Menikah

543 53 2
                                    

Jennie melangkahkan kakinya ke atas altar sambil di gandeng oleh Tuan Lee, disana sudah ada Taeyong dan seorang pendeta yang berdiri untuk menanti kedatangan mempelai wanita.

Lalu Tuan Lee menyerahkan tangan Jennie ke tangan Taeyong sebagai penyerahan mempelai wanita kepada mempelai pria.

Mereka berdua berdiri diatas altar dan di depan seorang pendeta itu.

*

Mereka berdua mengucapkan janji suci pernikahan di depan altar.

Dan,

Detik ini juga, mereka sudah resmi menjadi sepasang suami istri.

"Sekarang kalian berdua sudah resmi menjadi suami istri. Silahkan mempelai pria untuk mencium mempelai wanita."ucap sang pendeta.

Kini Taeyong harus mencium Jennie di depan semua orang yang hadir disana sebagai bukti bahwa ia mencintai istrinya itu.

Taeyong memegang dagu Jennie. Lalu dia mendekatkan wajahnya pada wajah Jennie. Perlahan dia mendekatkan bibirnya pada bibir Jennie lalu melumat bibir itu penuh kenikmatan.

(Aduuh. Author kok geli ya nulisnya ^_^ , author masih polos loh guys -_- )

Jennie memejamkan matanya, ketika Taeyong melumat bibirnya.

Setelah itu, mereka duduk di kursi pengantin untuk menyambut para tamu undangan.

Lisa menghampiri Jennie sambil menggandeng tangan seorang pria.

"Jen. Selamat atas pernikahanmu. Aku sangat senang sekali. Semoga pernikahanmu bertahan terus sampai maut yang memisahkan kalian." Ucap Lisa memeluk Jennie.

"Iya. Terima kasih." Jawab Taeyong.

"Iya Lis." Jawab Jennie dengan senyum terpaksa.

Andai kau tau apa yang sebenarnya terjadi tadi Lis, kau mungkin tidak akan percaya. Aku menikah dengannya diikat oleh sebuah perjanjian. - batin Jennie.

"Selamat ya Jen. Aku ikut senang atas pernikahanmu." Ucap pria yang menggandeng tangan Lisa.

"Iya. Terima kasih Vernon. Kalian juga harus cepat menikah." Jawab Jennie.

Ya, pria yang menggandeng tangan Lisa adalah Vernon. Dia pacar Lisa. Seorang CEO di sebuah perusahaan. Dia juga sahabat Jennie dari mereka SMA. Jennie lah yang mengenalkannya pada Lisa. Hingga akhirnya Lisa jatuh cinta pada Vernon. Dan merekapun berpacaran.

"Oh iya Jen. Sepertinya aku tidak bisa lama-lama disini. Aku harus menyiapkan barang-barang yang harus aku bawa." Ucap Lisa membuat Jennie mengerutkan keningnya.

"Memangnya kau mau kemana Lis?" Tanya Jennie.

"Aku harus pergi ke Jerman Jen. Aku akan melanjutkan kuliahku disana. Aku akan pergi lusa." Jawab Lisa.

"Pergi ke Jerman? Kau akan meninggalkanku?" Rengek Jennie.

"Tenang saja Jen. Aku tidak akan lama. Hanya 2 tahun. Lagipula, kau kan sudah menikah, kau tidak akan kesepian lagi."

Iya, mungkin aku tidak akan kesepian. Tapi itu hanya 2 bulan. Mungkin aku akan hidup sendiri lagi setelah aku bercerai nanti. - batin Jennie.

He Is My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang