Mereka sudah berada di atas kapal. Donghan pun bertanya pada Nari apakah ia bisa menjelajahi kapal ini, katanya boleh. Untuk beberapa menit Donghan menghilang, setelahnya ia mengajak Kenta untuk ke suatu tempat.
Donghan mengajak Kenta ke tempat yang paling strategis di kapal, beruntung kapal yang ditumpangi hanya diisi oleh rombongan mereka, jadi rencananya akan berjalan dengan lancar.
"Kamu pakai ini dulu ya", kata Donghan sambil memakai kain untuk menutup mata Kenta. "Ikutin aku nanti"
"Kita mau kemana?", kata Kenta sambil berusaha agar terus di dekat Donghan.
"Ke altar pernikahan", goda Donghan.
"Astaga, aku serius!", kata Kenta sambil menghentak kakinya.
Donghan tertawa, ia pun menuntun Kenta menuju tempat yang ia maksud. Kenta sampai Donghan pun membuka penutup mata Kenta.
"Tada!", kata Donghan.
"Uwaaaah bagus banget!", teriak Kenta sambil sedikit meloncat.
"Ini belum seberapa, paling bagus kalau dilihat saat sunset.", jelas Donghan. Ia pun memeluk Kenta dari belakang. Menyandarkan dagunya diatas bahu Kenta dan memejamkan matanya.
Mereka terdiam sejenak. Memandangi pemandangan laut yang indah. Angin berhembus lembut membelai rambut mereka. Udara terasa sedikit lebih dingin, namun karena Donghan memeluk Kenta, ia tak terlalu merasakan dingin.
"Aku sayang sama kamu sampai bingung harus bilang berapa kali", kata Donghan tiba-tiba.
Kenta memeluk lengan Donghan yang melingkar di perutnya. Ia pun mengangguk. "Aku juga begitu". Kenta membalikkan tubuhnya dan melingkarkan lengannya di leher Donghan.
Donghan menarik Kenta agar lebih erat lagi memeluknya. Kedua manik hitam mereka saling bertatapan. Sebuah senyuman manis terlukis disana. Perlahan wajah mereka pun mendekat, lebih dekat, dan semakin dekat sampai hidung mereka saling menempel.
Dan...
TEEEEEET!
Bunyi klakson kapal berbunyi dengan nyaring dan membuat mereka berdua terkejut.
"Merusak suasana", keluh Donghan.
Kenta tertawa malu-malu.
"Kok malu-malu gitu?"
"Aku... Malu... Kirain bakal ituㅡ", kata Kenta sambil menutup wajah dengan tangannya sendiri.
"Bakal apa hayo? Kok malu? Kan pakai baju", goda Donghan.
"Ih kamu!", kata Kenta sambil mendorong Donghan agak menjauh dan langsung meninggalkan Donghan ke dalam kapal.
"Loh loh, ngambek. Jangan ditinggal dong akunya sayang!", kata Donghan sambil mengejar Kenta.
Tak lama, mereka pun sampai di pulau Jeju. Mereka di sambut dengan keramaian pelabuhan. Disana ada sebuah mini bus yang akan mereka tumpangi. Kenta yang sedari tadi terus bersama Donghan pun melihat Sanggyun dengan wajah yang sendu. Ia pun memilih untuk duduk di dekat Sanggyun saat di bus dan Donghan pun duduk di seberang bangku Kenta bersama Taeguk.
"Kamu kenapa?", tanya Kenta.
Sanggyun menggeleng. "Sedikit pusing saat di kapal tadi, gara-gara aku baca komik"
Kenta menatap Sanggyun lamat-lamat. "Lagian ngapain baca komik? Kan emang bikin pusing. Harusnya kamu jalan-jalan, sama Taeguk kek. Atau sama siapa gitu"
"Aku ga mau sama mereka"
"Terus maunya sama siapa?"
"Ya sama kamu lah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hoduken's Diary
Fanfiction⚠ bxb pairing ⚠ Takada Kenta, murid baru pindahan dari Jepang mengira waktu enam bulannya ketika belajar di Korea akan menjadi moment paling menyenangkan baginya. Namun ternyata, semuanya tak sesuai dengan apa yang ia bayangkan. Semenjak salah satu...