Taeyong telah menyelesaikan semua pekerjaannya di kantor. Dan tepat pukul 4 sore, dia memutuskan untuk pergi dari kantornya.
Namun sebelum itu, dia menemui sekretarisnya terlebih dulu untuk menanyakan jadwal kegiatannya.
"Seulgi."pangil Taeyong pada asistennya yang bernama seulgi.
"I-iya pak Presdir, ada apa?"tanya seulgi.
"Aku akan pulang sekarang. Apa jadwal kerja ku sudah kosong?"
"Sudah. Tidak ada jadwal apapun lagi untukmu."jawab Seulgi.
"Baiklah terima kasih."
"Iya pak." Seulgi mengangguk sopan.
Setelah itu, Taeyong pun pergi dari kantornya.
*
Malam ini, Jennie memasak banyak makanan kesukaan Taeyong. Dia berharap Taeyong mau memakan masakannya.
"Akhirnya, makanan kesukaan Taeyong sudah selesai aku masak. Tapi, mengapa jam segini dia belum pulang juga?"gumam Jennie.
Ia melirik jam dinding yang ada di ruang tv. Jarum di jam dinding itu menunjukkan pukul 7 malam.
"Tak biasanya dia pulang sampai larut malam seperti ini. Apa dia lembur? Tapi kenapa tidak mengabariku?"
Jennie berjalan mundar-mandir di ruang tamu sambil menunggu Taeyong datang.
30 menit kemudian.
Nihil.
Jennie sangat khawatir pada suaminya itu. Ia ingin tau dimana keberadaan suaminya itu.
Wanita itu pun masuk ke kamarnya, ia mengambil handphonenya dan mengutak-atik mencari kontak sekretaris Taeyong, Seulgi.
Ya, Jennie pernah bertemu dengan Seulgi saat Seulgi datang ke rumah untuk mengambil berkas Taeyong yang ketinggalan dan mereka pun bertukar nomor handphone.
Jennie lalu menempelkan handphonenya di telinga kanan.
"Hallo"sapa Jennie.
"Iya. Ada apa Jen?"
"Seulgi. Apa aku mengganggumu?"tanya Jennie.
"Tidak. Memangnya kenapa?"
"Kau ada dimana?"
"Aku masih di kantor. Aku baru saja mau pulang."
"Apa di kantor ada Taeyong?"
"Ada. Tadi dia ada dikantor."
"Apa sekarang dia masih ada disana?"
"Tidak. Dia sudah pulang sedari tadi Jen. Dia pulang pukul 4 sore."
"Pukul 4 sore?"
"Iya. Memangnya dia tidak ada dirumah?"tanya Seulgi.
"Tidak ada. Sampai sekarang dia belum pulang. Aku sangat khawatir padanya."
"Bagaimana bisa? Padahal dia sudah pulang dari kantor sedari tadi."
"Yasudah terima kasih Seulgi."
"Iya, sama-sama."
Klik.
Jennie memutuskan panggilannya pada Seulgi. Lalu ia kembali ke ruang tamu. Rasa khawatirnya semakin besar. Ia tidak tahu, siapa lagi orang yang bisa ia tanyai tentang keberadaan Taeyong saat ini.
Karena jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, Jennie pun merasa mengantuk dan dia pun tertidur di ruang tamu.
(Jielah, ini Taeyong kemana sih? Bikin orang khawatir aja? Kasian donk Jennie nya nungguin dan khawatir tuh. Author kan jadi ikutan bingung, nyari Taeyong -_-)
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is My Son
FanfictionIntinya, Taejin adalah anak kandung dari Taeyong. Awalnya sih, Anak Yang Tidak Diinginkan. Kenapa? Karena dulu Taeyong Meminta Jennie Untuk Menggugurkan Kandungannya. Penasaran Selanjutnya? Next Reader!