25: Keputusan

768 143 11
                                    


Hari ini, Seulgi terpaksa berangkat ke sekolah sendirian karena Krystal yang masih sakit, Ia harus beristirahat dirumah dengan pengawasan Jongin.

Seulgi diantarkan oleh Sehun sekalian Sehun pergi bekerja.

"Tak apa, Seul. Krystal pasti akan segera sembuh, Jongin itu seorang dokter, Ia tahu yang terbaik untuk Krystal saat ini." Ucap Sehun yang menyadari kalau Seulgi diam saja sejak tadi. Bahkan tadi gadis itu hanya makan sedikit saat sarapan.

"Krystal hanya ingin bekerja, aku juga ingin. Kenapa kita tidak boleh? Apa pekerjaan sebagai model itu pekerjaan yang buruk?" Ucap Seulgi pelan.

Sehun menghela nafas.

"Sehun, ada hal yang sangat ingin kulakukan. Dan aku harus bekerja lebih dulu agar aku mendapatkan uang, dengan begitu aku bisa melakukan hal yang kuinginkan." Ucap Seulgi lagi.

"Kau kan bisa minta uang padaku, Seul." Balas Sehun.

Seulgi menggeleng cepat, "Aku ingin uangku sendiri, Hun."

Sehun kembali menghela nafas.

"Aku sudah membicarakannya dengan Jongin tadi malam, dan kami setuju untuk bicara lebih lanjut dengan Im Yoona terlebih dulu, kami harus tahu seperti apa pekerjaan kalian secara detail, baru bisa diputuskan kalian bisa bekerja atau tidaknya. Kalian harus terima apapun keputusan kami nantinya. Mengerti?" Jelas Sehun.

"Terima kasih!" Seulgi langsung menjerit senang, saking senangnya Ia sampai mengecup pipi Sehun singkat.

Sehun tentu terkejut dengan apa yang dilakukan Seulgi barusan.

"Seul, kenapa kau mengecup pipiku?" Tanya Sehun yang merasakan jantungnya berdegup tidak beraturan.

"Kata Krystal, aku harus mengecup pipimu setiap kali berterima kasih padamu. Katanya, kau pantas mendapatkannya." Jawab Seulgi dengan polosnya.

Sehun menghela nafas, "Kenapa Krystal mengajarinya hal yang seperti itu, aigoo."

"Tapi itu hanya berlaku padaku saja kan, Seul?" Tanya Sehun memastikan.

Seulgi menggangguk, "Ya, kata Krystal aku hanya boleh menciummu saja, mencium pipimu."

"Baiklah, kalau padaku tidak apa - apa." Sehun jadi senyum - senyum sendiri.

Ia benar - benar gemas dengan kepolosan Seulgi, Ia jadi merasa tidak siap jika saja suatu hari Seulgi menyentuh orang lain dan menjadi lebih dewasa.

Sehun ingin Seulgi tetap jadi gadis polos seperti itu saja.
  
  
   
  
  
  
  
***
  
  
    
 
  
 
  
Saat ini, Sehun sedang menunggu kedatangan Yoona. Ia memang sudah menghubunginya untuk bertemu hari ini.

Pekerjaan Sehun sudah selesai, Ia juga sudah menjemput Seulgi pulang dari sekolah dan langsung mengantarnya pulang.

Tidak lama kemudian, seorang wanita cantik bertubuh tinggi semampai memasukki kafe bersama bodyguard-nya, itu adalah Im Yoona.

"Senang akhirnya kau mengajakku untuk bertemu, Oh Sehun-ssi." Yoona mengulurkan tangannya.

Sehun menjabatnya, "Silahkan duduk."

"Jadi, sepertinya kedua gadis itu sudah berhasil membujukmu, ya?"

"Begitulah, jadi bisakah kau menjelaskan pekerjaan yang kau tawarkan pada mereka itu?" Ucap Sehun langsung ke poinnya.

Yoona mengeluarkan selembar kertas dari tasnya, "Ini, aku sengaja menyiapkannya karena aku yakin kau akan meminta penjelasan secara detail. Semua sudah dijelaskan disitu,"

Sehun membaca semuanya dengan teliti.

Sehun dan Jongin hanya takut kalau Seulgi dan Krystal dalam bahaya nantinya, mereka sering mendengar berita tentang wanita - wanita yang ingin menjadi model, malah menjadi korban pelecehan seksual. Apalagi Sehun yang sering mengurus kasus seperti itu.

"Tenang saja, Oh Sehun-ssi. Agensiku ini agensi terkenal, anak cabang dari SM Entertainment yang dikhususkan untuk model. Kau pasti tahu SM Entertainment, bukan? Siapa yang tidak tahu agensi terbesar nomor satu di negeri ini? Penipuan adalah hal yang mustahil bagi agensi besar seperti itu, bukan?" Jelas Yoona dengan tenang.

"Bagaimana dengan kontraknya?" Tanya Sehun.

"Kami menyediakan kontrak satu tahun untuk mereka, untuk sekarang ini. Jika kami melihat potensi mereka yang berkembang, kami akan menawarkan kontrak 5-7 tahun untuk mereka." Jawab Yoona. "Aku yakin Krystal dan Seulgi akan menjadi model yang sukses, aku bisa melihat potensi mereka."

Sehun menghela nafas, semua yang dijelaskan di kertas serta penjelasan Yoona itu terdengar meyakinkan.

"Kau takkan menyesal mengirim mereka ke agensiku, Tuan Oh." Ucap Yoona yang kemudian menyesap kopinya yang telah dipesankan oleh Sehun tadi.

Sehun jadi teringat saat Seulgi sangat senang sampai mengecup pipinya tadi.

"Baiklah, aku mengizinkan mereka. Namun dengan syarat mereka dilarang keras menjadi model majalah dewasa ataupun melakukan photoshoot menggunakan pakaian yang vulgar, serta kau harus mengirimkanku setiap hasil photoshoot ataupun kegiatan lainnya yang mereka lakukan agar bisa kupantau." Jelas Sehun.

Yoona tersenyum, "Tidak perlu khawatir, jadi sekarang kita deal?"

Sehun mengangguk walaupun jauh didalam lubuk hatinya Ia masih ragu.

Yoona pun bangkit dari duduknya dan mengulurkan tangannya, "Senang bekerja sama denganmu, Oh Sehun-ssi."

Sehun pun ikut bangkit dan menjabat tangan wanita yang lebih tua 4 tahun darinya itu.

"Aku akan menghubungimu lagi nanti untuk jadwal mereka, sekarang aku permisi dulu." Ucap Yoona yang kemudian pergi bersama bodyguard-nya.
  
   
   
  
  
   
   
  
  
***
   
   
   
   
  
   
 

A/N:
Long time no see~❤
Chapter sebelumnya banyak yang bilang kalo tulisannya berantakan tapi author lihat gaada yang aneh sama sekali, author gabisa apapun buat fix problem nya karna emang author ga tau sama sekali caranya, author udah lapor kirim email ke pihak wattpad juga tetep ga ada solusi, jadi author minta maaf sebesar besarnya kalau kalian gabisa menikmati chapter sebelumnya, author harap chapter ini ga bermasalah juga huhu TT
Author juga mau menyampaikan kalau author mau hiatus buat buku ini yaa karna mau fokus memikirkan jalan ceritanya supaya nanti kalau udah kembali bisa langsung selesai cerita ini tanpa menggantung menggantung lagi TT
Author minta maaf sebesar2nya yaa para readers😭💖
See you later and thank you!
  
  
Tsyscarlet💛

LUCKY ONE || SeulHun KaiStal FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang