Part 1

1.5K 148 7
                                    

AN : Fanfic remake, dengan pengubahan seperlunya demi kesesuaian jalan cerita, tapi tidak mengubah inti cerita itu sendiri.

warning untuk Typo, GS, dan Nama Karakter yang belum terganti.

SWEET ENEMY

Happy Reading~

.

.

.

Taeyong mengumpat-umpat sepanjang perjalanan, hujan deras ini menghalangi perjalanannya mencari Doyoung ke daerah perumahan kumuh, tempat rumah Doyoung dulu berada, Taeyong tahu alamat ini dari mamanya. Ketika sampai, Taeyong makin frustrasi, Karena lokasi perumahan kumuh itu sangat jelek, dan penuh dengan gang sempit yang saling berdesak-desakan, dan tidak bisa dimasuki mobil. Dengan marah Taeyong keluar dari mobilnya, membiarkan tubuhnya diterpa hujan, lalu berdiri mengitarkan pandangan ke sekeliling.

Bagaimana dia bisa menemukan Doyoung di sini? Bagaimana dia bisa menemukan alamat lama rumah Doyoung?

Taeyong yakin Doyoung pasti kembali ke sini, dia tidak punya siapa-siapa, bekas rumahnya bersama ayahnya dulu pasti menjadi tujuan utamanya. Sejenak rasa cemas dan bersalah menyesaki dadanya. Tuhan, kalau sampai Doyoung kenapa-kenapa, maka Taeyong akan menanggung rasa bersalah seumur hidupnya. Matanya menyipit ketika menemukan sesuatu yang bergerak-gerak di emperan toko di sudut sana, dengan penuh harapan, Taeyong berlari menembus hujan ke sana.

Di temukannya Doyoung sedang duduk meringkuk kedinginan di emperan toko itu, bekas-bekas air mata ada di pipinya. Semula Doyoung tidak mengenali lelaki yang tiba-tiba berdiri menjulang di depannya, seolah muncul begitu saja dari tirai hujan, tetapi begitu mengenali bahwa lelaki itu adalah Taeyong, tatapannya berubah waspada.

"Kenapa kau kemari?"

Taeyong langsung berlutut sampai kepala mereka hampir sejajar, "Maafkan aku."

Taeyong mengernyit, "Apa?"

"Aku sungguh menyesal, maafkan aku, kuharap kau mau pulang kembali ke mansion bersamaku."

Pulang ke mansion? Untuk kemudian disiksa oleh Taeyong kembali dengan kebenciannya? Tidak!

"Tidak! Aku tidak mau!" wajah Doyoung berubah keras kepala, "Aku bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang-orang kaya seperti kalian, aku akan mencari pekerjaan sambilan dan rumah sementara besok, kau... Kau tidak akan pernah bisa menyakiti dan menghina orang-orang miskin seperti aku lagi!"

Hati Taeyong terasa dirobek oleh perkataan Doyoung yang penuh kepedihan itu, "Doyoung, aku minta maaf." bisiknya lembut, "Aku telah salah paham selama ini, Eomma sudah menjelaskan semuanya kepadaku, dan aku menyesal, ini..." Taeyong mengeluarkan liontin Doyoung dari tangannya, "Ini liontinmu, aku lihat ada foto ayahmu di sana, ini pasti sangat berharga untukmu, kukembalikan kepadamu," dengan tak kalah lembut Taeyong menggenggamkan liontin itu di jemari Doyoung.

Doyoung langsung menerima kalung itu dan menggenggamnya erat-erat.

Oh Terima kasih Tuhan! Kalung itu akhirnya kembali kepadanya.

Tetapi dia tetap menatap Taeyong dengan waspada, "Ke...kenapa kau berubah pikiran secepat itu?" pikiran buruk berkecamuk di benak Doyoung, apakah Taeyong punya rencana jahat yang lain untuknya.

"Doyoung, percayalah, aku sungguh menyesal, kumohon kau ikut aku pulang kembali ke mansion, akan aku ceritakan semuanya, aku bersumpah akan memperlakukanmu dengan baik sekarang." Taeyong mulai frustrasi, berusaha meyakinkan Doyoung.

SWEET ENEMY (TAEDO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang