chapter 6
AN : Fanfic remake, dengan pengubahan seperlunya demi kesesuaian jalan cerita, tapi tidak mengubah inti cerita itu sendiri. Dan silakan berprasangka buruk terhadap siapapun karena keyakinan anda akan dipatahkan saat mengetahui yang sebenarnya/?
.
.
.
Happy Reading~
SWEET ENEMY
.
.
.
Tubuh Doyoung yang tak sadarkan diri dibaringkan di atas ranjang. Dia mengamati Doyoung, lalu menoleh ke arah anak buahnya. "Kapan dia akan sadar?"
"Mungkin sekitar satu atau dua jam lagi."
Dia tersenyum, "Bagus. Kau tunggui dia di sini. Begitu dia sadar, hubungi aku. Aku ingin ada di sini ketika dia membuka matanya."
"Darah lebih kental daripada air...benarkah?"
.
.
.
"Bagaimana mungkin kita bisa kehilangannya? dia ada di depan kita?" Taeyong mengacak rambutnya dengan frustrasi.
Polisi sudah dihubungi dan mereka sudah memberikan keterangan. Taeyong juga sudah mengerahkan seluruh pegawainya untuk membantu pencarian. Mereka sudah melakukan pelacakan kepada semua teman Doyoung dan tidak ada titik terang. Lagipula Doyoung tidak punya teman, dia hanya dekat sengan Lisa dan saat ini Lisa masih belum bisa dihubungi.
Semua sudah dilakukan, tetapi Doyoung benar-benar tidak terlacak. Dia seperti lenyap di telan bumi tanpa sengaja. Bagaimana kalau ada yang melukai Doyoung? Taeyong tiba-tiba merasakan ketakutan yang sangat dalam dari hatinya. Tidak! Dia tidak bisa kehilangan Doyoung... Entah kenapa di saat seperti ini, Taeyong baru menyadari bahwa dia... Dia mungkin memiliki perasaan lebih kepada Doyoung. Dan sekarang dia tidak tahu nasib Doyoung seperti apa dan dimana. Apa yang dilakukan penculik itu terhadapnya? Apakah mereka menginginkan uang? Kalau memang menginginkan uang, Taeyong pasti akan memberikannya, berapapun itu, demi Doyoung.
Dengan cemas dia menatap ke arah pesawat telepon. Polisi tampak lalu lalang di mansion itu, menunggu. Ya mereka menunggu telepon yang meminta tebusan. Biasanya kasus-kasus seperti ini akan disusul dengan telepon yang meminta tebusan. Tetapi mereka sudah menunggu beberapa jam. Dan telepon itu tak kunjung tiba.
Taeyong meringis, menahan nyeri yang tiba-tiba menyerang kepalanya. Seluruh pikiran buruk berkecamuk di benaknya. Bagaimana... Bagaimana kalau ternyata para penculik itu tidak meminta uang tebusan? Bagaimana kalau yang diinginkan oleh penculik itu hanyalah mencelakai Doyoung? Taeyong tersentak ketika ada yang menepuk bahunya, dia menoleh dan mendapati Gongmyung disana, lelaki itu tampak pucat pasi dan frustrasi seperti dirinya. Kenapa Gongmyung juga tampak begitu cemas? Apakah... Apakah Gongmyung juga mempunyai perasaan lebih kepada Doyoung?
"Lisa sudah bisa dihubungi."
Kata-kata Gongmyung itu membuat Taeyong lupa dengan kecurigaannya kepada Gongmyung, dia langsung berdiri, mendekati Gongmyung yang memasang loudspeaker pada ponselnya.
"Halo?" suara Lisa tampak menyahut di seberang sana.
"Lisa ini Gongmyung. Apakah mungkin Doyoung datang padamu atau menghubungimu?"
Suara Lisa tampak bingung, "Tidak. Kami tidak bertemu hari ini. Bukankah Doyoung sedang pergi ke taman hiburan bersama Taeyong?"
"Dia hilang Lisa, sepertinya dia diculik."

KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET ENEMY (TAEDO)
Fiksi PenggemarRemake From Santhy Agatha Story (Colorful Of Love Series) #9 out of Dotae [25 June 2018]