part 10: Berangkat

107 13 2
                                    

Tak terasa, hari ulang tahun Kim Nari sudah hari esok. Kebetulan, mereka berangkat hari Sabtu pagi dan pulang hari Minggu. Kenta juga tak menyangka kalau Nari termasuk keluarga yang kaya, katanya mereka akan menginap di villa milik orang tua Nari.

Dari sore hari, Kenta sibuk mempersiapkan apa yang akan ia bawa. Sedangkan Sanggyun malah beraring di kasur sambil membaca komik.

"Gyun, ga siap-siap?", tanya Kenta.

Sanggyun menatap Kenta. "Gampang nanti malam bisa"

"Nanti ada yang ketinggalan loh!", omel Kenta.

"Engga kok tenang aja", kata Sanggyun.

Kenta mendengus. Ia pun memeriksa kembali tasnya. Ia rasa sudah cukup, Kenta pun berbaring di kasur. Rasanya lelah walau hanya membereskan apa yang akan dibawa.

Tak lama ibu Sanggyun pun datang, "Ini ada tamu", katanya.

"Siapa bu?", tanya Sanggyun.

Donghan pun muncul dari belakang ibu Sanggyun dan melambaikan tangannya pada Kenta.

"Yaudah ibu tinggal dulu ya, nak", ucap ibu Sanggyun. Donghan pun tersenyum dan masuk ke dalam kamar Sanggyun dan Kenta.

"Ngapain ke sini?", tanya Sanggyun.

"Aku mau nengok pacarkulah", kata Donghan dan duduk di pinggiran kasur Kenta.

Kenta pun terbangun. "Kamu udah siap-siap?", tanya Kenta.

"Udah dong", ucap Donghan bangga.

"Cih", celetuk Sanggyun.

"Apa?", tanya Donghan.

"Engga. Udah ah mau ke dapur, laper", kata Sanggyun dan ia pun bangkit dari acara berbaringnya.

Donghan terkejut seketika melihat Sanggyun yang tak memakai kaus atasan. "Astaga telanjang! Kenta, kamu ga di apa-apain kan sama dia!?", tanya Donghan.

"Engga kok, Sanggyun emang suka gitu sih", kata Kenta sambil terkekeh.

"Iri ya? Badanku bagus, ga kayak kamu letoy", ledek Sanggyun.

Baru saja Donghan ingin melempar bantal pada Sanggyun, Kenta sudah mengomel lagi. "Heh! Awas ya kalian"

Keduanya pun menyengir canggung. "Iya engga Ken, bercanda doang. Dah ya, mau ngambil makanan dulu", Sanggyun pun pergi keluar kamar.

Donghan pun mengibaskan tangannya seperti hendak mengusir Sanggyun dan kembali menatap Kenta. Ia pun memeluk Kenta dan mencium lama keningnya.

"Aku kangen", kata Donghan.

Kenta terkekeh. "Belom ada seharian loh", ledek Kenta sambil mencubit pelan perut Donghan.

"Kamu ngangenin sih", kata Donghan sambil menggigit pelan pipi Kenta.

"Aaaa geliii", kata Kenta sambil mendorong badan Donghan.

Donghan pun terkekeh dan melepas pelukannya. Tak lama Sanggyun pun datang sambil membawa camilan dan tiga botol susu pisang.

"Susu pisang!", pekik Kenta dan ia pun langsung meloncat ke arah Sanggyun untuk mengambilnya.

"Hati-hati sayang, ntar jatoh gimana?", ucap Donghan sambil menggeleng pelan.

"Tenang han, ada babang Sanggyun yang nangkep", kata Sanggyun.

"Halah", dengus Donghan.

Kenta pun menghampiri Donghan dengan membawa susu pisang miliknya dan milik Donghan. "Ini"

Hoduken's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang