Prolog

52.6K 3.1K 103
                                    

Jika cinta tidak harus memiliki, maka semestinya memiliki pun tidak harus cinta


"BANGUN KEBO!" Teriak pria berbalut hoodie maroon yang sedang menarik paksa selimut yang menutupi seluruh tubuh gadis didalamnya.

Gadis itu perpelonjak kaget. "Apaan sih. Gue masih ngantuk, jalannya kan masih nanti siang onyon ini masih pagi gini lo udah teriak teriak gak jelas." Gadis itu kembali menarik selimutnya dan menutupi hingga kepalanya.

Pria itu berdecak kesal. "Lo bilang masih pagi? Sejak kapan pagi versi lo ganti jadi jam sepuluh, hah!"

Gadis itu reflek membuka selimut yang menutupi wajahnya. "Apa lo bilang? Jam sepuluh?"

Gadis itu mengambil jam dinakas lalu matanya melotot sempurna. "Kenapa lo ngga bangunin gue sih. Filmnya udah telat Dion, kita harus nunggu lama lagi Ya Allah."

Pria yang dipanggil Dion itu mendengus sebal lalu menarik gadis itu menuju depan pintu kamar mandi. "Buruan, gue tunggu dibalkon."

"No! Big no! Lo beresin tempat tidur gue ya? Please?" Pinta gadis itu dengan puppy eyes-nya.

Dion menoyor kepalanya pelan. "Banyak mau lo."

"Makasih Iyon." Gadis itu tersenyum lebar lalu masuk kedalam kamar mandi dan menutup pintu dengan kasar.

Dion yang masih didepan pintu pun mengelus dadanya kaget. "Untung pacar."

Setelah selesai merapikan tempat tidur gadisnya, Dion berjalan menuju balkon dan memainkan gitar yang ada disana. Memang sudah jadi kebiasaan jika Dion berkunjung kerumah Allea ia selalu kebalkon dan bermain gitar.

Sudah 30 menit, namun gadisnya itu belum juga keluar dari kamar mandi. Entah ia sedang semedi atau apa didalam sana.

Sudah menjadi kebiasaan jika gadis itu berlama lama dengan mandi, dan Dion tetap setia menunggunya. Bahkan jika Dion ingin jalan bersamanya, ia harus datang telat satu jam dari jam janjiannya. Walaupun sudah menunda satu jam, gadis itu belum juga selesai berkutat dengan alat alat make-up nya.

Setelah satu jam lamanya, kini gadis itu sedang mengeringka rambutnya dengan hair dryer. Tak jarang ia meminta bantuan Dion untuk mengeringkan rambutnya lalu menyisirnya.

"Dion sisirin ya, biar cepet selesai." Pinta gadis itu.

"Bawel lo, biasanya juga gitu." Dion berjalan mendekatinya dan mengambil sisir dimeja rias lalu melakukan kewajibannya. Sementara gadis itu menaburkan bedak diwajahnya.

"Lo itu udah cantik, jadi gak perlu lo poles wajah lo dengan semua alat make-up lo yang bejibun itu." Komentar Dion.

Gadis itu menatap Dion lewat cermin besar didepannya. "Udah kebiasaan Yon, jadi kalau ngga pakai kelihatan aneh. Lagian juga gue make-up masih wajar wajar aja sih, gak kaya cabe kelas lo."

"Kelas gue kelas lo juga kali." Cibir Dion.

Allea tertawa lalu mengoleskan lipbalm dibibir mungilnya.

"Allea Nindyatama, gak nyangka ya. Pacar gue yang dulunya ingusan kini bisa jadi Selebgram, Youtubers, Primadona Angkasa High School. Tapi sayangnya satu."

"Apaan?"

"Idiot akut." Dion tertawa puas.

Allea bangkit dari duduknya. "Serah lo lah."

Dion berjalan mengikuti Allea yang sudah jalan keluar duluan.

"Yon, Mama udah berangkat ya?" Tanya Allea saat menuruni anak tangga.

"Udah, tadi pagi Mama Vina datang kerumah. Gue disuruh bangunin lo, terus mager juga sih gue jadi ya gini deh." Jelas Dion.

"Mageran sih lo, jadi telat kan gue." Cibir Allea.

"Barusan ngomong apa mbak? Boleh pinjam kaca bentar ngga mbak."

"Boleh Mas, tuh ambil aja kaca jendela. Udah ridho adek, Mas." Lalu keduanya tertawa keras.

"Makin idiot aja lo piranha." Dion mengapit kepala Allea diketiaknya.

"Dion bau ihh. Rambut gue rusak Yon."

"Bau bau juga lo suka kan?"

Allea memukul lengan Dion keras. "Lepas onyon!"

Dion melepaskan kepala Allea lalu mengusapnya pelan. "Ayeya, maafin Iyon ya."

"Bodo amat Yon, bodo amat." Allea meninggalkan Dion dan langsung masuk kedalam mobil Dion.

Dion sangat menyukai Allea saat lagi marah. Dion terkekeh lalu memasuki mobilnya dan meninggalkan rumah Allea.




❤❤❤




"Alle mau pisang kremes Dion dong."

Dion menusuk pisang kremes dengan garpunya lalu menyuapkan kemulut Allea.
Allea tersenyum lalu menerima suapan Dion.

"Makasih Onyon-nya Alle."

"Sama sama Piranha-nya Iyon." Dion mengacak rambut Allea lalu mereka berdua tertawa.

Memang sudah biasa jika Allea sering meminta makanan milik Dion. Tak jarang Nasya maupun Davina sering membawakan anaknya bekal dan itu hanya satu kotak, itupun dimakan Allea dan Dion secara bergantian.

Disekolahnya banyak yang iri sama kedekatan mereka. Apalagi Dion terkenal sebagai anak ketua yayasan dan juga terkenal dengan sifat player-nya. Dan juga banyak siswi yang mengantri ingin menjadi pacarnya.

"Yon, Filmnya cancle dulu ya."

Dion mengerutkan dahinya. "Kenapa Al?"

"Males Yon, pengen taman aja kuy."

Dion melongo mendengar jawaban Allea.

"Kamu tau ngga sih Al, gue kan punya teman kan ya? Nah teman gue itu lagi jalan sama pacarnya, katanya sih pengen nobar ehhh tau taunya main cancle gitu aja. Padahal temen gue udah nunggu doi lama terus dimarahin lagi sama dia. Kalau seandainya gue yang di-"

"Rumpi." Potong Allea.

Dion tertawa terbahak bahak sekarang, dia berhasil membuat Ayeya kecilnya itu marah.

"Udah kan?" Allea hanya mengangguk.

"Kuy taman, mau bikin vlog kan?"

Allea langsung mengangguk dengan semangat. "Dion tau aja sih maunya Alle."

"Jadi lo masih ragu sama gue?"

"Bukan gitu Dion. Tapi Alle ngga bawa kamera, jadi pulang aja ya kita cover lagu lagi. Ya Dion ya? Mau kan?"

"Emang gue pernah menang kalau debat gini sama lo?"

Allea terkekeh. "Iya sih ya, kok Alle jadi bego sih ya. Dion terdepan pokoknya."

"Ngga mau Al, Dion maunya disamping Alle terus."

Blushing! Hanya karena ucapan Dion yang sesimple itu mampu menumbuhkan semburat merah dipipi Allea.

"Merah, Dion suka." Dion mencubit pipi Allea gemas.

"Sakit Dion, jangan kencang-kencang ihh." Allea mengusap pipinya yang terasa panas.

"Maaf Alle, Dion sengaja. Beneran deh."

Alle menyentil dahi Dion. "Bacot!"

"Ya Allah, Allea ngga boleh ngomong kasar. Ngomong kasar itu berat. Alle ngga akan kuat, biar Dion saja."

"Serah lo."

Allea meninggalkan Dion lagi dan lagi.






Akhirnya jadi di Publish juga😀
Sekali lagi tengkiyu buat 100k viewers
'Ketua OSIS in Love'

Next jangan?

AlleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang