Keano marah besar. Raya tidak menyangka kekasihnya bisa bertindak kasar seperti ini. Tidak seperti Keano yang biasanya.
"Malam itu kamu bilang kalau tubuh kamu lagi gak fertil! Kamu sengaja mau nyelakain aku?!" bentak Keano. Pikirannya berkecamuk, beban beratnya bertambah. Keano benar-benar dibuat pusing oleh Raya.
"Ken? Kok kamu ngomongnya begitu? Kamu nyalahin aku?" air mata Raya menetes. Dia tidak menyangka Keano bisa berbicara seperti itu. Keano menuduhnya. Keano menyalahkannya, bukannya bertanggung jawab seperti yang diharapkan Raya.
"Semuanya bisa kacau Ra, kamu mengacaukan karir aku, harapan orang tua aku, apa kata orang kalau tau aku hamilin kamu di luar nikah?" kata Keano getir. Dia menyesal telah menghamili gadis itu. Keano masih memiliki cita-cita yang besar. Dia masih muda dan belum kepikiran untuk menjalin keluarga kecil.
"Jadi kamu nyalahin aku? Kamu lupa atau pura-pura lugu Ken? Kamu yang keluarin di dalam! Kalau kamu gak lakuin itu aku gak bakalan hamil!" Keano diam, dia ingat kala itu dia berjanji akan mengeluarkan spermanya di luar. Tetapi nyatanya dia kebablasan.
Keano maupun Raya diam, sama-sama memikirkan nasib mereka berdua. Masih banyak yang mereka harus diraih dan semuanya tidak bisa dilakukan dengan menikah terlebih dahulu.
"Gugurin kandungan kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa Harus Jumpa
RomansaKalau saja saat itu Keano tidak mengeluarkannya di dalam, kalau saja saat itu Raya tidak mengaku hamil, kalau saja mereka berpisah baik-baik, mungkin pertemuan kembali mereka di Terrace Garden Cafe akan baik-baik saja. Note: - Pernah publish di Webc...