About Sagara

24.1K 1.6K 40
                                    

Pagi ini Allea sengaja berangkat lebih awal. Dan itu semua demi Dion, yah dari kemarin Allea menjauhi Dion. Padahal Dion sudah menelfon dan mengirimnya pesan banyak kali namun tak ada satu pun yang dijawab, Dion juga sudah datang kerumah Allea namun gadis itu buru buru sembunyi karena belum siap bertemu dengan Dion. Dan beruntungnya Davina sedang ada urusan di Singapura, jadi ia tak harus mendengar khutbah karena menjauhi Dion.

Sepulang dari cafe kemarin, Allea menyibukkan diri dengan berfoto selfie. Suatu kegiatan yang bisa membuatnya senang dan merilekskan otaknya sebentar.

Sesak rasanya, Dion diam-diam pergi dengan wanita lain. Walaupun nyatanya Alle juga salah karena pergi tanpa ijin Dion.

Walaupun berangkat pagi Allea tidak langsung kekelasnya, ia lebih memilih diperpustakaan dan akan kembali kekelas saat bel berbunyi.

Allea duduk dibangku paling pojok. Yang biasa diduduki oleh Sagara, cowo yang terkenal dingin dan suka kesunyian. Sagara juga partner-nya saat ada olimpiade.

Allea duduk dan mengeluarkan laptopnya lalu menekan tombol power. Saat sudah hidup, Allea membuka koleksi drakor dan mulai menonton yang kemarin belum ia selesaikan.

Dengan khitmad Allea memandang layar laptopnya. Hingga suara deheman yang mengharuskan ia mencari sumber suara.

"Saga." Allea kaget melihat Sagara sudah duduk disampingnya entah dari kapan.

"Hmm."

"Lo ngapain disini?" Tanya Allea.

"Tempat gue." Jawabnya dingin.

Allea mendengus, tidak seharusnya sepagi ini ia harus berurusan dengan balok es disampingnya itu. "Sorry, gue numpang disini dulu ya? Cuma sampai nanti bel kok ya ya ya?"

"Hmm."

"Makasih Saga." Allea tersenyum senang lalu kembali fokus pada film bergenre romance itu.

Film sudah selesai, tapi jarum jam masih menunjukkan pukul 06.48. Lalu Allea mengambil ponsel disakunya dan memfoto dirinya juga Saga yang sedang fokus dengan novel ditangannya lalu memasukkan di snapgram miliknya. Tak lupa ia menuliskan caption Dingin! Berasa dikutub utara.

Tak lama kemudian bel berbunyi, Allea memasukkan laptop kedalam tasnya. "Ga, thanks ya. Gue ke kelas dulu."

Sagara menutup novelnya lalu berdiri dan menggandeng tangan Allea.

"Ga, lo-"

"Bareng gue."

Dan Allea hanya menurut saja jalan dengan tangan yang tetap digandeng Sagara sampai dikelasnya, mungkin. Allea hanya menunduk ketika banyak pasang mata yang memperhatikan. Banyak juga yang mengomentarinya, entah itu positif ataupun negatif. Allea berusaha tidak mempedulikan itu.

Dari kejauhan seseorang melihat kejadian itu dan langsung melenggang pergi.

❤❤❤



"She, lo kekantin duluan ya. Gue mau ke toilet bentar, nanti gue nyusul."

"Beneran? Gak mau gue temenin aja?"

"Ngga, gue sendiri aja."

"Yaudah deh, gue kantin dulu."

Sepeninggalan Shelina, Allea langsung bergegas menuju toilet yang dekat dengan kelasnya.

Didalam toilet Allea hanya membasuh wajahnya dan menaburkan sediki bedak bayi diwajahnya dan sedikit polesan lipbalm. Saat Allea sampai diambang pintu, ia terkejut tiba tiba seseorang menariknya dengan kasar. Allea memberontak, namun cengkraman tangannya begitu kuat.
Orang itu membawa Allea ketaman belakang.

AlleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang