Chapter 2 - Pegawai Baru Yang Menyebalkan

12K 964 24
                                    

Halo guys, selamat baca ya Dan semoga suka... 💙💙💙💙

🌺🌺🌺

Jonah

Hariku sudah buruk sejak aku bangun tidur. Papa memberitahuku bahwa pagi ini anak sahabatnya akan bekerja di kantorku. Dan Papa memintaku untuk membimbingnya. Aku protes panjang lebar tapi Papa adalah Papa yang tidak mau mendengar kata TIDAK.

Perusahaan arsitektur ini memang milik Papa dan masih dipimpin oleh Papa tapi nantinya aku yang menggantikan Papa. Walaupun saat ini posisiku masih Chief Designer tapi tetap saja aku punya kepentingan juga di dalamnya. Aku punya hak juga memilih siapa anak buahku. Bukan anak seorang sahabatnya yang tidak kukenal dan bahkan aku tidak tahu siapa namanya.

Dan sekarang, sebuah mobil Fortuner putih keluaran baru seenaknya saja parkir di tempat parkirku. Sialan!!! teriakku kencang-kencang di dalam mobil. Sepertinya aku harus memecat tukang parkir gedung ini. Apa dia nggak tahu kalau tempat parkir itu milikku? Masa' iya aku harus menamai spot parkir itu?

Dan sekarang 15 menit menjelang rapat dengan CEO, yaitu Papaku dan pegawai baru itu, sekretarisku si Andini belum juga datang. Benar-benar sial hari ini! Bagaimana aku harus memfotokopi dokumen-dokumen biaya konstruksi proyek baru kami? Aku tidak pernah menggunakan mesin fotokopi sekalipun.

Tiba-tiba saja mataku tertuju pada gadis itu. Gadis yang duduk manis di meja kosong di sebelah meja Andini. Aku tidak tahu siapa dia tapi sepertinya dia pegawai baru dan penampilannya seperti seorang admin. Mungkinkah dia asisten Andini? Ah bodo amat! Aku tidak peduli selama dia bisa menggunakan mesin fotokopi, gunakan saja tenaganya.

"Hei kamu! Segera fotokopi ini dan buat 5 rangkap!" kataku sambil menyodorkan setumpuk kertas kepadanya dan aku langsung berbalik ke ruanganku. "Rapatnya 15 menit lagi!" kataku lagi sebelum membanting pintu.

Aku sempat mengintip dari dalam ruanganku dan gadis itu menatap tajam ke arah pintuku dan mulut seksinya itu mencibir sengit. Aku sangat terkejut sekaligus berdebar. Ah gila! Sudah lama rasanya aku tidak bersama perempuan. Sepertinya aku harus menelepon Rocky dan mengajaknya ke club malam ini.

🌻🌻🌻

Aku memasuki ruang rapat tepat 15 menit kemudian. Gadis itu sudah tidak berada di sana ketika aku keluar dari ruanganku tapi dokumen yang kuminta untuk difotokopi sudah tersusun rapi di meja Andini. Mataku sempat berkelana mencari gadis itu tapi aku tidak menemukannya. Mungkin dia ditempatkan di lantai lain. Baguslah... desisku.

Papa sudah duduk manis di kursi di ujung meja dan aku baru menyadari semua chief designer selevelku ada di ruangan itu. Sepertinya ada proyek baru yang akan Papa delegasikan. Timku memang masih sibuk mengerjakan proyek pembangunan sebuah gedung perkantoran di Jakarta Barat tapi aku tetap berharap proyek baru ini akan jatuh ke timku.

"Karena Jonah sudah datang, jadi mari kita mulai rapat kita pagi ini." Suara Papa yang berat dan tegas itu menggema di seluruh ruangan. Aku langsung mengambil posisi duduk di sebelah Papa.

"Selamat Pagi semuanya. Mari kita mulai dengan laporan dari tiap chief designer sampai dimana kemajuan proyek kalian!" ujar Pak Ricardo Leonathan.

Satu persatu chief designer mulai melaporkan perkembangan proyek masing-masing. Ketika tiba giliranku untuk melaporkan, pintu ruang rapat terbuka dan Pak Arman masuk bersama - mataku langsung terbelalak - gadis itu. Gadis fotokopi!

"Selamat Pagi, Pak Ricardo dan Bapak-Bapak sekalian. Saya mau memperkenalkan pegawai baru kita. Setelah sekian lama, semua arsitek di perusahaan ini adalah pria maka kali ini saya memperkenalkan seorang arsitek perempuan yang cantik, Allegra Dimitri berusia 23 tahun. Lulusan S2 Tekhnik Arsitektur dari Universitas Yale, Amerika." Begitulah penjelasan singkat Pak Arman yang kudengar. Mengesankan tapi bagiku biasa saja.

ALLEGRA - Dimana Hati Berlabuh (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang