Aku sungguh percaya bahwa jika cinta menyakiti, cinta juga yang akan menyembuhkan
~ •• ~
"Si Alle mana? Nggak lo ajak?" Tanya Andra.
Dion menggeleng. "Nggak selamanya dia bakal jadi milik gue."
Andra mengerutkan dahinya tidak mengerti. "Maksud lo?"
Dion tersenyum miring. "Lihat aja nanti."
"Lo sama dia udah jalan empat tahun Yon. Lo mau mainin dia? Apa lo nggak inget, gimana cara lo rebut dia dari Yudha? Alle cewe baik-baik Yon."
"Yudha? Dia brengsek. Makanya gue rebut Alle dari dia."
"Tapi lo jauh lebih brengsek." Timpal Andra.
Dion hanya diam, ia kembali mengesap sebatang rokok yang ia selipkan dikedua jarinya. Sudah menjadi rutinitas jika ia sedang banyak masalah, ia selalu datang ke mini club milik Andra, temannya waktu SMP.
Tak lama dari itu, Kevin datang bersama seorang perempuan.
"Hallo, sayang." Sapanya.
Dion membuang puntung rokoknya sembarangan. Ia menepuk sofa disebelahnya mengintruksi supaya duduk disampingnya.
Gadis itu tersenyum lebar, dengan sigap ia duduk disebelah Dion dan memeluk lengan kokohnya. "Aku kangen, Yang."
Tangan Dion terulur untuk mengusap kepala gadis itu. "Aku lebih kangen sama kamu."
Diseberang tempat duduk Dion, Andra terus memperhatikan perubahan sikap Dion. Sejak gadis itu datang, Dion menjadi sedikit manja.
Andra yang tidak tahu asal usul gadis itu, hanya bisa menerka-nerka bahwa Dion bermain dibelakang Allea. Namun itu masih abu-abu, mengingat sikap Dion kepada Allea selama ini.
❤❤❤
Allea
P
Dion kemana?Gue gabut, Yon
Balas kek
Allea menghela nafas kasar. Dari sepulang sekolah Dion tidak ada kabar, rumahnya sepi. Kemungkinan mereka sedang keluar, namun tidak biasanya Dion tidak mengajaknya, begitu juga dengan Nasya dan Rafka.
Jika ada acara diluar, Allea wajib ikut. Mengingat Davina yang selalu pulang larut malam ataupun keluar kota.
Allea menapakkan kedua kakinya dilantai, ia menegakkan tubuhnya lalu mulai mengayunkan kakinya menuju balkon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Allea
Novela Juvenil*Sequel Ketua OSIS in Love* Karena cinta tidak harus memiliki, maka semestinya memiliki pun tidak harus cinta