13

282 27 0
                                        

"Gue enggak tau kenapa, tadi Agam terlihat pesimis banget. Berkali-kali dia bilang 'kalau gue enggak ada' dan sekarang, gue takut hal itu benar-benar terjadi."

Agil terlihat menggeleng setelah mendengar kata Diva. "Enggak bakal. Gue yakin dia kuat. Selama ini, dia bisa nahan penyakit itu sendiri masa operasi ini doang dia enggak bisa."

"Awalnya gue sama seperti lo. Gue yakin Agam bisa dan dia bakal sembuh. Tapi entah kenapa sekarang gue merasa takut." Agil mengangguk setuju.

"Gue juga sama. Tapi, gue yakin dia berhasil. Setelah dia berhasil melewati operasi ini, gue janji akan bawa dia pergi jauh. Jauh dari orang-orang yang tega menyakitinya, termasuk ortu gue."

Jelas saja Diva merasa terkejut mendengarnya. Dia teman Agam dan dia mau Agam di sisinya, bukan dibawa pergi jauh seperti kata Agil. Namun Diva terdiam, ia tidak berani mengatakan apapun pada Agil. Ketakutannya semakin terasa. Dadanya berdegub kencang, tangannya pun berkeringat dingin. Diva benar-benar tidak tahu apa arti dari semua ini.

Lampu di dalam ruang operasi padam. Itu berarti tandanya operasi selesai. Tapi, tunggu ... Bukankah Agam baru saja masuk, belum ada satu jam masa iya operasinya sudah selesai? Diva menggeleng berkali-kali. Disusul Agil yang sepertinya juga menyadari hal yang sama.

Tbc...

Bab sebelumnya salah judul. Sorry.

280518

Datang Dan Pergi (NEW VERSION) #BJPWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang