Part 7

1.3K 60 1
                                    

Muncul lah berbagai macam pertanyaan di benak Joanne. Selama 6 bulan ini, ini pertama kalinya Julius mengirimkannya surat.

Segel surat perlahan dibuka, lalu dibaca isi surat dengan seksama. Tidak mau tertinggal satu patah kata pun.

Dear Ann,

Hey, apa kabarmu sekarang? Baik-baik saja? Kuharap iya. Jujur aku sedikit kecewa padamu karena pergi meninggalkanku tanpa memberi pesan, setidaknya ucapan selamat tinggal sudah cukup untukku.

Tapi apa kau tau? Aku tidak pernah merasakan keraguan dalam hidupku ini untuk menjadi milikmu walaupun kau saat ini menghilang dariku. Tapi aku yakin kehilanganmu saat ini menjadikanku untuk mencarimu dimanapun kau berada, karena letak cinta sejati dan abadi bukan untuk dihilangkan, melainkan untuk dicari dan dipertemukan.

Hanya karena seseorang memiliki kesalahan di masa lalu, tak berarti semua yang dia lakukan saat ini selalu salah dimatamu...

Itu adalah sepenggal kalimat yang ingin kusampaikan padamu. Bukan berarti kalimat itu ditujukan untukku. Tapi... ah, lupakan saja.

Tujuanku yang sebenarnya mengirimkan surat ini karena aku mengharapkan kedatanganmu di Cental Park pulul 8:00 pm. Aku akan menunggumu di sana sampai kau muncul.

Tertanda,

Julius Gonzales.

Tidak. Itu adalah jawaban yang Joanne berikan selepas membaca surat dari Julius. Tapi entah mengapa tubuhnya malah bertindak sebaliknya.

Kakinya melangkah menuju lemari dan diambilnya mantel serta sarung tangan untuk menutupi jari-jari tangannya.

"Huft..." Joanne menghembuskan napas melalui mulut, menyatukan kedua tangannya kemudian diusap-usap mencari kehangatan.

"Apa dia sedang mempermainkanku?" Tawanya miris. Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Masih tidak ada tanda-tanda Julius akan muncul menampakkan wujudnya.

Dengan hati yang sakit untuk kesekian kalinya, Joanne beranjak pergi dari sana. Meninggalkan seluruh kenangan dan cintanya hanyut di taman itu.

Tanpa Joanne sadari ketika ia sedang menyebrang, dari arah berlawanan sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi meluncur kearahnya. Hingga terdengar dentuman keras yang mengundang perhatian orang sekitar.

Brakkk.

Tubuh Joanne terlempar jauh dan terhempas di tanah. Kepalanya terantuk mengenai sisi bahu jalan. Tubuhnya seakan mati rasa, tapi ia masih bisa merasakan dinginnya butiran salju yang berjatuhan dari atas langit menyentuh wajahnya.

Di antara kehilangan kesadarannya masih terdengar suara hiruk pikuk orang-orang yang berusaha menyadarkannya dan memanggil ambulans.

Tapi tubuhnya sudah terlalu lelah. Matanya pun terpejam sempurna, membiarkan kegelapan menguasainya.

Apa waktunya telah tiba?

Apa waktunya telah tiba?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

24 Mei 2018

Hopeless Without You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang