6

1.2K 159 4
                                    

.

Mingyu dan Jungkook berjalan keluar dari gerbang SMA Gyenam. Waktu memang sudah menunjukkan pukul 3 sore, dan semua murid SMA Gyenam diperbolehkan untuk pulang ke rumah.

"Mingyu-ya, sepertinya aku tidak bisa ke rumahmu. Yugyeom mengajakku untuk bermain game di rumahnya. Hehe." cengir Jungkook memperlihatkan senyum kelinci khasnya. Mingyu hanya bisa memutar bola matanya.

"Game saja terus." cibir Mingyu.

"Atau, kau ikut saja ke rumah Yugyeom. Ayolah, Mingyu... kapan lagi kau akan main game denganku? Bahkan aku bisa menghitung dengan jariku berapa banyak kita bermain." bujuk Jungkook.

"Mwoya... kau ini bicara apa."

"Aish! Maksudku kau jarang sekali bermain denganku. Padahal saat kelas 1 dan 2, kita selalu bermain bersama. Semenjak kelas 3 kau langsung meninggalkanku. Aku tidak ingin melihatmu terlalu serius, Mingyu-ya."

"Hhh... Jungkook-ah. Aku tidak bisa. Aku pun ingin, tapi aku sudah berjanji pada ayahku bahwa aku akan serius untuk mengejar cita-citaku agar sepertinya." tutur Mingyu. Tentu saja Jungkook yang mendengarnya merasa kecewa.

"Begitu ya. Ya sudah. Lain kali saja. Tapi, kau harus menerimaku jika tiba-tiba aku datang ke rumahmu, ne?"

"Eo. Arraseo. Kita masih bisa bermain di rumahku jika aku sedang bosan nanti malam."

"Baiklah. Aku duluan."

Jungkook pun pergi meninggalkan Mingyu yang masih berdiri di gerbang sekolahnya.

Baru saja Mingyu akan berjalan menuju halte bus, matanya menangkap seseorang yang berada di seberang sekolah, jaraknya tidak terlalu jauh dari keberadaannya sekarang.

Matanya menyipit kala melihat Chaeyeon yang masih memakai seragam sekolahnya tengah membuang sampah yang berada di plastik besar dan menyimpannya di tempat sampah. Dia terlihat memakai celemek, dan kemudian masuk ke dalam kedai pangsit baru itu.

"Apa yang dia lakukan disana?" gumam Mingyu.

Mingyu melihat ke sekelilingnya, seakan sedang memeriksa keadaan. Setelah merasa aman, diam-diam dia berjalan mendekati kedai pangsit itu.

"Eo? Bukankah ini pangsit yang pernah diberikan eomma?" gumamnya lagi tatkala melihat papan nama kedai pangsit itu.

Lalu, Mingyu pun mengintip ke dalam kedai itu. Dia bisa melihat Chaeyeon nampak sedang melayani para pelanggan di kedai itu sendirian.

"Eo? Tuan Muda? Apa yang kau lakukan?"

Tiba-tiba saja Youngok sudah berada di belakang Mingyu. Tentu saja Mingyu langsung tersentak saat mendengar Youngok yang tiba-tiba bertanya.

"A—Ah! Halmeoni! Annyeonghaseyo!" sapa Mingyu dengan gugup sambil membungkukkan badannya.

"Eo... apa ada sesuatu yang bisa kubantu?" tanya Youngok lagi, dia sendiri keheranan melihat wajah Mingyu yang malah pucat.

"A—Aniya, halmeoni. Aku hanya merasa lapar. Dan... kebetulan aku mencium aroma pangsit jadi aku kemari.

"Ah, benarkah? Kalau begitu, masuklah. Aku akan memberimu semangkuk pangsit gratis." tawar Youngok.

"Ah, ne, halmeoni." balas Mingyu yang menerima tawaran Youngok. Youngok dan Mingyu pun masuk ke dalam kedai itu.

Tanpa Mingyu sadari, sedari tada ada sepasang mata yang memperhatikannya.

Seorang gadis yang berdiri di depan gerbang sekolah, terlihat penasaran dengan apa yang dilakukan Mingyu barusan. Mingyu terlihat mencari seseorang disana.

CRUSHES!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang