2

1.3K 121 15
                                    

Hari kedua. Di tempat yang sama. Namun, di jam yang berbeda. Agam kembali melihat gadis itu. Gadis berkuncir dengan baju kotak-kotak. Gadis yang sama dengan gadis yang ditemuinya kemarin.

Agam tertarik melihatnya karena dia selalu terlihat sendiri. Selalu melamun dan selalu pergi ke tempat ini. Danau buatan favoritnya.

Ingin kembali menghampiri, namun takut kembali dikacangi. Agam sadar. Ia hanya orang asing. Jelas saja gadis itu mengacuhkannya, jika sikapnya saja selalu sksd.

Saat Agam memutuskan ingin menghampiri, gadis itu beranjak, membuat Agam terdiam seketika. Ia hanya melihat dari jauh, sampai di mana gadis itu berhenti.

Di tepi dermaga. Gadis itu duduk di sana. Kakinya, ia celupkan ke dalam air. Suasana yang sepi, juga angin yang berhembus, mampu membuat siapa saja merasa tenang. Termasuk Agam. Mungkin dia bisa mencari ketenangan di sana, bersama gadis itu.

Bermodal nekat, Agam kembali melangkah. Menghampiri gadis itu, lagi.

"Hai," sapa Agam lagi.

Lagi-lagi gadis itu mengacuhkannya. Agam mencoba tetap bertahan.

"Hidup itu penuh drama. Penuh masalah, juga liku-liku. Jadi, jangan kaget kalau hidup lo penuh masalah," katanya.

Gadis itu mendongak, lagi. Menatap mata Agam dari samping. Ada binar kesungguhan sekaligus ketulusan di sana.

"Kalau masalah, diselesaikan dengan masalah, masalah itu enggak akan kelar. Malah nambah masalah baru. Jangan sungkan membagi masalah. Siapa tahu, itulah jalan keluarnya."

Gadis itu tidak pergi. Ia tetap di sana, bersama Agam. Mencerna kata demi kata yang baru saja keluar dari mulut cowok itu.

***

Iya tau ini masih jelek. Tapi tak apalah ya. Haha.

160518

Datang Dan Pergi (NEW VERSION) #BJPWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang