21: Kesal

875 168 7
                                    

Sehun melihat ke jam yang ada di layar ponselnya, sudah hampir jam 12 malam dan Jongin masih belum juga kembali. Bahkan ponselnya juga tak kunjung aktif, membuatnya sulit untuk dihubungi.

Sehun melihat kearah dua gadis yang saat ini tidur pulas diatas sofa dengan posisi duduk, mereka tertidur karena terlalu lama menunggu Jongin. Ia menghela nafasnya dan memutuskan untuk membawa mereka ke kamar masing – masing.

Ia tidak ingin membangunkan mereka karena Ia yakin mereka akan menolak untuk masuk ke kamar dan menunggu sampai Jongin datang, besok mereka masih bersekolah, mereka harus tidur. Dengan pelan, Sehun mengangkat badan Krystal, berusaha membuatnya tidak bangun, Ia membawanya ke kamarnya.

Setelah Krystal sudah tidur dengan nyaman di kamarnya, Sehun kembali dan mengangkat badan Seulgi dengan perlahan dan membawanya ke kamarnya. Sehun menidurkan Seulgi di tempat tidurnya dan menyelimutinya, Ia berusaha melakukannya selembut mungkin agar Seulgi tidak bangun, namun ternyata Seulgi membuka matanya perlahan.

"Tidurlah, Seul." Bisik Sehun sambil mengusap rambutnya lembut.

"Apa Jongin sudah pulang?" Tanya Seulgi.

Sehun memilih untuk menghindar dari pertanyaan Seulgi, "Kita akan merayakan ulang tahunnya besok, jadi sekarang kau tidurlah. Hm?"

Seulgi mengangguk, "Kau juga tidurlah."

"Ne, jaljayo." Ucap Sehun sambil bangkit dan keluar dari kamar Seulgi. Ia menyempatkan diri untuk mematikan lampu kamar gadis itu dan menutup pintunya dengan pelan.

Keesokan harinya, Sehun keluar dari kamarnya. Ia sudah siap dengan kemeja putihnya dan rambutnya yang telah di tata rapi. Saat Ia memasukki dapur, Ia melihat Jongin yang sedang meneguk segelas air.

"Kapan kau pulang?" Tanya Sehun.

"Tadi malam, sekitar jam satu." Jawab Jongin.

"Kau kemana saja? Kenapa ponselmu tidak aktif? Tak tahukah kau kalau Krystal dan Seulgi menunggumu semalam untuk memberimu kejutan ulang tahun?"

"Aku tahu, itu semua salahku. Ponselku mati dan.." Jongin menghela nafas. "Saat aku hendak pulang, aku bertemu Naeun. Ia menungguku untuk memberiku kejutan dan aku tidak tega jika meninggalkannya begitu saja. Ia mengajakku makan malam, lalu menonton bioskop, dan lain – lain."

"Jadi kau pergi dengan wanita itu?!"

Sehun dan Jongin langsung menoleh kearah sumber suara, itu adalah Krystal dan dibelakangnya ada Seulgi.

"Kenapa kau jahat sekali pada kami? Kami juga menunggumu untuk memberimu kejutan tapi kau malah melupakan kami hanya untuk wanita itu." Ucap Krystal yang merasa kesal.

"Krys, aku bisa jelaskan.."

"Aku tidak mau dengar apapun!" Krystal memotong ucapan Jongin dengan cepat. Ia mengambil hadiah ulang tahun dari Seulgi dan meletakkannya bersama dengan hadiah ulang tahun darinya diatas meja.

"Hari ini tidak usah mengantar kami, kami akan berangkat sendiri." Ucap Krystal sambil menarik Seulgi keluar dari dapur itu.

"Krystal!" Jongin memanggilnya namun sama sekali tidak digubris oleh gadis berambut merah itu.

"Wajar jika mereka marah padamu," Ucap Sehun sambil mengeluarkan roti dari lemari pendingin.

Di sisi lain, Krystal dan Seulgi berjalan menyusuri trotoar dengan Krystal yang masih menarik tangan Seulgi.

"Kim Jongin menyebalkan!" Dengus Krystal sebal.

"Krys, apa kau yakin mereka takkan marah pada kita jika kita berangkat sendiri seperti ini?" Tanya Seulgi yang sedikit cemas.

LUCKY ONE || SeulHun KaiStal FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang