01.Awal Pertemuan

551 25 22
                                    

Di suatu perusahaan sukses, terdapat CEO tampan bernama Muhammad Ali Ibrahim. Dia adalah pebisnis muda berusia 27 tahun yang menjadi penerus perusahaan abinya.

Deringan handphone mengusik konsentrasinya yang sedang mengamati suatu proyek di laptopnya. Dia pun melihat siapa yang meneleponnya, ternyata itu adalah abinya. Lalu dia menerima panggilan itu.

"Hallo Assalamu'alaikum bi, ada apa bi kok tumben telpon Ali?" tanyanya.

"Wa'alaikumsalam nak, abi cuma ngasih tahu kamu. Kalau nanti abi akan memperkenalkan kamu dengan calon istri kamu di restoran yang biasa kita datangi. Nanti jam 8 malam kamu harus sudah datang, usahakan jangan telat ya."

"Oh gitu bi, iya Insya Allah Ali nggak akan telat bi."

"Oke, abi bakal pegang janji kamu loh. Jangan sampe ngecewain calon istri dan mertua kamu."

"Iya, bi, Ali janji. Udah dulu ya, bi, Ali masih banyak kerjaan nih. Wassalamu'alaikum."

"Iya nak, wa'alaikumsalam."

****

Tak terasa waktu begitu cepat, Ali melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul setengah 8. Dia pun mengakhiri aktivitas lemburnya untuk menuju restoran tempat dia bertemu dengan calon istrinya.

Diperjalanan dia mengemudi dengan santai karena letak restoran memang tidak terlalu jauh dari kantornya, selang 20 menit dengan kecepatan rata2 akan sampai tepat waktu.

Saat melewati sebuah club malam, tiba-tiba mobil yang dikendarai Ali mogok. Ali bingung karena dia tidak mengerti mengenai hal yang berhubungan dengan mesin. Diapun menelpon tukang bengkel untuk menangani masalah mobilnya.

Saat sedang menunggu dia dikejutkan oleh seseorang yang mengetok-ngetok kaca mobilnya, lalu dia membuka kaca mobilnya dan terlihatlah seorang wanita yang terlihat seperti orang mabuk.

"Hmm hai tampan, boleh anterin aku nggak?" tanya wanita itu dan ternyata benar wanita itu sedang mabuk, Ali dapat mencium bau alkohol dari mulut wanita itu.

"Maaf mbak mobil saya sedang mogok, saya sedang-"

"Halahh bohong, lo nggak mau kan nganterin gue. Semua cowok sama aja b*ng**t lo nggak usah sok-sokan nolak gue, lo seharusnya bangga ada cewek cantik yang numpang mobil lo. Dasar sok ganteng, lo sama Bian sama aja. Sama-sama mainin gue, harusnya gue yang mainin kaliann. Orang tua gue nggak pernah merhatiin gue dan sekarang kalian. GUE BENCI,GUE BENCI HIDUP GUE...hikss," kata wanita itu yang mulai bicara melantur dan tiba-tiba menangis.

"Ya Allah mbak saya beneran nggak bohong, mobil saya mogok. Mbak saya mohon jangan nangis, iya mbak saya bakal nganterin mbak setelah mobil saya bisa jalan ya," kata Ali yang bingung bagaimana menenangkan wanita itu yang ia tahu akan sia-sia karena wanita itu sedang tidak dalam keadaan sadar karena terpengaruh minuman beralkohol.

Wanita itu tidak menjawab, tetap menangis dan merancau tidak jelas.

Ali pun turun melewati pintu penumpang disebelahnya dan mencoba menenangkan wanita itu. "Mbak tolong jangan nangis,saya beneran nggak bohong lho mobil saya mogok dan saya lagi-" ucapan Ali terhenti karena tiba-tiba saja wanita itu memeluk Ali sampai hampir terjungkal.

"Astagfirullah mbak tolong jangan peluk saya, nggak enak dilihat orang. Kita bukan mahram mbak." Ali berusaha melepas pelukannya tetapi tidak bisa karena wanita itu terlalu erat memeluknya.

"Hiks benerkan lo nolak gue, lo jahat munafik. Dari sekian banyak cowok yang pengen meluk gue bahkan pengen nyium gue, lo sok-sokan nolak gue"

"Ya Allah mbak saya bukannya munafik, saya beneran nggak bisa meluk cewek yang bukan mahram saya. Tolong mbak lepas,say-"

"Huwekk" ucapan Ali terpotong karena tiba-tiba wanita itu muntah tepat mengenai jas dan kemejanya. Setelah itu wanita itu pingsan dan untung saja Ali dengan sigap menahan tubuhnya agar tidak jatuh ke tanah.

"Ya Allah cobaan apalagi ini.."

*****

Tbc

Ta'aruf With Ex-BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang