1. Musuh

6.3K 212 17
                                    



Hari ini, Boruto akan bermain bola bersama anak laki-laki lainnya. Yah, benar sekali, hari ini hari yang cerah. Tidak terlalu panas.

Boruto mengambil bola berwarna merah secepat kilat dari bawah tempat tidurnya. Sepatu ninja andalannya sudah ia pakai dan segera dia berlari dengan semangat ke luar pagar. Hop! Boruto melompat dari pagar. Eits ..., tidak lupa, dong, berpamitan dengan Hinata, ibunya.

"Kaa-chan aku bermain bola dulu, ya!" teriak Boruto dari luar pagar.

"Ya! Hati-hati!" ucap Hinata dari dapur.

Boruto berlari riang sambil menikmati udara segar nan sepoi-sepoi di desa Konoha tercintanya. Tapi, belum sampai lima menit. Boruto sudah dihadang Sarada.

"Minggir!" perintah Boruto.

"No for only you!" Sarada tersenyum sinis.

"Apa maumu?" tanya Boruto to the point.

"Ayo kita bertanding main basket!" kata Sarada sambil melipat tangannya.

"Tidak mau! Lagian aku ingin main bola hari ini," tolak Boruto mentah mentah.

"Penakut!" ejek Sarada.

"Apa katamu? Aku tidak pernah Takut apapun!" bantah Boruto.

"Kalau begitu terimalah!" ujar Sarada.

"Ba .. Baik!" Boruto tersenyum kecut.

Sarada adalah juara tiga basket putri di lima negara besar. Boruto juga tidak terlalu pandai bermain basket.

"Panggil teman-temanmu! Kita satu lawan tiga!" kata Sarada angkuh.

"Kau pasti kalah! Kita punya Shikadai!" tawa Boruto.

"Seterah!" ucap Sarada kesal, "aku tunggu kau di lapangan Konoha dekat toko giok dari arah barat," lanjut Sarada.

Boruto menelan ludah kasar. Dia hanya memasang wajah pucat.

Mau satu lawan tiga atau berapapun dia pasti menang! Tapi, Shikadai mungkin bisa bermain curang. Ah! Si malas itu jarang sekali berolahraga, gumam Boruto di perjalanan ke rumah Shikadai dan Inojin.

Tiba-tiba, Boruto bertemu Himawari, adik bungsunya.

"Himawari-chan!" panggil Boruto.

"Onii-chan! Kok, tidak jadi bermain bola?" tanya Himawari.

"Hah! Aku dipaksa bertanding basket tiga lawan Satu dengan Sarada-chan," jawab Boruto dengan tampang lesu.

"Ba ... Bagaiman bisa? Sarada nee-chan adalah juara 3 basket dari lima negara besar!" kata Himawari terkejut.

"Hn. Tapi, mungkin Shikadai bisa menggunakan otaknya," ucap Boruto.

"Yah, semoga saja Shikadai onii-san bisa menggunakannya," Himawari tersenyum tipis.

"Hmm ... Kau mau ikut?" tanya Boruto.

"Baiklah," ucap Himawari dengan girangnya.

Akhirnya, Boruto dan Himawari sampai di rumah Shikadai.

"Shikadai!" teriak Boruti dari pagar berwarna hijau milik keluarga Nara.

"Ck! Urusai!"  kata Shikada dengan tampang wajah yang kesal. Sedangkan Boruto hanya tersenyum geli.

Belum sempat Shikadai membuka pagar berlambang Nara tersebut. Ibunya sudah berteriak dari arah timur.

"Shikadai! kau belum membereskan mainan Shogi-mu!"

Time MachineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang