F O U R T E E N

36 8 6
                                    

     "Mata lo kenapa?" tanya Nina begitu Aludra duduk dan melamun disampingnya.

Aludra menoleh lalu menunjuk matanya sendiri dan dibalas anggukan Nina.

"Gue kemaren begadang. Lo tau lah gue gak bisa begadang. Gue minum kopi, eh malah ketiduran. Yaudah sekarang mata gue merah terus ada kantong matanya." ucap Aludra cepat tanpa jeda. Seperti seorang rapper.

Nina mengangguk paham. Ia segera mengeluarkan sapu tangannya lalu ia basahi sapu tangan itu dengan air minumnya yang dingin.

"Kompres dulu mata lo, biar ga bengkak." ucap Nina sembari memberikan Aludra sapu tangannya.

Aludra menerimanya lalu ia menempelkan sapu tangannya di daerah matanya. Ia menyenderkan punggungnya di kursi lalu memejamkan matanya.

Tidak lama kemudian Kenzie datang dan kaget melihat Aludra yang seperti itu.

"Dia kenapa?" tanya Kenzie dengan berbisik ke Nina.

Nina menoleh lalu bilang bahwa mata Aludra sakit dan Aludra lagi tidak mau diganggu.

Bukannya Kenzie menuruti permintaan Nina, ia malah melanggaranya.

Ia membuka sapu tangan yang menutup mata Aludra dan memajukan wajahnya. Sehingga jarak antara wajah Aludra dan wajah Kenzie sangatlah dekat.

Aludra yang merasakan sapu tangannya diambil ia segera membuka matanya untuk melihat siapa pelaku dibalik semua ini.

Dan ia terkejut.

"BODOH!" teriak Aludra sembari mendorong wajah Kenzie menjauh. Aludra juga hampir terjatuh dari bangkunya jika Nina tidak sigap menahannya.

Sedetik kemudian Aludra menyembunyikan wajahnya di bahu Nina karena ia malu. Sedangkan Nina hanya tertawa melihat tingkah Aludra.

"Lagian gue kira lo ngapain." ucap Kenzie sembari merapihkan rambutnya yang berantakan karena di dorong oleh Aludra.

"Maaf deh maaf," Kenzie menyatukan tangannya lalu memohon dihadapan Aludra yang masih menyembunyikan wajahnya.

Lalu Nina berbisik sesuatu ke kuping Aludra yang membuat dirinya sukses mengangkat kepalanya.

"Gue maafin. Sekarang lo pergi. Gue mau belajar." ucap Aludra ketus lalu mengambil sapu tangan Nina yang berada di tangan Kenzie.

Kenzie tersenyum lega, "nah gitu dong. Sekarang senyum biar cantiiik." ia menarik kedua pipi Aludra untuk membuatnya tersenyum.

Akhirnya dengan terpaksa Aludra senyum agar Kenzie melepaskan tangannya dari kedua pipinya ini.

"Ken!" panggil seseorang dari depan pintu kelas.

Kenzie menoleh begitupun dengan Aludra.

"Eh Deniza. Kenapa?" Kenzie langsung melepas cubitan di pipi Aludra lalu menghampiri Deniza.

Aludra langsung mengusap-usap pipinya yang memerah akibat cubitan Kenzie.

"Dra, gue mencium bau-bau pacaran nih." sahut Nina sambil berbisik dan menunjuk kearah Deniza dan Kenzie.

"Lu kayak roy kiyowo aja cium-cium begitu." jawab Aludra enteng lalu menoleh ke arah Kenzie dan Deniza.

Tidak lama kemudian Deniza pergi duluan lalu Kenzie balik ke tempat duduknya dengan terburu-buru.

"Kenapa Zi?" tanya Aludra yang penasaran.

Tanpa menatap mata Aludra, Kenzie menjawab, "ada urusan. Nanti aja gue jelasin." lalu keluar kelas dengan mengambil langkah terburu-buru.

AludraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang