PROLOG

666 43 2
                                    


"Ehm, Kak Rendy ini buat kakak" ucap seorang gadis sambil menyodorkan sebotol aqua dingin pada Rendy Juliansyah si Captain Futsal disekolahnya yang tengah duduk dipinggir lapangan usai bertanding melawan sekolah lain

Tampak sekali lelah diwajah Rendy karena ia yang paling berusaha mencetak gol sebanyak mungkin, sehingga ia dan tim berhasil memenangkan pertandingan.

Namun bukannya menerima justru ia menepis kasar tangan gadis tersebut sehingga membuat botol digenggaman gadis itu terlepas.

Rendy kemudian pergi begitu saja dari lapangan setelah mengambil sepatu futsal miliknya, lalu ia menghampiri teman-temannya yang sedang berkumpul di bangku penonton yang sudah kosong usai pertandingan.

"Woy Ren, mau kemana lo?" tanya Brylian Aldama sahabat Rendy ketika ia melihat Rendy hanya mengambil tas merah miliknya

"balik" jawab Rendy singkat

"nggak ngumpul dulu?" tanya Sutan Diego Zico sahabat Rendy yang lain

"nggak" jawab Rendy kemudian berlalu begitu saja.

Brylian dan Sutan kompak sama-sama menghembuskan nafas pasrah.

Beginilah sifat Rendy, cuek, datar, dan dingin, ia berubah dari Rendy yang dulu periang dan humoris setelah kejadian beberapa waktu lalu itu terjadi.

Brylian menoleh kearah gadis yang sedang mengambil botol aqua yang terjatuh akibat tepisan tangan Rendy tadi dan memasukkan botol itu kedalam tas jinjingnya.

Perlahan Brylian berjalan mengampiri gadis itu.

"Cin, mau sampai kapan sih lo ngejar Rendy?" ucap Brylian kepada gadis yang sedang membelakanginya.

Gadis yang bernama lengkap Cindy Aulia Utami itu menoleh

"eh Kak Lian, belum balik ya?" ucap Cindy mengalihkan pembicaraan

"nggak usah ngalihin pembicaraan, jawab gue Cin, sampai kapan lo mau ngejar Rendy yang selalu nolak lo?" ucap Brylian sedikit kesal karena sifat keras kepala adik kelasnya ini

"sampai Kak Rendy nerima aku" ucap Cindy pelan.

Brylian nampak berpikir sejenak

"Cin, gue nggak yakin lo bisa dapetin hati Rendy, dia udah nggak kayak dulu lagi, yang selalu ramah, sopan, baik, periang, dan humoris, tapi sekarang dia adalah Rendy yang pendiam, datar, dingin, cuek, dan masa bodoh sama sesuatu" ceramah Brylian pada Cindy

"oleh karena itu Kak, aku mau merubah Kak Rendy jadi seperti dulu lagi, aku pengen banget jadi orang yang berkesan bagi Kak Rendy, yang bisa buat dia tersenyum tulus seperti dulu, waktu dia senyum buat aku" ucap Cindy lirih.

Brylian iba sekaligus takjub melihat Cindy yang bertekad seperti itu, Bryan menepuk pelan bahu Cindy seraya berucap

"gue bakal bantu lo Cin, karena gue ada di pihak lo"

Setelah itu ia mulai menceritakan kejadian beberapa waktu lalu yang merubah Rendy menjadi pribadi yang baru.

Mereka bercerita sambil berjalan meninggalkan lapangan, setelah itu Brylian pergi meninggalkan Cindy untuk mengambil motornya, dan kemudian pulang dikarenakan semua teman-temannya sudah pada pergi meninggalkannya.

Cindy melambai saat motor ninja Brylian mulai meninggalkan pelantaran parkiran

"Kak Rendy, aku percaya kok kalau suatu saat Kakak bisa berubah kayak dulu lagi" batinnya berucap.

Kemudian berlalu pergi meninggalkan lapangan futsal yang sudah kosong dengan senyum lebarnya.




Hallo teman-teman, gimana prolognya? Bikin penasaran kan? Kalau kalian mau tau kelanjutan ceritanya, silahkan baca part-part berikutnya ya.

Maaf kalau cerita ini biasa saja, karena saya masih pemula banget.

Jangan lupa vote nya 💕

Salam Hangat dari saya,
Cindana Austin Vanessa.

Sang CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang