Chapter III

450 22 12
                                    

Anindya : Hai! Minna! Bagaimana kabarnya?

Readers : ( ... ) isi sendiri.

Anindya : 🙂

Aoi : Lanjut.

Anindya : Oh iya--

Shinichi : Btw, perubahanmu dari cerita pertamamu sampai cerita sekarang ini benar-benar drastis ya?

Anindya : Maksudnya?

Shuuichi : Aoi, praktekkan.

Beberapa tahun yang lalu...

Aoi : Hai semuanya, maaf ya Author jarang update, semoga kalian suka ceritanya. 😃😊

Anindya : 😶

Sekarang...

Aoi : Hai minna! Bagaimana kabarnya hari ini?! Ok ok ok! Sekarang kita mulai ceritanya ya! 😆

Anindya : 😶

Aoi : Apaan sih?! Kyaa Husbuku! Wkwkwkwk! Wtf! Berisik! Beraninya kau?! Bla bla bla bla bla...

Anindya : 😶

Amuro : Nyadar sekarang??

Anindya : 😶 (ngangguk)

Aoi : Ok! Lanjut aja! 😆

Shinichi : Et dah! Kenapa lo ketularan sifatnya?!

|~|~|~|

Shiho terbangun di sebuah kamar dan itu bukanlah kamarnya, dia lalu melihat sekeliling dan sudah siang hari. Shiho lalu berusaha untuk duduk namun saat dia meluruskan kakinya dia melihat Shuuichi yang sedang tertidur pulas didekat tangannya.

"Wajahnya sangat tampan saat sedang tidur, pantas saja One-chan jatuh cinta padanya" batinnya lalu salah satu tangannya membelai lembut rambut Shuuichi.

Seseorang lalu membuka pintu, terlihat Sera yang datang sambil membawakan semangkuk bubur.

"Kau sudah sadar? Bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya Sera senang melihat Shiho sudah sadar.

Sera lalu berjalan mendekati Shiho dan meletakkan bubur itu disebelah ranjang Shiho, Sera lalu berusaha untuk membangunkan kakaknya. Shuuichi lalu terbangun.

"Shiho kau sudah sadar?" tanya Shuuichi yang kelihatannya masih setengah tertidur.

Shuuichi lalu tidak bisa menahan dirinya lagi, dia lalu memeluk Shiho dengan erat dan Shiho hanya bisa terkejut diperlakukan seperti itu.

"Kau sudah tidak sadarkan diri sejak dua hari yang lalu Shiho dan Shuu-ni juga sangat menghawatirkan keadaanmu" jelas Sera yang juga terlihat senang melihat Shiho sudah sadar.

"Sera! Shuuichi! Ayo kita sarapan!" ucap seorang wanita dan wanita itu langsung terdiam saat melihat Shiho.

"Akhirnya kau sadar juga Shiho-chan! Aku jadi senang" ucap wanita itu yang sepertinya Ibu dari Shuuichi dan Sera.

Mereka begitu senang melihat Shiho sudah sadar dan Shiho ikut senang karena ternyata dia tidak sendirian. Mereka lalu segera sarapan bersama diruang makan.

Selesai makan, Shuuichi dan Ibunya ingin bicara dengan Shiho. Sementara Sera hanya terdiam sambil memperhatikan mereka bertiga.

"Shiho, sekarang apa keputusanmu?" tanya Ibu Sera.

"Em, Ano.. aku-" ucapan Shiho terpotong oleh ucapan Ibu Sera.

"Mary, panggil saja Mary" ucap Ibu Sera sambil tersenyum.

 Zettai ni shiawase ni suru kara!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang