01 : Siapa Sih Jungwoo Itu?

420 45 12
                                    

Present

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Present
























×××

Lee Suhyun.


Aku akrab dipanggil Suhyun oleh teman-teman sekelas, tepatnya di jurusan Bahasa. Masih kelas satu, jadi masih di zaman (sok) polos-polosnya dengan dunia anak SMA.

Kelasku letaknya ada di ujung, bisa dibilang perbatasan antara area sekolah dengan hutan yang penuh pohon kayu mana tak jelas tumbuh. Kelasnya baru sih, tapi tetap menyeramkan dan jauh dari keramaian lapang.

Bahkan bel sekolah sulit terdengar. Sampai-sampai sering sekali guru terus mengajar di saat yang lain sudah bubar. Tapi tenang saja, ini bukan cerita horror di mana kelasku diganggu hantu hutan kok.

Ada dua kelas dari tiga yang ditempati siswa, kelasku dan juga kelas sebelas Bahasa. Satunya lagi dibiarkan kosong sampai debu menumpuk dengan banyak bangku berserakan di setiap ujung ruangan.

Lain topik, di sekolah baruku ada ekskul teater yang di mana waktu demo benar-benar memecahkan kebosanan para siswa baru yang saat itu sudah kepalang capek karena saat sore menjelang pun kami belum boleh pulang. Aku mengikutinya, karena suka seni.

Tak banyak kakak kelas yang aku kenal meskipun MOS sudah usai cukup lama, sejenis ingat wajah tak hapal nama.


Suatu hari di pelajaran kosong. Aku mengantar teman sebangkuku yang bernama Saeron untuk buang air kecil di toilet di depan kelas. Sepertinya kelas sebelas juga sedang tak ada gurunya, karena aku bisa melihat ada dua laki-laki yang kukenali sebagai anggota teater.

Namanya Chanwoo dan Jungwoo.

Selesai menuntaskan keinginan dan sedikit memperbaiki penampilan di kaca, kami berjalan kembali ke kelas sambil sesekali mengobrol.

“Dek!”

Kami menoleh, merespons panggilan Kak Chanwoo yang saat itu entah kenapa sering melihatku sambil tersenyum. Padahal aku tak kenal betul dengannya.

“Hehe, enggak apa-apa.”

Aku dan Saeron berpandangan sambil memasang tawa renyah, kemudian masuk ke dalam kelas. Kami duduk dan kembali mengerjakan tugas yang tertunda dari guru yang berhalangan hadir, saat itu Saeron bertanya padaku.

“Kamu kenal sama mereka?”

“Dua-duanya anak teater kalau enggak salah. Aku kenal sama Kak Jungwoo aja, kata Yoreum sih dia tinggal di deket rumahnya bahkan SDnya aja samaan,” jelasku tanpa menatap Saeron yang sedang membuka bungkus permen, “SDnya musuhan sama SD aku hahaha.”

“Oh, iya?”

Um!”

“Ganteng, ya?”

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang