Nightmare : [15]

3K 360 20
                                    


Kau berharga. Banyak orang yang menyayangimu.

[15]

Lagi-lagi mereka berkumpul di dalam ruangan itu. Sebuah ruangan dengan warna putih yang mendominasi. Raut muka seluruh orang yang ada di ruangan itu tidak ada yang cerah.

Jimin benar-benar drop setelah penampilan terakhir kalinya itu. Bahkan terhitung sampai hari ini, sudah dua hari ia masih betah memejamkan matanya. Dan sejak malam dimana konser itu berakhir hingga saat ini, media masih memberitakan tentang video dari salah satu fansite yang merekam saat-saat Jimin tersungkur jatuh. Netizen masih dibuat bingung karena belum adanya konfirmasi dari Bighit Entertainment. Para penggemar telah menunjukkan rasa empati mereka dengan memunculkan tweet harapan-harapan baik yang ditujukan pada Jimin. Mereka juga dilanda rasa penasaran, karena biasanya seusai konser BTS meng-update foto grup mereka di twitter. Namun tidak untuk kali ini.

***

"Jiminie.. Eomma di sini. Ada appa-mu dan adikmu Jihyun juga. Bangunlah.. Kau tidak ingin melihat kami?"

Iya. Sekarang keluarga Jimin sudah tahu tentang apa yang diderita Jimin. Itupun karena ayah Jimin yang menelepon PD-nim setelah Jihyun menunjukkan tentang video yang memperlihatkan Jimin tumbang seusai konser. Awalnya mereka memang marah pada pihak agensi karena telah merahasiakan ini, namun setelah Taehyung menjelaskan bahwa Jimin sendirilah yang memohon agar ini dirahasiakan dari keluarganya. Dia tidak ingin membuat keluarga yang amat dicintainya itu mengkhawatirkannya. Alasan klise.

Ibu Jimin sudah seperti kehilangan akal. Ia terus saja menangis sambil terus menggenggam tangan anaknya yang masih terpasang infus itu. Memanggil nama Jimin walaupun tak ada jawaban atau respon dari sang anak.

"Jihyun-ah.. Aku mengkhawatirkan kondisi ibumu. Sebaiknya dia pulang dulu ke dorm Bangtan dan beristirahat. Begitupun kau dan ayahmu." Manajer Sejin datang dan berbisik pada Jihyun.

Jihyun mengangguk dan kemudian mendekat pada ibunya.

"Eomma.. Ayo kita ke dorm Bangtan dahulu. Eomma belum tidur dari kemarin. Eomma juga harus istirahat."

"Tapi eomma ingin menunggu Jimin bangun."

"Eomma harus sehat agar bisa menjaga Jimin hyung. Mereka akan menghubungi kita saat Jimin hyung bangun." ujar Jihyun yang kemudian menoleh pada member BTS.

"Baiklah, ayo. Jangan sampai kau ikut sakit." Ayah Jimin membantu istrinya berdiri, walaupun ia masih berat hati untuk meninggalkan Jimin yang masih terbaring lemah.

"Ayo." kata Manajer Sejin.

"Hyung, aku ikut. Biar aku bisa membuatkan makanan untuk mereka."

Manajer Sejin mengangguk atas permintaan Jin.

***

Taehyung berpindah. Duduk menggantikan tempat yang sebelumnya telah ditempati oleh ibu Jimin.

"Jimin-ah.. Tanganmu sangat dingin. Apa perlu aku genggam sampai rasanya hangat?" Taehyung menggenggam jemari Jimin. Air mata Taehyung perlahan menetes.

"Bahkan kulit wajahmu sekarang lebih pucat dari Yoongi hyung.."

Perlahan Jungkook mendekat ke arah Jimin. Ia merapikan rambut yang sedikit menutupi mata Jimin.

Jugeol geot gata hyeongi seulpeumyeon
(Aku merasa ingin mati saat melihat hyung bersedih)
Hyeongi apeumyeon naega apeun geosboda appa
(Melihat hyung terluka, rasanya lebih menyakitkan daripada saat aku sakit)

Lirihan Jungkook melantunkan lagu Begin dengan suara yang bergetar itu benar-benar menyayat hati seluruh member di ruangan saat itu. Suara lembut Jungkook terdengat begitu memilukan. Ditambah potongan lirik yang dinyanyikan Jungkook benar-benar tepat. Karena memang begitulah kondisi pikiran dan hatinya melihat kondisi Jimin saat ini.

"Kau tega melihat air mata kami jatuh, Jimin-ah.." lirih Yoongi.



A.N: Annyeong.. Aku kambek? Ada yang masih ingat aku? Kalau nggak ya gapapa, asal masih ingat sama alur cerita ini. Scroll dulu kalau masih lupa-lupa ingat biar tetep ngefeel baca part selanjutnya hehe. Thankyouu for waiting this story💋

Nightmare - Park Jimin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang