Just One Day

167 23 0
                                        

---

"Akh..."

"Apa kau baik-baik saja ?"

"Ah, tak apa terimakasih--- Taehyung ?"Hoseok terperanjat mendapati sosok yang tak ingin dilihatnya sejak dua tahun lalu, mencoba melepaskan diri namun rasa sakit yang mendera kepalanya semakin menjadi membuat pandangannya semakin memburam padahal gadis itu telah memakai kacamata. Kesadarannya mulai terombang-ambing tapi yang dipikirannya hanya agar bisa melepaskan diri dari rengkuhan pemuda tampan itu.

Tes

Tes

"Hosiki, kau baik-baik saja?"rasa sakit itu semakin membuatnya kualahan, yang ia bisa lakukan hanya meremat lemas ujung jaket yang dikenakan pemuda itu lalu semuanya gelap gulita, teriakan pemuda itu semakin terdengar sayup-sayup lalu menghilang. Hoseok tak sadarkan diri dalam dekapan Kim Taehyung yang menjerit histeris sembari menepuk pelan pipi Hoseok yang memucat, meraih ponselnya dan mulai menghubungi seseorang.

"Kak Yoon, Hosiki pingsan. Dia mimisan."

"Ambulans akan segera meluncur kesana, kau jaga dia. Aku mengandalkanmu."

Pip

Taehyung menghela nafas gusar terus berusaha menyadarkan Hoseok yang menutup rapat matanya.

"Maafkan aku Hosiki, jangan seperti ini. Apa yang terjadi padamu ?"

"Berhenti melakukan hal bodoh dan berdiam diri, tuan. Kau hanya akan semakin memperburuk kondisinya."

"Yak, apa yang kau lakukan ?!"

"Melakukan yang terbaik untuk mentariku."manik indah terbelalak, mematung seolah kehilangan tenaga membiarkan remaja tanggung berpakaian seragam SHS membopong tubuh lemah Hoseok lalu memasukkannya kedalam taksi yang akan membawanya kerumah sakit. Taehyung merutuki diri, menendang udara dan menjambak rambut kecoklatannya frustasi. Ia benar-benar bodoh.

"Hosiki, aku tak mau kehilanganmu lagi. Kumohon jangan menjauhiku lagi."

**

"Jadi alasanmu selama ini hanya bualan, Jung Hoseok ? Apa yang ada dipikiranmu gadis bodoh ?! Kau menghancurkan rancangan hari bahagiamu sendiri, Ya Tuhan..."

"Tak ada gunanya hari bahagia jika pada akhirnya aku harus pergi sebelum rencana itu menjadi kenyataan."

"JUNG HOSEOK!"

"Cukup kak Yoon, aku tahu batasanku sampai mana. Rasanya sulit bagiku berharap untuk mendapatkan itu semua darinya, Kim Taehyung terlalu sempurna untuk gadis penyakitan sepertiku bahkan semua dokter yang menanganiku---"

"Mereka saja yang bodoh! Kau akan baik-baik saja. Cukup ayah dan wanita gila itu yang meninggalkan kita, jangan kau Hoseok. Kau hartaku satu-satunya."keduanya menangis tersedu menikmati luka dihati masing-masing membuat sosok lain bersandar lemas didinding depan ruang rawat Hoseok yang satu jam yang lalu sadarkan diri.

Senyuman hangat itu menyimpan beribu luka,

Gadis itu begitu pintar menyembunyikan segalanya. Lagi-lagi ia merasa bodoh, dibodohi mentarinya.

'Kanker otak ? Stadium lanjut ? Setelah ini apalagi hadiah yang akan kau berikan untuk ulang tahunku, Jung Hoseok ? Kembali pada tunanganmu ?'

Ia menggigit kepalan tangannya, lagi-lagi relungnya berdenyut perih kelabunya kembali menyelimuti. Tidak adakah rasa bahagia untuknya bertahan lama ? Hanya untuk hari ini, hari istimewanya ?

"Kenapa hanya aku ? Atau bukan hanya aku ? Tapi ini menyakitkan. Siapapun bantu aku..."bahunya berguncang seiring bulir kristal yang meluruh dipipinya semakin banyak, tahun lalu keluarga pergi tepat dihari ini sekarang apa ia harus bersiap untuk kehilangan lagi ?

"Tidak, sunshine. Aku rela kehilangan apapun, tapi kehilanganmu aku tidak sanggup."lirihnya disela isakan pilu, dadanya semakin sesak saja.

"Mana mungkin aku meninggalkanmu, nanti kau kembali menyendiri lagi."ia membeku, hatinya menghangat lagi. Melirik dari sudut matanya yang begitu sembab hanya senyuman hangat Hoseok yang ia lihat membuatnya bangkit lalu memeluknya erat setengah mengangkat tubuh mungil itu membuat Hoseok menjerit panik.

"Kau berjanji ?"tanyanya menatap lekat manik cantik Hoseok yang membalasnya dengan tatapan teduh, menyodorkan kelingkingnya.

"Pinky promise ?"ujarnya sembari mengerjap lucu, Jungkook terkekeh gemas lalu mengaitkan kelingkingnya pada kelingking mungil Hoseok lalu meraup pipi gembil Hoseok dan mengecup bibir gadis itu gemas membuat mata sipit itu membola sempurna.

"Yak, mesum!"

"Aduh aduh, ampun bu guru. Aduh aku ini muridmu lho dan masih dibawah umur. Nanti kena pasal lho."

"Aku tak peduli! Dasar kelinci bulan menyebalkan! Akan ku cincang dan ku buat gulai kau Jeon Jungkook."

"Aish kejamnya~"

"Aish, dasar anak muda kelebihan hormon."Yoongi memijat pangkal hidungnya, melihat interaksi keduanya yang berubah-rubah membuatnya sakit kepala.


Tbc


Butuh obat atau Chimol, Yoon ? Mana mungkin lo minta Jimin yes, lo kan Tsundere kkk~

Aduh Kook, lo kan kelinci bukan bebek main sosor ae. Dasar kerdus lo!

Itu aja sih

Jaa minna-san, arigatou.

Seindah Mentari Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang