3 - THE WEATHER

468 94 5
                                    

14 Januari 2018, pukul 15.24 sore

"Jadi, kita mau spring atau autumn nih ke Korea-nya?" Irene mengetuk-ngetukkan bolpoinnya di dagu sembari menunggu respon yang lain.

"Autumn."

"Autumn juga."

Samuel memutar bola matanya malas, "Kenapa gak ada pilihan summer atau winter coba?"

"Karena kalau summer Wendy bakal pake baju seksi mulu. Lo mau istri lo diliat mata sejuta umat Korea sana, Mas?" Irene mencibir, hafal dengan kebiasaan Wendy yang berpakaian seadanya jika cuaca sedang panas.

"Liam, lo milih istri pinter banget sih, ckck," Samuel mendapatkan senyum bangga dari Liam yang kini merangkul Irene, "Terus kenapa gak winter?"

"Kalau winter, kalian berdua ngekepin kita di kamar terus!" ujar Wendy sembari menunjuk pada Samuel dan Liam, sukses membuat tawa berhamburan dari kedua laki-laki yang bisa mendadak menjadi bejat ketika sudah di atas ranjang tersebut.

"Jadi, autumn aja nih ya," Irene segera menggoreskan pena di catatannya, "Wait, kita liburannya ala backpacker, berarti....."

"Backpacker? Enggak ah, gak mau. Nanti tempat tidurnya sempit atau jangan-jangan tidurnya ngemper di pinggir jalan, ya? Mas gak mau ya, batal ikut kalau gitu."

Wendy memukul lengan Samuel yang baru saja akan mengambil kentang goreng, "Mas, jangan lebay kenapa, sih? Gak akan ngemper di jalanan juga. Nanti kita bisa tidur di hostel gitu, bisa ketemu turis lain juga yang sama-sama backpacker. Backpacker itu lebih seru, percaya deh. Kita bisa bebas mau kemana aja, bebas mau berapa lama, low budget juga. Tetep nyaman, kok."

Irene mengangguk setuju, "Bener tuh, irit tapi tetep happy!"

Samuel melirik ke arah Liam yang kini mengangkat kedua tangannya, "Gue sih mau ala koper atau ala backpacker oke oke aja. Anak alam gak mungkin nolak backpackeran."

Samuel menghela nafas kemudian memanyunkan bibirnya, merasa kalah suara, "Tapi Mas gak mau bawa-bawa ransel gede kalau jalan, ribet, berat, gak mau pokoknya."

"Suami lo mending kirim ke Dubai deh, Wen. Gak bisa diajak susah, merakyat, membumi gitu," Liam menendang tungkai kaki Samuel, "Dosa apa gue kenal sama lo," Jika bukan karena suara Liam yang memukau, mungkin Liam dan Samuel tidak akan pernah dipertemukan oleh dunia.

"A Liam mah gak seberapa. Nasib aku gimana coba, A? Menghabiskan seluruh sisa umur sama manusia macam dia. Punya dosa apa aku di masa lalu, ya Tuhan?" Wajah Wendy menengadah seolah bertanya langsung pada Sang Pencipta.

"Dosa terindah yang pernah kamu buat itu jatuh ke pelukanku," Samuel menarik Wendy mendekat, namun sukses membuat Wendy melotot tajam padanya.

"Mual woy, mual dengernya!" Irene melempar bolpoinnya pada Samuel.

"Hamil kali lo, Rene."

"Tau ah. Udah lanjut dulu. Jadi, kita berangkat autumn berarti antara bulan September, Oktober, atau November."

Wendy memainkan jemari di dagu lancipnya, "Kita backpacker kan jadinya? Pake maskapai LCC, kan? Berarti, kita gak akan dapet bagasi, jadi maksimal cuma 7 kg buat di kabin. Kalau autumn di sana suhunya..." Ia mengambil ponsel dan langsung berselancar mengenai suhu Korea saat musim gugur, "Bisa belasan, apalagi kalau November bisa hampir 0 derajat. Kita harus bawa coat, yakin nih?"

"Aah, iya bener juga. Berarti jadinya spring, ya? Aman. Gak terlalu panas, gak terlalu dingin. Banyak sakura! Yee yee yee," Irene menggoyangkan tubuhnya gembira membayangkan bunga-bunga berwarna pink dan putih itu akan memenuhi matanya.

Liam menggelengkan kepalanya, "Dari tadi diskusi nanya mau ke sana musim apa, ujung-ujungnya mereka juga yang nentuin, kan buang-buang tenaga buat mikir, ya. Siapa sih mereka, Sam?"

"Mereka istri kita, tapi untuk sementara kayaknya gue gak mau ngakuin mereka, deh," Samuel mengusak rambutnya kasar saat melihat kedua wanita itu bertolak pinggang dalam sekejap.

"KALIAN TIDUR DI LUAR!"

***

NOTE:

Setahu aku, maskapai yang LCC (Low Cost Carrier) alias bertarif rendah mengenakan biaya ke semua barang yang masuk bagasi. Kenapa? Karena dia bertarif rendah, jadi beberapa fasilitas termasuk bagasi dihapuskan. Aku ambil contoh Air Asia. Dia cuma ngasih jatah kabin sebesar 7 kg. Itu berat gabungan ya antara kabin yang barangnya dimasukkin ke garage di atas kepala kita sama barang jinjingan yang bisa kita simpen di kolong bangku orang di depan kita.

Jadi, coba dipikir-pikir ulang semuanya kalau memang mau backpackeran. Coat mau ditaro dimana kalau kalian ke sana winter atau autumn, baju mau segimana, jangan lupa pulangnya kalian pasti bawa oleh-oleh. Jangan sampe kalian khilaf terus kena charge deh gara-gara kelebihan muatan 😂

해라 ❤ 

DOUBLE TRAVEL DATE |exovelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang