Canggung😶

53 8 0
                                    

Pov Tina*
Malam ini aku tidak bisa tidur, aku masi kepikiran dengan kejadian tadi sore,,  sungguh itu pertama kalinya aku melihat itu,,  maksudku..  Eeehmm..  Itu..  Itu..  Aaarrgghh..  Aku tidak bisa menyebutkannya..  Tuhan kenapa itu selalu terbayang bayang di otakku..  Sesuatu itu sangat jelas aku lihat..  Bahkan aku hampir tidak bernafas..  Jika cilla tidak berteriak mungkin aku sudah Mati kehabisan oksigen.. 
Di atas ranjang aku mencoba untuk tidur,,  berguling2 kesana kemari mencoba berbagai bentuk tidur..  Tp aku tak kunjung memgantuk..  Sesuatu itu selalu terbayang lagi dan lagi.. 
Dan saat kami bertatapan mata aku merasakan ada gejolak aneh..  Jantungku berdegub sangat kencang..saat aku mencoba untuk tersadar mataku beralih pandangan ke sebuah bibir kecil yg sangat menggoda,,  aku hampir saja menciumnya aku melihat cilla mulai menutup kedua matanya seolah dia ingin menerima ciumanku dan jika itu terjadi mungkin aku tidak akan bs  menghentikan ciuman itu,,  saat aku sadar aku mngeluarkan suara dan berkata "maaf" dan dia membuka matanya,  aku mencoba untuk membatunya bangun dari tubuhku,,  ku pegang pundaknya agar dia bisa berdiri,  namun sayang hal buruk terjadi handuk yg melingkar melilit di tubuhnya tiba2 saja terbuka dan tepat di depan wajahku sesuatu itu terlihat jelas terpampang di depan ku,,  aku hampir tidak berkedip dan hampir tidak bernafas,, Tuhan tolong hentikan otakku ini untuk tidak berfikir yg tidak2.. Dan tidak sadar akupun tertidur sendiri..

Pagi2 sekali aku sudah rapi dan harus segera berangkat ke lokasi syuting..
Sebenarnya aku masi tidak sanggup bila nanti aku harus bertemu dengannya,,  tapi aku harus professional dalam pekerjaanku..

Setibanya di lokasi syuting aku menarik nafas dalam2 dan mengeluarkannya perlahan mencoba untuk merelaksasikan pikiraku agar tetap fokus.. Sebenarnya aku kepikiran dengannya dan ingin menemuinya dan meminta maaf atas kejadian kemarin.. Mungkin setelah selesai syuting aku akan memcobanya.. Yaa aku harus mencobanya untuk meminta maaf .. Huuft..

Aku sudah berada di depan kamarnya,  aku memencet bell kamarnya
"Ting tong" dia membuka pintunya kulihat raut wajahnya pucat sepertinya dia kurang tidur semalam,,  aaachh..  Aku merasa bersalah..
Dia mempersilahkan duduk dan bertanya..

"Ada apa Pi' kesini"

"Aku..  Eemm..  Aku..  Ingin meminta maaf cilla,,  atas kejadian kemarin,,  sungguh aku tidak punya niatan buruk kepadamu.. " jelasku dan dia menjawab..

"Iya gapapa Pi' itu hanya kecelakaan kecil " dia menunduk terlihat sekali dia menahan malu

"Aku juga ingin tahu keadaanmu,  apa kamu baik2 saja cilla..? "

"Aku baik2 saja"

Sesaat aku terdiam..  Sungguh aku sangat canggung aku binging ingin berbicara apa lagi,,  ingin pergi .. tapi aku tidak tega melihat wajahnya yg  sedikit pucat.. Sepertinya dia sakit

"Eemm..  Cilla "

"Iya Pi' "

"Cilla"

"Iya" sepertinya dia juga sangat canggung sejak tadi di hanya menunduk dia seperti sangat malu..  Aku sama selertimu cilla aku juga canggung,, kami masi dalam diam
Saat aku melihat wajahnya dia semakin terlihat pucat..  Aku khawatir dia akan pingsan nanti
"Cilla"

"Iya Pi' "

"Apa kamu sakit"

"Tidak Pi' aku baik2 saja"

"Tapi wajahmu pucat cilla,,  kamu sakit" tanyaku dengan penuh kekhawatiran.. Aku pegang kepalanya dan benar dia demam..

"Cilla kamu demam..  Kenapa kamu bilang baik2 saja..  Ayo aku antar kamu ke RS sekarang.. "

"Tidak Pi' ini hanya demam biasa dengan di kompres dan minum obat lalu istirahat aku akan Cepat sembuh" tegasnya untuk menolak ajakanku untuk membawanya ke RS

"Tapi aku khawatir cilla,,  kamu sendirian di sini "

"Terima kasih.. Tapi Pi'aku akan baik2 saja percayalah,,  ini hanya demam biasa,  mungkin aku kecapean saja "tegasnya mencoba meyakinkanku..

"Baiklah aku antar kamu ke kamarmu" dan cilla membalas dengan anggukan..

Aku kembali ke kamar cilla dengan membawa air di baskom,  handuk kecil untuk mengompres dan kotak obat,  aku mengambil obat2nnya setelah aku bertanya dimana cilla meletakkn obat2nnya..

"Ayo minum obat " cilla hanya menurut..

"Aku akan mengopresmu dan akan kutunggu kamu hingga demammu turun"

"Terimakasi kasih Pi' " kujawab dengan senyuman..

Dia mulai tertidur karena pengaruh obat..  Ku pandangi setiap lekuk wajahnya Dia tetlihat sangat manis,,  tapi ketika dia sakit seperti ini aku menjadi tidak tega melihat wajahnya yg pucat aku merasa kasian,, aku memutuskan untuk menunggunya sebentar hingga demamnya turun,,  sesekali aku mengganti handuk yg ikut panas karena demamnya dan membilasnya dengan air biasa..

Thanks  for reading my ff.. Kopkunha 😜😜🙏🙏
Selalu pemasaran dengan kelanjutan ceritanya..  Semoga ff ini menhhibur kalian yg sedang di panda kejenuhan...  Bye 👋 👋



Sob TaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang