Part 9

1.4K 60 0
                                    

"Apa maksudmu?"

"Kita membutuhkan sepasang mata yang sehat untuknya. Kita membutuhkan donor. Kita tidak bisa menggunakan yang telah meninggal, kita hanya bisa menggunakan sepasang mata dari orang yang hidup. Tidak banyak orang di luar sana yang bersedia mendonorkan mata mereka. Anda tau bukan apa maksud saya? Tidak ada harapan untuk matanya lagi, takutnya begitu."

"Aku akan menyumbangkan kedua mataku untuknya. Please, aku mohon padamu dokter." Julius berlutut di lantai, memegangi tangan dokter.

"Apa kamu yakin? Kamu bersedia memberikan kedua matamu untuk gadis di sebelah sana? Matamu sangat berharga, kamu sadar bukan kalau kamu memberikan matamu untuknya maka kamu akan buta, seperti keadaannya sekarang?" Kata dokter itu serius.

"Dokter, di dalam ruangan ini ada orang yang paling kucintai. Orang-orang berkata bahwa cinta bisa membuatmu melakukan hal bodoh sekalipun, tapi aku tidak berpikir ini bodoh sama sekali. Dia sudah cukup menderita kerenaku. Aku tidak tahan melihatnya hidup dalam kegelapan, lebih baik aku yang menderita." Julius memberitahunya tepat di depan wajah dokter, dan dia terlihat sangat syok.

"Wow... aku tidak tau harus berkata apa."

"Just do it for me, please doctor." Mohon Julius.

"Baiklah, tapi kamu butuh melakukan pemeriksaan mata untuk memastikan semuanya sesuai. Kemungkinan besar saya akan menghubungimu seminggu setelahnya, apa itu tidak apa-apa?"

"Ya tidak masalah."

***

Seminggu berlalu dengan cepat, setiap hari Julius selalu datang menjenguk Joanne di rumah sakit.

Hari ini adalah hari dimana Julius bertemu dengan dokter lagi.

"Mr. Gonzales kan? Matamu cocok dengannya, saya bisa melakukan operasi kapanpun Anda mau. Apa ada pertanyaan?" Tanya dokter.

"Tolong berikan dia surat ini." Julius menyerahkan sebuah surat yang telah dituliskannya untuk Joanne, jadi ketika ia sudah bangun ia bisa membacanya.

Julius telah mengatur segalanya. Ketika operasi usai, supir pribadinya akan membawanya pulang ke Australia. Dia tidak akan ada untuk Joanne lagi. Dia hanya mampu berharap yang terbaik untuk Joanne.

Pria bertubuh maskulin itu kembali ke kamar Joanne dan berbincang-bincang dengannya, dia kelihatan bahagia hari ini. "Julius, hari ini aku akan menjalankan operasi kan? Aku tidak sabaran melihatmu, memelukmu, dan menciummu!" Dia bergelayut manja di lengannya, dan Julius hanya terpaksa menyunggingkan senyuman, berusaha terdengar senang di depannya.

"Yes Ann, aku akan selalu ada bersamamu." Bisik Julius di telinganya, menyembunyikan air mata yang sebentar lagi akan mengalir keluar. Karena ia tau, ia tidak akan bisa melihat gadis itu lagi.

Dokter masuk dan membuat Joanne tenggelam dalam keadaan koma, begitu juga dengannya. Hal terakhir yang dilihatnya adalah Joanne yang tak sadarkan diri, berada di samping brankarnya.

"Terima kasih banyak dokter." Ucap Julius kepada dokter dan dibalas anggukkan.

" Ucap Julius kepada dokter dan dibalas anggukkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

29 Mei 2018

Hopeless Without You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang