Hari ini adalah hari ibu. Hari yang paling aku benci dari semua perayaan hari di dunia ini. Dimana setiap tanggal 22 Desember sekolahku selalu mengadakan acara untuk memperingati hari ini. Dan setiap tanggal ini pula aku harus menanggung malu karena aku merayakan hari spesial ini bukan untuk ibuku melainkan untuk ayahku dan tentunya mendapatkan cemoohan dari teman-temanku. Bisakah aku menggantinya dengan hari ayah? Terdengar seperti lelucon bukan?! Memang aneh..
Pagi ini aku diantar sekolah seperti biasa, bersama ayahku. Saat kakiku menginjakkan telapaknya di sekolah ini, kulihat banyak orang yang sibuk untuk acara nanti siang. Ya.. para orang tua wanita dari siswa akan menghadiri acara ini pada nanti siang seperti tahun-tahun sebelumnya. Aku menatap ayahku datar seolah bertanya 'bagaimana? Apakah ibu akan datang?'
Seolah tau apa makna dari tatapanku, ayahku menatapku dan memegang kedua pundakku erat.
"Ibumu pasti datang Mee Yon, percayalah" ucap pria paruh baya itu lalu mengusap rambutku gemas.
"Bagaimana mungkin aku bisa percaya, kalimat ini yang selalu ayah katakan setiap tahunnya dan itu hanya sebuah kebohongan. Mungkin tahun sebelumnya aku masih dapat menerima hal seperti ini, diejek dan dianggap sebagai anak yang tidak memiliki ibu. Tapi sekarang, aku bahkan tidak bisa menerima kenyataan bahwa ayah yang akan datang lagi ke sekolahku, bukan ibu. Aku yakin ibu tidak akan datang. Jangan berjanji padaku bila ayah belum bisa memastikan bahwa ibu yang akan menghadiri acara ini. Kumohon jangan membuatku terlalu berharap.."
Akupun belari menjauh dari ayahku. Memasuki lebih dalam kawasan sekolah swasta ini. Kudengar suara panggilan lirih yang memanggil namaku keluar dari mulut pria paruh baya itu. Cairan bening ini terus saja mendesak hendak keluar dari pelupuk mataku. Namun aku masih bisa menahannya. Tidak sepantasnya aku menangis karena wanita itu. Aku semakin berlari kencang hingga menemukan tempat favoritku, taman belakang sekolah. Disini aku hanya melamun membayangkan hal yang akan terjadi nanti siang. Hal yang mungkin akan membuatku kembali dikatai anak jalang atau bahkan anak piatu yang tidak memiliki ibu. Hidup yang begitu miris..
Cukup lama aku berada di taman belakang ini, dapat kulihat para orang tua wanita dari para siswa sudah mulai berdatangan ke sekolah ini. Disambut gembira oleh anak mereka dan tentunya perlakuan sayang mereka dapat walau hanya sebuah kecupan. Sementara aku, aku bahkan tidak bisa menggandeng tangan ibuku dan menuntunnya memasuki tempat untuk acara nanti. Hidupku terlalu hambar dengan situasi dimana aku hanya merasakan kebahagiaan dan keharmonisan keluarga saat berada di rumah saja. Itupun cuma sandiwara. Kenapa dulu aku bisa lahir ke dunia ini? Sepantasnya aku tidak berada di dunia untuk menjalani sandiwara bodoh yang dibuat oleh orang tuaku. Mungkin kalian anggap pemikiranku terlalu dewasa, tapi memang itu yang ingin aku alami-lenyap dari dunia ini.
Tunggu, lenyap dari dunia ini?
▪▪▪
Acara pembukaan telah dimulai sekitar setengah jam yang lalu. Kata sambutan, dan masih banyak lagi yang membuatku sedikit bosan. Aku berharap sejenis bencana datang dan acara ini dihentikan tanpa harus melanjutkan ke acara inti. Saat ini aku tengah duduk di bangku yang telah disediakan sekolah dan tentunya dengan bangku kosong di samping kiriku
Sementara teman-temanku, didampingi oleh seorang wanita di sampingnya.Hingga sudah cukup lama aku menanti, acara itu dimulai. Saat para siswa disuruh kedepan dan meyampaikan kesan kepada orang tua mereka. Kurasa doaku tidak dikabulkan. Tidak ada bencana yang terjadi. Hingga..
"Mee Yon, giliranmu.." panggil Miss Jennie kepadaku. Oh Tuhann.. haruskah aku berdiri disana dan menyampaikan kesan kepada makhluk astral atau kepada angin yang membawa suaraku agar terdengar oleh ibu? Menyebalkan..
Aku menghela napas berat dan mulai melangkahkan kaki ke panggung yang telah disediakan. Detak jantungku mulai tidak teratur dan rasanya aku ingin mati saat ini juga. Kuketukkan jariku pelan pada microphone untuk mengetesnya berusaha menetralkan rasa gugupku. Baiklah aku akan mulai mengungkap semua kenyataannya sebelum aku pergi.
Lenyap dari dunia ini..
Tapi tunggu, aku seperti melihat seseorang disana. Ayahku, ya.. dia yang saat ini duduk di kursi paling belakang dengan kedua jempolnya dia angkat untuk menyemangatiku. Aku hanya tersenyum menanggapinya.
"Siang semua.."
"Siang.."
Aku berdehem pelan sebelum melanjutkan kalimatku.
"Namaku Kim Mee Yon, aku memiliki ayah bernama Kim Seokjin dan ibuku Kim Jisoo. Mungkin tak banyak yang akan kusampaikan. Ibuku tidak hadir pada hari ini. Dan seperti tahun sebelumnya, justru ayahku yang menghadiri acara ini. Kalian boleh mengejek sesuka hati kalian nanti, tapi sekarang tolong beri aku kesempatan untuk bicara. Mungkin aku hanya akan menceritakan secara singkat riwayat hidupku." aku menjeda kalimatku sesaat.
"Aku tidak terlalu dekat dengan ibuku. Bahkan mungkin aku sempat membencinya. Dia selalu pulang malam dan berangkat pagi. Tidak seperti orang tua pada umumnya. Namun bagiku ayah yang selalu ada buatku sekaligus menjadi ibu bagiku. Kisahku sangat panjang, dimulai dari aku menyadari ibuku tidak pernah mencintai ayahku dan hanya melakukan sandiwara di depanku hingga membuatku mau tidak mau juga harus ikut bermain disana. Tapi satu hal yang membuatku ingin menyadarkan ibuku bahwa ayahku sangat mencintainya. Kuharap kalian dapat mengerti dengan situasiku. Dan setelah mendengar cerita singkat ini, kuharap kalian tidak menganggap ibuku orang jahat.
Bagaimanapun dalam hatiku, aku sangat mencintai dan menyayanginya. Terima kasih ibu kau telah pernah membuatku bahagia walaupun hanya sementara. Aku menyayangimu.."Ku-akhiri ucapanku dengan kalimat singkat itu. Air mata sudah mengaliri pipiku begitu juga kulihat banyak orang yang menangis menyaksikannya. Pandanganku mulai kabur, kepalaku terasa sangat berat hingga.. gelap, itu yang hanya kulihat saat ini. Namun sebelumnya, dapat kulihat ibuku datang sambil menangis lalu berlari kearahku.. aku bahagia. Setidaknya ibu pernah menangis untukku..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Tbc
Hai hai.. update lagi nih. Author gak tau ngetik apaan disini. Part menuju ending karena author bikinnya short story, jadi gak sampai 10 chap. Maunya gimana happy atau sad? Komen ya.. dan vote nya biar author cepat update. Makasih..
Satu lagi, jangan lupa follow akun ig semua member blackpink ya..
See you..

KAMU SEDANG MEMBACA
My Mom || Jinsoo ✓
Short Story[END] Hanya karena umurku yang masih belum terlalu dewasa kalian pikir dapat menipuku dengan sandiwara bodoh itu? Menyedihkan.. Cuma cerita singkat kok, yang tanpa disengaja membuat pembacanya menangis. Tertarik membacanya? Jangan lupa follow sebelu...