14

1.2K 50 16
                                    

Halooo 

Maaf ya baru bisa update lagi. Hhohoo.

Terima kasih untuk semua yang sudah menunggu kelanjutan cerita ini.

Doakan semoga aku ga macet lagi yaaa

Selamat Membaca :)

***


Hari ini Niki tidak pergi ke sekolah, ia pergi ke kampus untuk bimbingan dengan dosen pembimbing mata kuliah PPL. Selepas bimbingan Niki sudah janji dengan Ranya untuk bertemu di kafe dekat kampus.

"Nikiiiiii," sapa Ranya saat melihat Niki memasuki kafe.

Niki tersenyum sambil menghampiri Ranya.

"Weis yang digebet brondong ceria amat mukanya," seru Ranya.

"Apaan sih lo?" Niki mendelik kesal.

"Cerita dong Nik."

"Kan udah di chat."

"Ga seru. Gue pengen denger cerita nya secara langsung," desak Ranya.

Setelah memesan makanan dan minuman, akhirnya Niki menceritakan pertemuan-pertemuannya dengan Evan.

"Wah gila sih. Berani amat ya tuh anak." Ranya menggelengkan kepalaya setelah mendengar cerita Niki.

"Fiks sih dia suka sama lo." Lanjut Ranya.

Niki menghembuskan nafas.

"Terus gimana? Mau lo terima?" Ranya bertanya sambil menyesap Green Tea Latte yang ia pesan.

"Apa yang harus gue terima?" Niki bertanya balik.

"Ya itu rasa suka dari murid lo." Ranya menggoda Niki sambil mengangkat kedua alisnya berkali-kali.

"Heh! Itu tuh Cuma asumsi lo aja ya kalau dia suka sama gue. Siapa tau dia Cuma penasaran sama gue doang."

"Ga mungkin. Gue yakin 100% tu bocah naksir sama lo." Kata Ranya sambil menunjuk wajah Niki dengan sendok.

"Ya terus kalau naksir emang kenapa? Biarin aja sih." Jawab Niki ketus.

"Tapi ya Nik-"

"Udah ya, gue ga mau bahas dia terus-terusan. Mood gue jadi jelek. Mending lo ceritain ketua PPL lo yang ganteng itu, siapa namanya?" Niki memotong ucapan Ranya.

"Ari." Jawab Ranya cepat. Selanjutnya Ranya sudah bercerita panjang lebar tentang Ari, lelaki tampan yang menjadi ketua PPL di sekolah Ranya.

Ponsel Niki bergetar menandakan ada pesan yang masuk. Niki mengecek notifikasi yang muncul di layar ponselnya. Sebuah nomor tidak dikenal mengirimkan 4 buah pesan berturut-turut.

Assalamualaikum Bu Niki

Saya Qiyara, XII IPA 2

Tugas biologi sudah dikumpulkan tadi pagi di meja Pa Dahlan

Maafin kita ya bu

Niki menghembuskan nafasnya. Hatinya masih terasa sakit jika mengingat ucapan Pa Dahlan kemarin. Niki menggelengkan kepalanya berusaha mengenyahkan ingatan tentang kejadian kemarin.

"Eh lo jadinya mau masuk ekskul apa?" tanya Ranya membuat Niki memusatkan perhatiannya lagi pada sahabatnya itu.

"Fotografi."

"Hah? Apaan?"

"Fo-to-gra-fi," ulang Niki.

Ranya terdiam sejenak sebelum akhirnya dia tertawa terbahak-bahak. Niki mengerenyitkan dahinya merasa tidak ada yang lucu.

JODOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang