10.Akan Bertemu

64 10 0
                                    

Flashback on

"Rain, I want to say something."

(Rain, aku ingin mengatakan sesuatu)

"What do you want to say? Just say it Em," sahut Raina.

(Kamu ingin mengatakan apa? Katakan saja Em)

"Rain, actually I love you, I want you to be mine. So will you be my wife?" ungkap pria itu, Emir

(Rain, sebenarnya aku mencintaimu, aku ingin kamu menjadi milikku. Jadi maukah kamu jadi istriku?)

Raina yang mendengar pernyataan itu terdiam sesaat dan setelah itu mengucapkan, "Em... are you serious? Em ... Sorry I can't."

(Em... apa kamu serius? Em... Maaf aku tidak bisa)

"Why Rain? Do you already have someone you love and love you?" tanya Emir.

(Kenapa Rain? Apakah kamu sudah memiliki seseorang yang kamu cintai dan mencintaimu?)

"No Em, nobody love me. But there is someone I love..." ungkapnya dengan wajah murung.

(Tidak Em, tidak ada yang mencintaiku. Tapi ada seseorang yang aku cinta)

"Rain please give me a chance to replace him, I love you a lot.

(Rain tolong beri aku kesempatan untuk menggantikannya, aku sangat mencintaimu)

"Don't waste your time waiting for someone who doesn't love you, I'm here, I love you. I promise I will always make you happy."

(Jangan buang waktumu menunggu seseorang yang tidak mencintaimu, aku disini, aku mencintaimu. Aku berjanji akan selalu membuatmu bahagia)

"It's hard for me to forget. Falling in love with him is easy but it's hard to forget. I'm worried, if I give you a chance, I still can't forget him. How will you feel later? I don't wanna hurt you, you're a good person Em. Please forget about that feeling, let's just be friends. I don't deserve to be your life companion," ujar Raina.

(Sulit bagiku untuk melupakan. Jatuh cinta padanya itu mudah tetapi sulit untuk dilupakan. Aku takut, jika aku memberimu kesempatan, aku tetap tidak bisa melupakannya. Bagaimana perasaan kamu nanti? Aku tidak ingin menyakitimu, kamu orang yang baik Em. Tolong lupakan perasaan itu, ayo kita berteman saja. Aku tidak pantas menjadi menjadi pendamping hidupmu."

"Raina don't say like that, you deserve, really deserves to be loved. You're a great woman Raina, you study with a sincere heart to become the person you are today. With your efforts so far you have become Raina who is now, to me you are like your name, rain, rain is Allah gift. I love rain and you. You are Allah most beautiful gift, I'm glad to know you, you're a good person and never give up," jawab Emir.

(Raina, jangan berkata seperti itu, kamu pantas, benar-benar pantas untuk dicintai. Kamu wanita yang hebat Raina, kamu belajar dengan hati yang tulus untuk menjadi dirimu hari ini. Dengan usahamu selama ini kamu telah menjadi Raina yang sekarang, bagiku kamu seperti namamu, Rain, hujan adalah anugerah Allah. Aku suka hujan dan kamu. Kamu adalah anugerah terindah dari Allah, saya senang mengenalmu, kamu adalah orang yang baik dan tidak pernah menyerah)

"You overreact, I'm not a good person, I'm just trying to be a good woman. I'm not as good as you think, I was a less religious person, I should have realized myself from before. I can't afford to be a godly woman, me and him are too far away, now she belongs to another woman." dengan mata berkaca-kaca dia mengatakannya, air matanya menetes.

(Kamu berlebihan, aku bukan orang yang baik, aku hanya berusaha menjadi wanita yang baik. Aku tidak sebaik yang kamu kira, aku orang yang kurang religius, seharusnya aku menyadari diriku dari sebelumnya. Aku tidak mampu menjadi wanita yang saleh, aku dan dia terlalu jauh, sekarang dia milik wanita lain)

Ta'aruf With Ex-BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang