Kata 'hamil' masih teringat dan terbekas di pikiran Taeyong.
Mana mungkin orang yang paling dia benci, sekarang tengah mengandung anaknya. Darah dagingnya. Taeyong tidak ingin hal itu terjadi. Ia tidak ingin memiliki anak dari Jennie. Bahkan saat itu dia sudah bilang, bahwa dia tidak akan pernah menyentuh Jennie. Namun semua itu hanyalah ucapan, tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi.
"Tuan, apa anda baik-baik saja?"tanya dokter itu ketika melihat Taeyong sedang melamun.
"Iya? Oh iya. Aku, aku baik-baik saja."jawab Taeyong.
"Saya kira Tuan sedang sakit."
Aku tidak ingin punya anak darinya.
Aku membencinya.
Sangat membencinya.
"Dok. Apa aku boleh meminta tolong?"tanya Taeyong pada dokter tersebut.
"Boleh. Meminta tolong apa Tuan?"tanya dokter tersebut.
"Aku ingin kau menggugurkan kandungan Jennie."jawab Taeyong.
"Apa? Ta-tapi kenapa Tuan?"
"Aku tidak mau punya anak darinya."
"Se-sepertinya a-aku, aku tidak bisa. Itu sangat berbahaya untuk keselamatan nyonya Jennie."
"Dok. Berapapun biayanya pasti akan aku bayar. Asalkan kau bisa menggugurkan kandungannya."
"Ta-tapi Tuan___"
"Aku mohon."tegas Taeyong.
Dokter itu terdiam. Memikirkan apa yang harus ia lakukan. Tak lama setelah berfikir, ia menganggukan kepalanya ragu.
"Ba-baiklah, tapi tidak bisa sekarang. Kita harus menunggu sampai usia kandungannya 3 bulan."
"3 bulan?"tanya Taeyong.
"Iya tuan. Karena jika menggugurkan kandungan saat usianya masih muda, itu akan percuma. Tapi bukankah itu darah daging tuan?"
"Bukan, anak itu bukan anakku."bohong Taeyong.
"Maksud tuan?"
"Aku tidak suka orang lain tau tentang masalah pribadiku."ucap Taeyong dingin.
"Maaf tuan. Aku tidak bermaksud seperti itu."
"Oke. Saat usia kandungannya 3 bulan, aku akan membawanya kesini. Terima kasih."
"I-iya Tuan."
Kenapa dia tidak mengingkan anaknya lahir? Bukankah itu darah dagingnya? Ah! Itu bukan urusanku. Tapi bagaimana mungkin aku menggugurkan kandungannya. Aku takut jika sesuatu yang buruk akan terjadi pada nyonya Jennie. - batin dokter itu.
*
Jennie membuka kelopak matanya, tempat ini sangat asing baginya.
Ia menyadari jika dirinya saat ini sedang berada di rumah sakit setelah dia melihat sekelilingnya.
"Kenapa aku bisa ada disini? Apa yang terjadi?"gumamnya sambil memegang kepalanya yang masih terasa pusing.
Tak lama kemudian, pintu ruangannya terbuka. Dan masuklah sosok Taeyong.
Taeyong menghampiri Jennie yang telah sadar dari pingsannya.
"Kenapa aku ada disini?"tanya Jennie menoleh pada Taeyong.
"Tadi kau pingsan."jawab Taeyong dingin dan cuek. (Sabar ya Jen. Kamu pasti kuat ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is My Son
FanfictionIntinya, Taejin adalah anak kandung dari Taeyong. Awalnya sih, Anak Yang Tidak Diinginkan. Kenapa? Karena dulu Taeyong Meminta Jennie Untuk Menggugurkan Kandungannya. Penasaran Selanjutnya? Next Reader!