AUTHOR NOTE DI PART SEBELUMNYA BELUM ADA YANG RESPON, HMMM.
SAYATU SEDIH SEBENARNYA DIABAIKAN GINI, PADAHAL CUMA MAU MINTA PENDAPAT DARI KALYAN😌"Gimana? Enak?"
Gadis kecil itu mengangguk lalu tertawa lucu.
"Kak Alle ngga mau ice cream?" Tanya Dion pada Alle.
"Aku lapar Dion, aku mau makan dulu." Balas Allea dengan mulut yang penuh makanan.
"Yah, Kak Alle marah Cha."
Elsha mengerjapkan matanya berulang kali. "Kak Aye, ndak oleh malah nanti Allah malah."
Allea menghentikan aktivitasnya. "Kak Alle ngga marah sayang. Kamu buru makan ice cream nya, habis itu makan nasi ya?"
"Ndak mau." Tolak Elsha.
"Loh kok ndak mau, nanti pipinya hilang kalau Echa ngga mau makan nasi." Ujar Dion sambil mencubit pipi Elsha.
"Echa mo entang oyeng." Pinta Elsha sambil menunjuk pisang kremes milik Dion.
"Ini pisang Sayang, bukan kentang. Echa mau?"
Elsha manggut manggut.
Dion menyuapkan pisang itu ke mulut mungil Elsha.
"Elsha, cuci tangan dulu yuk sama Kakak." Ajak Allea saat melihat tangan Elsha berlumuran ice cream yang meleleh.
Allea menggendong Elsha dan berjalan menuju toilet.
Sepeninggalan Allea dan Elsha, Dion melanjutkan makannya yang tertunda karena ulah adiknya.
"Dion." Sapa seorang gadis.
Merasa namanya dipanggil, Dion pun mencari siapa yang memanggilnya.
"Loh, Fara? Ngapain disini?" Tanya Dion kaget.
"Tadinya mau jemput Mama belanja tapi belum selesai, ya udah gue tunggu disini."
Dion hanya mengangguk paham.
"Emm.. Btw gue boleh gabung lo ngga Yon."
"Gabung aja."
Fara tersenyum senang dan duduk disamping Dion dan memandang Dion yang sedang fokus makan.
"Ohh jadi gini kelakuan kamu dibelakang aku."
Dion dan Fara sama sama terkejut.
"Alle." Ujar mereka berdua bersamaan.
❤❤❤
"Anak Mommy udah pulang. Gimana jalan sama Kak Alle, seru nggak? "
"Selu Mom, Echa makan eklim banyak." Adu Elsha.
"Mommy kok ngga dibeliin sih sayang, Mom kan juga mau ice cream yang tadi Echa makan." Nasya pura pura sedih.
"Mom beyi cama Dad ya, Mom janan nanis." Elsha mengusap mata Nasya.
"Tapi, Mom maunya sama Echa. Mom ngga mau sama Dad."
"Echa ndak mau cama Dad, Dad boong Echa." Entah dari mana, gadis mungil itu memiliki daya ingat yang sangat tinggi.
"Loh kok bohong sih, kan ngga boleh bohong ya. Kalau bohong nanti-"
"Allah malah Mom." Sambungnya.
Dion yang habis mengantar Allea kerumahnya itu langsung duduk disamping Nasya dan Elsha. Lalu mencium pipi Elsha.
Elsha langsung mengusap bekas ciuman Dion. "Ndak mau, Abam bau."
Dion melongo. "Lahh Echa juga bau tau."
"Ndak! Abam bau, Echa angi."
Dion dan Nasya hanya tertawa.
"Alle dirumah sama siapa Yon?" Tanya Nasya.
"Mama Vina, Mom."
"Ohh ya, nanti kamu anterin kue kerumah Alle ya. Tadi Mommy buat bareng Tante Nata." Dion hanya membalas dengan anggukan.
"Echa mo cama Tante Ata, Mom." Elsha menarik kerah baju Nasya.
"Iya sayang, besok kerumah Tante Nata ya. Main sama Kakak Aleyza."
Elsha langsung bersorak kegirangan.
❤❤❤
Onyon🐒
AlleSayang
Jangan marah ya?
Dion salah, maaf
Tadi Fara itu ngga sengaja ketemu terus dia minta gabung
Allea membanting ponselnya dikasur. "Bodo amat, Yon. Gue gedeg sama lo, cowo gak pekaan"
Sepulang dari caffe, Allea langsung mengurung diri dikamar. Walaupun tadi Dion seperti biasa mengantarkan Allea sampai dalam rumahnya, namun kehadirannya tidak dianggap.
Tadi Dion juga mengantar kue kerumah, lagi lagi Alle tidak menghiraukannya. Padahal Dion sudah berdiri dibalik pintu selama hampir satu jam.
Allea bangkit lalu keluar dari kamarnya, ia berdiri dipembatas balkon. Matanya menatap lurus kedepan. Kerumah kekasihnya.
Tirai kamar Dion terbuka, namun tidak ada penerangan. Pupil matanya ia gerakan menyusuri lantai bawah, mobil dan motor Dion terparkir rapi disana. Otomatis Dion-nya ada dirumah.
Sejurus kemudian keluarlah Dion dari pintu utama dengan langkah yang terlihat tergesa-gesa. Allea mengerutkan keningnya, tidak biasanya Dion pergi tanpa ijin kepadanya dulu.
Dion menaiki motor sport-nya lalu melaju dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Saat ditikungan depan gerbang, hampir saja ia terjatuh karena ban motornya menginjak pasir-pasir hingga jalannya menjadi licin.
Allea menghela nafas kasar. Mungkin Dion sudah bosan dengannya, ini terlalu monoton dan membosankan. Apalagi mengingat dulunya Dion seorang player.
Allea kembali masuk kedalam kamarnya lalu membaringkan tubuhnya dikasur. Tangannya terulur untuk mengambil ponsel menyala dengan posisi tengkurap.
1 pesan masuk.
Onyon🐒
Gue keluar sebentar Al, si babi minta ditemeninSudut bibir Allea terangkat. Syukurlah Dion masih berpamitan dengannya.
DIKIT YA?
10 COMMENT, SAYA NEXT.OK, SEE YOU
KAMU SEDANG MEMBACA
Allea
Teen Fiction*Sequel Ketua OSIS in Love* Karena cinta tidak harus memiliki, maka semestinya memiliki pun tidak harus cinta