.
.
..
-------------------------
Sudah terhitung dua minggu lamanya Saera bersekolah di sini dan ia sudah memiliki banyak teman, bahkan ia pun telah dekat dengan para staf pengajar.Saera terdiam menatap Taeyong yang sedari tadi terus menandatanganinya tanpa henti, gadis ini bingung kenapa Taeyong terus menatap apakah ada yang salah dengan dirinya?
Tangan Taeyong tiba tiba mengusap kepala Saera dan berucap, "lu cantik hari ini, mau balik bareng gak? "
"Saelah! Mau ngajak balik bareng aja mesti harus muji muji dulu nih si Bambang! " cibir Doyoung melirik Taeyong.
Mendengar ucapan Taeyong pipi Saera memerah, ia memang sering mendapatkan pujian dari Taeyong dan berakhir seperti ini. Tetapi Saera mencoba menguatkan hatinya untuk tidak terlalu bawa perasaan akan sikap Taeyong, ya meskipun siapapun yang di perlukan seperti itu oleh Taeyong akan langsung luluh dan menyukainya.
"Gak gue di jemput supir! " jawab Saera memasukkan buku bukunya ke dalam tasnya dan bersiap untuk pulang.
"Raaa! Gilaa! Ini banyak yang minta id lu, gue kasih jangan? " pekik Taeil menatap layar ponselnya dengan tersenyum lebar, "ahh gimana kalo gue jual aja, bisa kali nambah nambah uang jajan gue. "
Lucas menjitak kepala Taeil kuat, "gila, dia temen kita masa di jual. Dasar mucikari. "
"Ehh itu ide bagus, tapi jangan id ya kita jual aja ke om om auto kaya kita! " sahut Doyoung berhigh five bersama Taeil.
"Ide bagus, hmm kerja sama kita di mulai tuan Kim. "
"Apaan sih kllian? Jual jual aja emang Saera barang apa! " ucap Yoona memukul kepala Doyoung dan Taeil bergantian.
Keduanya meringis kesehatan, "makanya jangan jadi mucikari. "
"Bentar deh, kenapa banyak yang minta id gue? Orang orang pada gabut apa? Gak jelas banget! " Saera kembali mendudukkan dirinya dengan wajah yang sedikit kesal.
"Jawabannya simple! Lu cantik, banyak yang suka dan itu termasuk gue! " ucap Taeyong tersenyum lebar.
"Asikkk pepet terus!! "
"Ahayyy bau bau pj nih! "
"Acieeee blak blakan! "
"Main suka sukaan aja nih! "
Saera menundukkan kepalanya, ia tak ingin memperlihatkan wajahnya yang memerah kepada siapapun. Gadis itu mengusap dadanya, jantungnya berdecak begitu kencang dan tidak karuan.
Ah Saera yakin ia memiliki penyakit jantung atau sebagainya.
"Woii kalian mau di kelas aja hah? Ayoo balik udah bubar! " teriak Lucas berjalan keluar kelasnya.
"Eh iya, hahha yok Ra kita ke gerbang! " ajak Yoona berjalan kluar kelas.
Saera mengangguk, ia akan mengejar Yoona tetapi tangannya di tahan oleh Taeyong. Sontak hal itu membuat tubuh Saera mendekat ke Taeyong, hal itu membuat Saera semakin gugup karena berada di jarak sedekat ini.
"Langsung pulang ya, jangan main dulu! Nanti aku khawatir! " bisik Taeyong lembut tepat di telinga Saera.
Saera kembali mengangguk dan berlari mengejar Yoona yang sudah pergi menjauh, gadis itu kembali mengusap dadanya rasanya seperti ada kupu kupu yang berterbangan di perutnya.
Ahhh Saera sudah mulai gila.
" Raa lu kenapa mukanya merah gitu? Sakit ya? " tanya Yoona khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
School with The Devil
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM BACA!) Complete ____________________________________ ° Dia yang selalu hadir, belum tentu akan bersama dengan mu untuk selamanya. Bisa saja dia menemanimu karena sedang berada dalam fase kesepian. Jangan berpikir kau satu satun...