"Semoga besok pagi turun hujan" gumam Alia setelah selesai mengerjakan tugas sekolahnya.
Alia bergegas untuk menggosok gigi putihnya, lalu memilih untuk tidur.
Alia merebahkan tubuhnya di atas kasur, lalu mengambil boneka panda nya, Kiki.
Kini Alia mulai tidak waras kembali, ia mengajak kiki untuk mengobrol dengannya. Alia mulai curhat kepada kiki tentang pemilik payung itu,
"Kikiii... Aliaa lupa tanya nama cowok pemilik payung ituu."
"Tadi pagi Alia di rangkul sama cowok itu."
"Alia tadi pagi juga nabrak cowok itu.. Kiki tau gak? Dia wangii bangettt"
"Kira-kira dia itu tingginya 170 centi meteran"
"Dia itu putih, tapi ga banyak bicara ki.. Alia belum pernah lihat dia senyum.. Walaupun Alia baru lihat dua kali sihh.."
"Ehh.. Tapi kayaknya Alia gak cuma lihat dia dua kali. Bentar-bentar, biar Alia inget-inget dulu" ucapnya sambil berfikir
"Alia pernah lihat dia diii....dimana ki? Di bumi lah ki." ucap Alia di sertai tawa kecilnya.
"Serius, Alia ga bercanda. Alia pernah lihat dia gak cuma dua kali aja, tapi dimana ya ki? Alia lupaa" ucap Alia dengan nada sedih.
Alia pun berusaha keras untuk mengingatnya dimana dan kapan Alia pernah ketemu Andre hingga Alia terlelap dari tidurnya.
Pukul 05.30 ponsel Alia berbunyi. Alia meraba meja samping tempat tidurnya, untuk mengambil ponselnya.
Tanpa berpikir panjang, Alia langsung me-rejact panggilan tersebut lalu tidur kembali.
Tidak sampai 10 detik, ponsel milik Alia berbunyi kembali. Dengan malas, Alia langsung mengangkatnya tanpa menatap layar ponselnya.
"Hallo, dengan Alia Vincentia di sini" ucap Alia dengan nada khas bangun tidurnya.
"Hallo, dengan Alia Vincentia di sini" ucap Alia mengulang karna tidak ada jawaban dari sebrang sana.
"Halloo?" ucap Alia sekali lagi.
"Ihh siapa sih pagi-pagi gini udah ganggu Alia bocan aja ki..?" tanya Alia kepada kiki dengan suara yang masih bisa terdengar oleh orang sebrang sana.
Dengan terpaksa, Alia membenarkan posisi tidurnya sambil menatap layar ponselnya.
Alia mengerutkan keningnya setelah melihat nomor tak dikenal menelponnya.
"Siapa sih?" tanya Alia setelah melihat nomor tak di kenal.
"Hallo..? Salam sambung ya?" tanya Alia kepada pemilik nomor tak di kenalnya.
"Hallo" suara di sebrang sana akhirnya mengeluarkan suaranya.
Alia terkejut setelah mendengar suara laki-laki di sebrang sana. Alia langsung duduk, dan melihat jam dindingnya yang menunjukkan pukul 05.33
"Gawat ki... Alia belum mandi, bisa-bisa Alia telat. Ntar juga ada upacara lagi" ucap Alia langsung menyiapkan pakaiannya sambil masih memegang teleponnya.
"Hallo? Ini dengan siapa? Alia buru-buru nih, kalo gak ngomong juga Alia matikan telponnya." ucap Alia
"Gue jemput lo di depan rumah jam enam. Cepetan, gue tunggu" ucap laki-laki di sebrang sana langsung pada intinya. Andre.
"Ehh main jemput aja.. Emang kamu tau rumah Alia? Alia bawa mobil sendiri, ga usah pake acara jemput segala." jawab Alia menolak
"Pokoknya gue jemput." ucap Andre penuh penekanan. Lalu langsung Andre matikan telponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alia Vincentia
Teen FictionMengapa Alia tidak bisa mengingat masalalunya dengan Andre? Andre berusaha keras untuk bisa mengingatkan masa lalu nya dengan Alia, tetapi Alia tetap saja tidak bisa mengingatnya. Mengapa? Apakah ini jalan dari Tuhan? Apakah Alia di takdirkan untuk...