tak hanya Caca Kirana pun tampak letih...
"Ca!" panggil Kirana tiba tiba

"Hm?"

"... Jangan menyerah! Semangat ya!" ucap Kirana tiba tiba tersenyum dengan tangan mengepal yang terangkat ke atas..

"A- hmp... Iya! Ayo!!" sahut Caca kembali semangat...

Dan pertandingan itupun berakhir dengan hasil yang cukup memuaskan...

Prriiitt....

"Kalian bisa istirahat 15 menit sebelum kita mulai kembali" ucap Pak Siswanto berjalan pergi meninggalkan para siswa dari  gedung lapangan basket...

Para siswa kelas 10 ataupun 12 nampak duduk bersantai...

Mengobrol, minum, ataupun bermain basket...

"Hahh... Capek banget!!" Caca nampak merebahkan tubuhnya di lantai

Kirana hanya duduk sembari meluruskan kakinya...

"Eh Ran... Beli minum yuk!" ajak Caca

"Hm? Oke" ucap Kirana setuju..

*....

"Um Maaf!" nampak seorang laki laki berdiri di depan Caca dan Kirana tiba tiba

Dari kelihatannya... Dia adalah anak kelas 12...

"Eh.. Iya?" ucap Kirana bingung

"Ah!! Kak Fedric!!!" teriak Caca terkejut

"Siapa?" batin Kirana ia tampak memperhatikam setiap ujung dari Pria bernama Fedric itu

"Aku tau kau bingung... Tapi aku ingin bicara denganmu Kirana.. Audella!" ucap Fedric tiba tiba

"Huuoooo!!! Ran!!!!" Caca yang tiba tiba histeris tentu menarik perhatian banyak orang...

Dan dalam sekejap semua orang memperhatikan mereka..

"Kirana... Aku bukanlah orang yang pandai membuat puisi untuk mengungkapkan perasaanku..." ujar Fedric tiba tiba

"Hm? Puisi?" batin Caca dan Kirana

Kirana dan Caca pun saling tatap...
"Jangan jangan.."

"Tapi Kirana Audella di kesempatan ini aku akan secara langsung.. Menyatakan perasaanku padamu... Secara langsung..." ucap Fedric

Kirana tiba tiba mendekati Fedric cukup dekat...

"... Maaf!" ucap Kirana tiba tiba

"!!!?"

"Bila kakak ingin mengungkapkam perasaan kakak... Kumohon jangan kakak lanjutkan..." ucap Kirana cukup pelan...
"Saya permisi..." ucap Kirana berjalan melewati Fedric

Terdiam tak berkata... Bahkan ia sudah ditolak sebelum perasaannya tersampaikan...
Tapi perasaan itu memang untuk diungkapkan iya kan?

"KIRANA AUDELLA I LOVE YOU JADILAH PACARKU!!!" teriak Fedric tiba tiba mengejutkan semua orang...

"Terima!! Terima!! Terima!!" sorakkan yang biasa terdengar apabila ada seseorang yang mengungkapkan perasaannya...
Menggaung di seluruh ruangan...

"CIEE...Ran itu kamu di tem-?!"
C

aca yang merasa senang dan tadinya ikut bersorak... Tiba tiba saja ia terdiam saat melihat Kirana yang sudah berlinang air mata...

"Ayo Ca!" ucap Kirana... Berjalan terus menuju kantin...
Ia tak berusaha menulikan telinganya.. Berusaha tak mendengar semua kalimat kaliamat itu...

"Tu-tunggu Ran..." Caca berlari menyusul Kirana...

"Haahh... Ran tunggu dong!! Kau ini kenapa? Jalan cepet banget" ucap Caca yang tampak lelah mengejar Kirana

"Hm... Maaf " ucap Kirana

"Terus tadi kau kenapa tiba tiba ingin menangis begitu?" tanya Caca

"Hm? Tidak apa apa... Bukan masalah kok" ujar Kirana...

"...."

***

"So... How? You have said it to her?" pria yang lain nampak mendekati Fedric

"Yah..." jawab Fedric singkat

"So... What her answer?"

"Ditolak!"

"Haah... Dasar... Kau ini..." pria itu nampak menghela nafas...

"Hei... Noell sekarang aku harus bagaimana!?" tanya Fedric

"Hm... Entahlah..."

***

Dunk... Ctas Dunk.... Ctas...

Suara drum begitu terdengar di ruang musik...

"Fuuuh... Akhirnya selesai juga!!" sahut Marcel

"Haah..." Audrey pun nampak menghela nafas lega...

"Sip!!! Latihan kita nggak sia sia!" sahut Fero

"Drey rokok nih? Galau mulu?" tawar Marcel

"Gih bagi satu!" pinta Fero

"Nggak!" ucap Audrey tiba tiba

"Hah?" Audrey dan Fero nampak terkejut... Dengan penolakan Audrey biasanya dia nggak pernah nolak untuk merokok

"Gue mau keluar bentar!" ucap Audrey

"Mau kemana?" tanya Marcel

"Cari udara segar!" jawab Audrey

"....."

"Hm... Haaahhh..." Audrey nampak menarik dan meenghembuskan nafasnya panjang panjang...
"....."

***

Kling...

Suara ponsel yang terdengar tanda masuknya sebuah pesan...

Azzam : Kirana di tembak Fedric

Pesan yang begitu singkat terkirim...

"Cih..."

***

BAD MIRAC-LOVE (End)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang