Part 4

1K 105 9
                                    

Chapter 4

AN : Fanfic remake, dengan pengubahan seperlunya demi kesesuaian jalan cerita, tapi tidak mengubah inti cerita itu sendiri.

.

.

.

Happy Reading~

SWEET ENEMY

.

.

.

Taeyong terserang flu keesokan harinya. Suara batuknya terdengar ke seluruh penjuru rumah saking kerasnya. Batuknya terdengar kering dan itu pasti menyakitkan. Doyoung memutuskan untuk tidak masuk kuliah untuk menunggui Taeyong, Nyonya Lee sedang ada di luar negeri.

"Pergilah." Taeyong terbatuk-batuk dan mengusirnya, dokter sudah memeriksanya dan memberikan obat. Dan sekarang Doyoung sedang mencoba membantu Taeyong meminum obatnya. Tetapi lelaki itu dengan kasar menolak bantuannya. "Pergilah, kenapa kau tidak masuk kuliah?"

"Aku harus menungguimu, aku tidak mungkin meninggalkanmu sendirian dengan kondisi seperti ini."

"Aku sudah biasa seperti ini." tatapan Taeyong tampak sedih, "Sakit sendirian dan hanya ditemani pelayan sementara kedua orang tuaku pergi entah kemana."

Doyoung menatap Taeyong dan menyadari kepedihan di mata lelaki itu. Kasihan lelaki ini, dia hidup bergelimang harta, tetapikehilangan kasih sayang orangtuanya. Kini Doyoung mengerti apa yang menyebabkan Taeyong selalu bersikap sinis dan penuh kebencian. "Sekarang berbeda, kau mempunyai seorang adik, dan adikmu akan merawatmu." Doyoung menyerahkan pil-pil obat dari dokter ke arah Taeyong bersama dengan segelas air putih, "Ini minumlah obatmu."

Taeyong menatap Doyoung, tampak tertegun dengan perkataan Doyoung tadi, sejenak dia ingin membantah, lalu dia menghela napas dan menerima obat itu dan meminumnya, ditatapnya Doyoung dengan kesal setelahnya. "Sudah kuminum. Puas?"

"Puas. Sekarang tidur."

Lelaki itu menggerutu, tetapi tidak membantah. Mungkin tubuhnya sudah terlalu sakit. Dia masuk ke dalam selimutnya, terbatuk-batuk sebentar, dan tak lama kemudian, mungkin karena pengaruh obat langsung tertidur pulas.

Doyoung menghela napas panjang. Semoga obat itu bisa meredakan sakit Taeyong. Lelaki itu tampak begitu tersiksa ketika batuk, meskipun demikian tatapan sinis dan kejamnya tidak hilang, Doyoung tersenyum, dasar Taeyong...

Suara bel dipintu mengalihkan perhatian Doyoung, tampak pelayan membuka pintu dan terdengar percakapan-percakapan di sana. Doyoung beranjak dengan hati-hati, merapikan selimut Taeyong lalu melangkah keluar ruangan. Dia menengok ke lobby mansion di lantai bawah.

Gongmyung ada di sana. Lelaki itu mendongak dan menatapnya dengan tatapan mata yang bening, "Aku dengar kau tidak masuk kuliah. Tadi aku menjemputmu di kampus." Gongmyung bergumam pelan sambil menaiki tangga, "Maaf aku cemas, jadi aku datang kemari."

Doyoung menganggukkan kepalanya, "Untunglah kau datang Gongmyung. Aku tidak bisa masuk karena aku merawat Taeyong."

Gongmyung mengerutkan keningnya, "Taeyong sakit? Sakit apa?"

"Sepertinya dia sedang flu dan batuk... Dia sedang tidur di atas."

"Dokter sudah memeriksanya?"

"Sudah, dan aku juga sudah memberinya obat."

Lelaki itu menganggukkan kepalanya, "Jangan cemas Doyoung, aku akan menginap di sini, untuk menemani kalian."

Doyoung menghembuskan nafasnya lega. Setidaknya kalau ada lelaki dewasa lain di rumah ini, dia bisa tenang kalau nanti Taeyong kenapa-napa. Gongmyung adalah sahabat Taeyong dia pasti akan menjaganya.

SWEET ENEMY (TAEDO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang