Chapter 1 - Back Home

21.4K 1K 20
                                    

Hai... Kita ketemu lagi di tulisanku yang ketiga. Ini sequel dari KAYLA. Jadi supaya enak bacanya, baca KAYLA dulu ya... 💙💙💙💙

HAPPY READING 💟 💟💟💟

🍂🍂🍂

Allegra

Welcome October and happy 23 for me. Aku membuka lebar-lebar jendela kamarku di lantai dua. Udara dingin sehabis hujan menampar wajahku yang baru saja bangun dari tidur.

Jadi begini ya rasanya berumur 23 tahun. Aku tersenyum lebar sambil memandangi halaman rumah orangtuaku ini. Tepat tengah malam tadi kedua orangtua dan keempat adikku mengucapkan selamat ulangtahun. Tidak ketinggalan William, sahabatku yang juga ikut masuk ke kamarku dengan membawa birthday cake dengan lilin angka 23.

Bahagia? Tentu saja. 1 Oktober adalah tanggal bersejarah bagiku dan pada hari ini aku selalu berpikir apa yang ingin kulakukan satu tahun ke depan dalam hidupku. Masih banyak yang ingin kulakukan di usiaku ini tapi semalam Mama menjatuhkan big bomb yang mungkin akan mengubah rencanaku masa depanku. MENIKAH!

Aku buru-buru menggelengkan kepalaku. Aku sudah menolaknya semalam tapi aku sangat mengenal kedua orangtuaku dan aku tahu pasti mereka sedang merencanakan strategi baru untuk menjeratku ke dalam pernikahan.

Bukannya aku membenci pernikahan, tidak. Aku hanya tidak suka dijodohkan. Aku ingin mencari sendiri pasangan hidupku. Tapi Daddy bilang aku terlalu asyik dengan hidupku selama ini sehingga aku lupa untuk mencari cinta. Can you imagine? Daddy lho yang bilang begitu.

Mau cinta yang seperti apa lagi coba? Seumur hidupku aku sudah mendapatkan seluruh cinta di dunia ini. Mari kita berhitung ya. Dari keluarga intiku saja ada cinta dari Daddy dan Mama, Bryan, Clement, David dan Elora. Aku juga mendapatkan cinta dari 3 pasang Grandparents yang masih sehat, orangtua Mama, Daddy dan orangtua Papa Choky.

Oh ya, Daddy Rafael sebenarnya ayah tiriku tapi cintanya padaku tidak kalah dengan yang diberikannya pada keempat saudaraku yang lain. Papa kandungku meninggal karena kecelakaan pesawat ketika umurku masih tiga tahun.

Lalu ada cinta dari kedua saudara kandung Mama beserta kelima anak-anak mereka. Cinta dari saudara kandung Papa Choky plus keempat sepupuku. Dari kedua pihak itu, aku adalah yang tertua.

Dari keluarga Daddy, ada Aunty Marinka dan Uncle James di Seattle dengan dua anak lelaki mereka. Lalu Aunty Jemima dan Uncle Mark di Jerman dengan ketiga anak lelaki mereka juga.

Bayangkan coba! Luar biasa banyak kan? Lalu bagian mana yang kurang? Kupikir aku tidak memerlukan pacar untuk saat ini. Teman pria? Ada William Park, sahabatku yang selalu mengekoriku sejak dari Washington DC hingga ke rumah ini. Teman wanita? Ada Lilian yang sejak aku pulang, dia juga mengekoriku kemanapun aku pergi.

Aku menghela napas panjang sambil menutup jendelaku. Daripada pusing memikirkan keinginan orangtuaku yang tidak masuk akal, lebih baik aku siap-siap untuk bekerja.

"Selamat pagi, Allegra," sapa Mama sambil membawakan segelas susu padaku. Ini sudah menjadi kebiasaan Mama sejak aku masih kecil.

"Selamat pagi, Mam." Kucium pipi Mama dan mengambil susu di tangannya.

"Mama sudah menyiapkan sarapan untuk kalian semua. Hari ini hari pertamamu bekerja, apakah kau ingin membawa bekal?"

Aku tertawa sambil merangkul Mama. "Alle sudah dewasa, Mam. Alle tidak perlu bekal makan siang lagi."

Mama merengut. "Mama masih selalu menganggapmu bayi kecilku, Sayang."

"Allegra akan selalu jadi bayi kecil Mama, jadi tolong bilang Daddy supaya tidak menjodohkan Alle dengan siapapun."

ALLEGRA - Dimana Hati Berlabuh (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang