Saat sedang menjaga Liyan di UKS, Handphone Bunda Sora berbunyi dan ternyata itu adalah panggilan dari rumah sakit.
"Hm... Adek, Bunda harus pergi ini, Bunda harus ke rumah sakit lagi. Ada urusan penting."
"Yah... trus aku sama siapa dong di sini kalo Bunda pergi." Kata Liyan.
"Yaudah Bunda bakalan manggil Woojin buat nemenin kamu ya."
"Ih.. kok Kak Woojin. Kan Kak Jinyoung juga ada." Protes Liyan
"Emang kenapa sih kalo Woojin yg jagain kamu."
"Gak papa sih."
"Astaga... yaudah Bunda pergi dulu, nanti Woojin juga bakalan dateng."Setelah Bunda Sora prgi, tak lama kemudian Woojin datang.
"Ha.... Gue mau pergi ke kantin aja deh," Kata Liyan
"Loh... Gue baru nyampe buat jagain lo, trus lo langsung mau pergi gitu." Jawab Woojin kesal.
"Napa, suka suka gue dongs..."
"Idih... lebay lo."
"Udah udah gue beneren mau pergi, BYE."
Liyan prgi ke kantin dan menyusul teman teman laknatnya.
Saat tiba di kantin Liyan langsung menghampiri teman temannya."Kalian semua nyebelin banget sih, ninggalin gue di UKS." Kata Liyan kesal.
"Sorry dong, kita bukannya ninggalin lo, cuman kan di situ ada Bunda lo, jadi kita gak mau ganggu acara antara anak dan Ibu. Kan gak enak juga kalo kita gangguin acara yg sangat penting dan acara yg penuh dengan kasih dan sayang." Jelas Nahyo panjang lebar.
"Lebay banget sih lo." -Liyan
"Udah dari sononya kali dia Lebay." -Jennie
"Udah ciri khas Nahyo itu kalo Lebay." -Nican.
"Nyebelin banget sih kalian, selalu aja gue yg di nistain." -Nahyo.
"Gue nggak." -Jiya -_-
"Iya juga sih." -Nahyo
"Wahahahaha....." -Tawa ketiga teman laknat itu
"Rasain tuh, makanya jangan sok sok -an mau ngelawan Jiya kalo ujung ujungnya kalah." -Liyan
"Udah tau Jiya nggak pernah kalah kalo lawan sama lo." -Jennie
"Dah tau Jiya pendiem tapi sekali ngomong pedes." -Nican
Nahyo be like : -_-
Malas sama suasana kayak gini, Jiya langsung pergi tanpa mendengarkan panggilan sahabat sahabatnya.
"Tuh orang emang kebiasaan banget ya, langsung pergi gitu aja." -Nahyo.
-------
Jiya berjalan di koridor sekolah dengan tatapan kosong. Tiba tiba seorang guru yg merupakan wali kelasnya dan temannya menghampiri Jiya sambil membawa banyak buku di tangannya
"Eh... kamu anak wali saya kan, oh.. yaudah cepet ambil nih, trus bawa ke kelas sekarang juga." Perintahnya tanpa mendengar Jawaban dari Jiya.
"Hm..." Jawab Jiya sambil mengambil buku2 tersebut.
Setelah memberikan buku2 tersebut pada Jiya, Bu Ani segerah pergi meninggalkan Jiya di sana sendirian.
Berat banget sih ni buku, mana banyak banget lagi, gue sial banget harus ketemu tu guru sialan. Batin Jiya.
Saat sedang berjalan dengan bersusah payah, tiba tiba ada yg tdk sengaja menabrak Jiya dan semua buku tersebut jatuh.
Jiya menatap orang yg menabraknya dengan tajam Sedangkan Orang yg ditatap juga melihat ke arah Jiya.
"Eh.. kalo jalan liat liat dong, kan buku lo jadi jatoh." -(?)
Dia yg nabrak kok dia yg marah sih, dasar goblok. Batin Jiya
"Lo yg nabrak." -Jiya datar.
"Eh... iya juga sih, gue yg nabrak lo. Yaudah gue minta..." -(?)
"Sumbangan." -Ucap Jiya asal.
"Enak aja, gue kan belum selesai ngomong, gue minta maaf." -(?).
"Hm.. serah." -Jiya
Songong banget ni anak satu, gak tau apa kalo gue itu cowok and osis yg di gilai oleh para cewek di sini. Batin (?).
Jiya langsung memungut semua buku2 tersebut, saat ingin pergi cowok tadi langsung ingin merebut buku, tersebut karna kaget spontan buku2 tersebut jatuh dan mengenai kaki cowok tadi.
"Aw... sakit banget." -(?)
Jiya hanya menatapnya dengan tajam dan yg ditatap hanya nyengir sambil memegang kakinya yg sakit.
"Gue cuman mau bantuin lo kali bawa buku sebanyak itu." -(?) Sambil kembali memungut semua buku2 tersebut.
Jiya mengambil buku tersebut sebagian karna yg sebagiannya lagi sudah di ambil oleh cowok tadi. Jiya langsung saja pergi mendahuluinya.
"Idih.... masih untung di tolongin nggak terima kasih." -(?).
Mereka tdk sadar bahwa dari tadi ada seorang perempuan yg tengah memperhatikan mereka dari tadi.
-------
DONE
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In High School
Fiksi PenggemarHanya kehidupan beberapa member Wanna one bersama gebetannya