"Mas, ada tempat yang pengen kamu kunjungi di Korea, gak? Biar bisa aku atur rutenya sekalian, nih. Irene udah ngasih beberapa pilihan tempat juga," tanya Wendy tanpa melepaskan perhatiannya pada laptop dan alat tulis di hadapannya.
Siang itu Wendy dan Samuel tengah menikmati cuaca panas di ruang tengah sembari ditemani satu bucket Baskin Robbins varian Rainbow Sherbet yang menyegarkan. Samuel masih asyik menyendokkan es krim ke dalam mulut saat Wendy mulai memancarkan death glare-nya.
"Mas, ih!" Wendy merebut es krim yang sedari tadi dipangku Samuel dan berhasil membuat sang suami menatapnya, "Aku nanya gak dijawab."
"Aish, istri cantikku ngambek nih ceritanya? Adududu lucunya manyun gitu, minta dicium banget," Samuel mendekatkan wajahnya setelah menyengir kuda dan mengerucutkan bibirnya bersiap menyerang bibir Wendy, "Aw!"
Wendy dengan tangkas mencubit bibir Samuel sebelum menyentuh miliknya, membuatnya kesakitan, "Rasain. Sekalian aja gak aku kasih jatah seminggu."
"Gak dikasih jatah seminggu?" Tak disangka, Samuel membuang smirk-nya, "Kamu yakin bisa tahan gak nyentuh aku selama itu?"
"Yak!" Wendy memukul Samuel bertubi-tubi karena kesal becampur malu. Harus ia akui, ia tidak bisa menolak pesona Samuel, terlebih lagi jika laki-laki tinggi itu baru saja habis mandi dan titik-titik air masih di tubuhnya dengan rambut yang masih basah. Ah sial, dan sekarang pikiran Wendy mulai meliar lagi, "Fokus, Mas. Fokus!"
"Kamu kali yang gak fokus, hahaha. Gemesin banget, sih," Samuel mengecup kilat bibir Wendy sesaat, "Jadi, gimana tadi? Tempat, ya? Hmm, kamu sendiri maunya kemana pas di sana?"
"Aku?" Samuel mengangguk sembari kembali mengambil alih es krimnya, "Jelas aku mau ke SM Entertainment, dong! Siapa tahu kan aku bisa ketemu selingkuhan-selingkuhan aku," Wendy tersenyum sendiri membayangkan wajah para idolanya yang selalu ia agungkan di hadapan Samuel, "Ke agensi lain juga boleh. Oh, sama ke Coex juga! Aku mau beli banyak goodies di sana, biasanya kan aku nitip temen atau beli online, jadi sekalian aja. Ah, koleksi aku bakal makin banyak buat dibawa ke konser!"
Samuel tidak berminat menanggapi Wendy. Jelas-jelas ia lebih tampan dibanding manusia-manusia yang diidolakan sang istri, namun Wendy selalu bersemangat saat membahas kumpulan laki-laki itu. Wendy menangkap ketidaksukaan Samuel dilihat dari wajahnya. Sebenarnya ia sudah terbiasa, tapi tetap saja melihat wajah Samuel bertekuk seperti itu ia tak kuat juga.
"Seberapapun tampannya mereka, tetep kamu suami aku, Mas. Jangan takut aku pindah ke lain hati gitu, ah."
Samuel melirik sinis Wendy, "Pertanyaannya, emang mereka mau sama kamu? Hahaha."
"Musnah aja kamu. Sana jauh-jauh," Wendy ngambek. Ia kembali fokus pada laptop dan pencariannya, membuat Samuel menaruh es krim dan beralih pada Wendy.
"Jangan ngambek gitu dong, Cantik. Nanti kalau makin cantik, gimana? Nanti aku kobam kecantikan kamu."
"Bodo amat."
Samuel memilih langsung memeluk pinggang sang istri dengan erat dan meletakkan kepala di bahu kurusnya, "Aku ikut kemanapun kamu pergi. Walaupun nanti aku banyak saingannya, aku tahu pasti aku yang bakal menangin hati kamu. Jangan ngambek lagi," Beberapa kecupan di leher Wendy mengakhiri sesi narasi berpuitis ria Samuel yang disambut baik oleh Wendy, ia mulai terkikik geli.
Kini Wendy memutar tubuhnya agar menghadap Samuel dan mengalungkan tangan di lehernya, "Pinter banget sih bujuknya. Diajarin siapa?"
"Diajarin kamu," Tanpa berbasa-basi, Samuel langsung menyerang bibir Wendy tanpa ampun, sebelah tangannya sudah pandai menelusup ke balik loose shirt yang dikenakan Wendy dan meraba dengan jemarinya yang lihai menstimulus Wendy.
Wendy berinisiatif mengambil alih komando hingga ia duduk di atas pangkuan Samuel dan meremas rambutnya gemas tanpa melepas pagutan mereka, sukses membuat Samuel semakin menaikkan kaus Wendy agar dilepasnya. Samuel memutus ciuman panas mereka dan kembali menghujani leher Wendy dengan hisapan-hisapan tak berperikemanusiaan yang berhasil tercetak sembari tangannya aktif membuka pengait bra Wendy.
"K-kamar, Mas," Susah payah Wendy melontar dua kata tersebut di antara pejam mata dan sensasi yang ditinggalkan Samuel dari sentuhannya.
"Di sini aja, cuma ada kita berdua," Samuel setengah berbisik pada Wendy dan melanjutkan aktivitasnya yang kini mengecup telinga dan tengkuknya intens, "Aw!"
Samuel melepas kecupannya cepat saat belakang kepalanya terasa nyeri akibat pukulan ringan dari Wendy yang tiba-tiba, "Kenapa, sih?"
"PENGAMANNYA DI KAMAR!"
***
Yuhuuu gengs, ada yang rindu cerita inikah?
Berbahagialah kalian yang menunggu update-an cerita ini sejak 7 bulan lalu, wkwk. Maaf ya lama update cerita ini karena sesungguhnya aku masih belum oke buat lanjutinnya, wkwk. But, I tried my best for you, gengs.
Jadiii, sesi kali ini adalah destinasi atau tempat tujuan. Mau kemana aja sih kalian pas di Korea? Jelas ya ke tempat wisata hits-hitsnya, tapiii kembali lagi, dicek sesuai gak sama musim yang terjadi pas kalian ke sana, memungkinkan enggak. Jangan terlalu memaksakan kalau memang gak bisa. Tenang aja, kalau gak sempet ke satu tempat kali ini, berarti itu rencana Tuhan buat bikin kamu balik lagi ke sana, wkwk (mindset aku banget kek gini).
Misal, ke sana pas musim semi mau lihat bunga sakura. Nah, bunga sakura kan mekarnya atau acara festival-nya suka ada tanggal-tanggalnya tuh, dicek sesuai gak sama tanggal kedatangan kalian di sana. Kalau gak sesuai cari tempat lain yang memungkinkan masih ada bunga sakuranya (walau bukan acara festival). Atau kamu mau ke Nami Island tapi pas musim panas, hmm aku pribadi kurang tertarik, liatnya pohon hijau doang wkwk. Yaaa, banyak-banyak cari tahu deh pokoknya.
Lalu, buat memudahkan kalian bisa download aplikasi subway-nya Korea. Jadi, bisa keliatan estimasi biaya dari tempat A ke tempat B berapa, keliatan kalian harus lewatin stasiun apa, jaraknya berapa, butuh waktu berapa lama, dan lain-lain. Kalau aku sama Aeri tuh udah nyiapin detail rincian dari tempat A ke tempat B dari biaya, waktu, jarak biar kalau disana tetiba susah internet jadi tetep punya panduannya di tangan. Aku biasa pakai aplikasi KakaoMetro, gampang kok pakainya.
Oh iya, kalau buat rute, kalian bisa ambil yang satu wilayah tiap harinya atau kalau agak jauh-jauh bisa dari yang terdekat dari penginapan sampe ke terjauh / kebalikannya. Sering-sering liat peta Korea, ya biar gampang nentuin harus kemana dulu, wkwk.
Jangan lupa masukin beberapa tempat kuliner kalau kalian suka makan, oh apalagi kalau kalian muslim, kan harus banget nyobain makanan Korea di negeri asalnya tapi halal. Pinter-pinter deh nyarinya biar bisa searah. Btw, selama di sana karena ala ala backpacker, aku jadi ngejatah makan di luar itu cukup sekali (gak termasuk jajan remahan) selebihnya bawa bekal, wkwk. Eits, tetep bisa makan enak, kok!
Nanti aku kasih info opsi deh beberapa destinasi yang bisa dikunjungi pas musim semi dan musim gugur walau bukan pas acara puncak festivalnya sekaligus tempat makanan halal buat kalian di akhir cerita!
Ah, semoga bisa tuntas sih ini cerita. Ini aku sepik aja dulu, wkwk. Udah, bubye! Sampai bertemu di part berikutnya yang entah kapan :p
PS. itu Wendy sebut pengaman soalnya dia inget buat nunda momongan, ya. Jangan mikir aneh-aneh, wkwk.
해라❤
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE TRAVEL DATE |exovelvet
General FictionHighest rank: #1 in backpacker #1 in travel #6 in holiday #8 in baekrene A short journey about two pair love birds who travel with so damn much love. 해라 ❤