Chapter - 8

803 132 23
                                    

Pencet bintang di sudut kiri nggak sesusah dan secapek ngescroll 1800an kata kan? :)
Iya Author emang gaje bikin fanfict American tapi denger lagu Pied Piper BTS :) udah nikmatin aja.
Happy reading!

“Kau akan langsung pulang ke perkemahan blasteran?” Tanya Reyna kepada Percy. Aku menoleh sekilas ke belakang dan mendapati Annabeth sedang membuang muka. Sepertinya Annabeth cemburu.

“Ya, kami harus segera bertemu dengan Chiron, membahas masalah ini dan kemudian menemui Rachel untuk mengetahui ramalan dari sang Oracle.” Jelas Percy.

Yah, sejak Octavian dilengserkan dari tempatnya, hingga saat ini Perkemahan Jupiter belum bisa menemukan pengganti yang tepat. Apa istilah mereka? Hmm.. ah iya! Belum mendapat restu dari Apollo.
Sebenarnya mudah bagiku mendapatkan restu tersebut dari Apollo. Aku hanya tinggal membujuknya dengan sanjungan yang manis. Tentu saja kalian mengetahui obsesi Apollo kepadaku yang sedikit.. yah begitu lah.

“Um.. kita akan pulang dengan cara apa ya?” tiba-tiba Piper nyeletuk yang langsung membuatku menepuk jidatku.

“Tidak mungkin kan kita harus berjalan kaki?” aku bergidik membayangkan kemungkinan dari pertanyaanku barusan.

“Hazel, panggil Leo melalui pesan Iris. Yang lainnya bersiap menuju kedepan portal. Frank tolong bawakan barang bawaan Hazel.” Annabeth sangat bisa diandalkan. Pemikirannya sudah berbeda level dengan Percy.

Frank mendengus dan sedikit merenggut saat mengetahui bahwa Hazel akan menghubungi Leo Valdez. Sepertinya itu bukan merupakan gagasan yang bagus baginya.

‘Percintaan yang rumit, bukan?’ Suara Percy mendadak terdengar di pikiranku. Aku menoleh ke arahnya, tapi ia tidak membalas pandanganku. Malahan ia menatap kearah langit sambil menendang  bebatuan mulia dengan sepatunya.

‘Kau juga terlibat dengan percintaan sejenis itu, dasar bodoh.’ Aku memutar bola mataku. Dapat kudengar Percy mendengus pelan mendengar jawabanku—atau ejekanku? Ah terserah yang mana saja lah.

‘Karena itu aku tidak akan membiarkanmu terjebak diantara percintaan bodoh ini. Jangan sampai kau mengalami yang namanya sakit hati, sungguh hal itu tidak menyenangkan sama sekali.’ Oke, apakah sekarang ia sedang menguliahiku?

‘Lalu aku harus menjadi Perawan tua, begitu?’ Aku mencebikkan bibirku dan membuang wajah.

‘Eh, jangan bilang saat ini kau sedang tertarik dengan seseorang?’ Percy sekarang seolah berteriak di kepalaku yang langsung membuatku menyeritkan dahiku.

‘Pelankan suaramu! Dan untuk pertanyaan tadi, aku tidak akan menjawabnya.’ Aku akan tutup mulut atas hal ini.

‘Eits, Nona Leighton, kau tidak bisa begini. Kau harus menceritakan siapa-‘

‘Diam lah!’ Seketika aku memblokir pikiranku. Dan saat ini aku harus menerima tatapan nanar dari Percy yang seolah menusuk belakang kepalaku.

Aku sudah nyaris mengkeret mendapat pandangan seperti itu darinya, tapi toh kedatangan Hazel menyelamatkanku.

Hazel menyampaikan bahwa dalam dua menit kami akan langsung diteleportasikan ke Perkemahan Blasteran. Hal itu membuatku sedikit lega. Karena artinya Percy akan melupakan sejenak tentang hal apa yang barusan kami bahas.

* * *

Kali ini begitu mendengar suara desingan aneh yang menjalar di sekelilingku, dengan sigap aku langsung merunduk dan mengambil ancang-ancang untuk mendarat. Dan hasilnya? Fiuh, tidak terlalu buruk.
Hanya aku, Jason, dan Annabeth yang berhasil mendarat dengan sempurna. Kami mendarat dengan tumpuan kaki, tidak seperti Percy yang mendarat dengan dadanya duluan menyetuh permukaan tanah.

Alleanna's Stories (Percy Jackson and Heroes of Olympus Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang