1. Murid Baru?🏮

3.6K 134 29
                                    


.
.
.
.

.
.

Happy Reading guys!

.
.

.
.
.

JANGAN lupa VOTE dan comment.

.
.
.


Saat ini Jira tengah sibuk menyiapkan sarapan untuk keluarganya, inilah kebiasaan Jira memasak sendiri. Padahal ia memiliki pembantu tetapi mereka hanya membantu Jira jika Jira membutuhkannya, intinya selagi Jira bisa ia akan mengerjakannya sendiri tanpa di bantu siapapun.

"Sayang masak apa? " tanya Sehun memeluk tubuh istrinya itu dari belakang dengan erat.

"Ishh aku lagi masak ihh tar ada anak anak sana sana! " usir Jira kepada Sehun.

Sehun terkekeh kecil, "gak ah mau deket deket kamu aja, rindu. "

"Sehun nanti anak anak liat! "

"Udah liat kali bun! " sahut Samuel duduk di meja makan dengan menangkup kedua pipi gembulnya.

Sehun dan Jira terlonjak kaget, keduanya saling menjauhkan diri masing masing.

"Dari kapan kamu di situ? " tanya Sehun duduk di kursi utama dengan tatapan tajamnya.

Samuel tersenyum lebar, "barusan kok pah, emang kenapa ya? Ada hal yang tak senonoh yang gak boleh Muel liat ya? "

Sehun menggelengkan kepalanya, anaknya itu tengah menjahilinya kali ini.

"Muel abangnya mana eh Ara juga mana? Jangan jangan mereka belum bangun? " tanya Jira menatap anak bungsunya dengan lekat.

"Astaga bunda, jangan ngerap dong santai aja. Ara udah bangun itu lagi bangunin abang Tae yang kebooo parah! "

"Iya tuh abang kamu kebo, susah banget di bangunin! " sahut Sehun menganggukkan kepalanya setuju.

"Iya pah, abang main game terus! "

"Nah bener tuh, dia gadang main game! "

"Nah makanya kalo gak mau anaknya gadang jangan di ajakin terus dong main game malem malem! " ucap Jira melirik Sehun dengan tatapan yang sedikit tajam.

Sehun terkekeh kecil.

Caramel turun dari lantai atas dengan tangan sibuk membenarkan posisi poninya yang sedikit berantakan, " Good morning all! "

"Pagi sayang abang nya mana nih? Kok belum turun? " tanya Sehun menatap anak perempuannya yang tengah mendudukkan dirinya di samping Jira.

Caramel menunjuk tangga menggunakan dagu lancipnya, "otw sini pah. "

Taeyong turun sambil membereskan rambutnya yang acak acakan ala bad boy, terlihat jelas rambutnya masih basah sepertinya ia bangun kesiangan lagi. Jira telah menatap Sehun tajam karena telah menbuat anak pertamanya hampir telat, karena setiap malam Taeyong selalu di ajak bermain game sampai lupa waktu oleh Sehun.

"Aku disini pah kenapa kangen? " tanya Taeyong mendudukkan dirinya di samping Sehun.

"Taeyong bunda udah bilang, jangan gadang kalo besok mau sekolah! Nanti kesiangan! Bunda gak mau yah liat rapot kamu banyak alpanya! "

"Maaf bun, semalem tuh terakhir kan pah? Ya kan pah? "

"Abang jagain adeknya yahh! " kata Sehun dengan menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

School with The Devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang