Pertengkaran

59.5K 1.9K 45
                                    

Sebenarnya persiapan pernikahan telah di mulai jauh-jauh hari sebelumnya, hanya saja yang membedakan adalah pengantin wanita saja .

Ken bersama kedua temannya dan Grace menuju sebuah boutique gaun wanita , Ken mengambil kursi dan duduk dengan memandangi seluruh gaun-gaun putih itu "baiklah kau bisa memilih Grace , terserah kau pilih yang mana " yah anggap saja perlakuan itu itu adalah permulaan perkenalan bagi dia dan Grace . Tentu saja selanjutnya Ken akan memperlakukan Grace seperti apa yang sudah ia rencanakan.

"Kelihatannya ini bagus Ken" Menunjuk gaun putih tanpa lengan yang memiliki ekor di bagian belakang .

Ken mulai mengangkat satu tanganya memanggil salah satu karyawan boutique menyuruh untuk membungkus dengan rapi gaun tersebut , dan Ken mulai berjalan di kasir membayar nya dengan sebuah ATM miliknya.

Sesudah itu mereka kembali masuk ke dalam mobil Ken yang menyetir , disebelah sudah ada Grace yang mengenakan sabuk pengaman dan di belakang terisi oleh Roger dan Pete.

"Nikmati saja Grace sisa kebaikan ku ini satu hari , dan selebihnya yang ada hanya amarah yang akan menjadi santapan pagimu " batin Ken dan menjalankan mobil.

___***___

Dan hari ini , hari dimana pernikahan itu telah tiba . Namun yang membuat curiga di dalam batin Grace adalah mengapa tak banyak orang di sekelilingnya ? Hanya ada beberapa orang dan pendeta dan dekorasi ruang itu sangat jauh dari apa yang di bayangkan Grace mengingat apa jabatan yang dimiliki pria tersebut.

"Katamu kau ingin membuat pernikahan kita mewah, mana ? Kau berkata kau orang kaya ? Tapi menghias rumah layaknya pernikahan kau sungguh tidak bisa " Grace membuang sebuah bunga mawar tepat di wajah Ken.

Pria bermata biru itupun mencoba bersabar , tak masalah bersabar sedikit karena kesabaran nya kini akan berubah menjadi makian dalam hitungan jam " hentikan amarah mu itu , kita akan segera menikah " dari awal Ken memang berniat untuk membuat pernikahan itu mewah , namun ia juga memikirkan bagaimana ia bisa berpesta ria saat masih dalam suasana kematian Jesseli ? Dan untuk itu ia mengurungkan niatnya.

Semakin lama rumah Ken pun semakin ramai berdatangan teman dan kerabat terdekat , tentu orang tua Ken hadir di acara pernikahan itu karena Ken sudah menceritakan semua dan apa yang akan terjadi setelah pernikahan itu.

Tangan Ken mulai mengandeng Grace layaknya pengantin yang memang ia idam-idamkan, namun disitulah Ken merasa bahwa ia benar-benar kehilangan Jesseli di dunia untuk selamanya , dan yang menyebabkan kematian Jesseli adalah gadis yang kini berada di sampingnya.

Mereka berdua mendekati pendeta secara bersama-sama, mengucapkan vow demi vow di depan semua orang hingga mereka benar-benar sah menjadi pasangan suami istri.

"Kau bisa mencium istrimu sekarang " ucap sang pendeta.

Grace sedikit terkejut mendengar itu , namun ia berusaha agar semua terlihat baik-baik saja di depan semua tamu , Ken mulai mencium bibirnya dengan lembut "ingat , kau istriku sekarang " ucap nya setelah melepas cumbuan kecil itu .

"Detik ini , saat ini .. kau akan menjadi budak bagiku Grace . Lihat dan tunggulah " batin Ken penuh kepuasan.

Malam harinya

Grace melepas seluruh perhiasan yang ada di tubuhnya, ia merasa benar-benar lelah karena tamu sebanyak itu "sial , pernikahan palsu ini melelahkan ku" ujar nya sendiri di depan cermin.

"Kata siapa ini palsu , bagaimana jika aku ingin pernikahan kita benar-benar terjadi " tiba-tiba saja Ken berdiri di depan pintu .

Grace menoleh kearahnya "apa maksudmu "

Ken menutup pintu itu rapat-rapat membuat jantung Grace sedikit berdetak sedikit cepat "hai apa yang ingin kau lakukan , kita tidak tidur seranjang apa kau ingat "

Pria itu tak memperdulikannya, ia terus berjalan tanpa ekspresi "oh ya ?" Ken mengangkat satu alis nya .

Grace berdiri mengambil sebuah sisir yang baru saja ia pakai "jangan mendekat, jika kau mendekat aku akan-"

"Akan apa ?" Bagaimana bisa hanya dengan sebuah sisir plastik Ken akan takut dengan dia.

Langkah demi langkah semakin membuat Ken mendekat dengan tubuh Grace , ia menarik lengannya menghempaskan tubuhnya di atas kasur "kau kira apa hah? Dasar gadis bodoh .. orang idiot pasti mengerti Grace apa yang di lakukan pasangan suami-istri ketika baru menikah " Ken mulai membuka resleting celana nya .

"Hai kau dengar ya .. jangan harap aku memberikan tubuhku padamu , jangan bermimpi kau pria bodoh idiot " Grace melempar bantal di kepalanya.

Ketika seluruh resleting Ken terbuka seluruhnya ia menaiki kasur dan menjambak rambut Grace dengan kasar "Aaww" teriak Grace .

"Aku berbuat baik ? Lupakan itu Grace .. jangan harap aku bisa berbuat baik dengan wanita yang membunuh tunanganku " melepaskan tangan yang menjambak Grace , dan kepala gadis itu sedikit terbentur oleh divan di belakangnya.

"Dasar pria gila " Grace mengelus kepalanya yang sakit .

Ken mencengkeram kedua pundak Grace dengan sedikit menekannya, menindihi tubuh gadis itu dengan kekuatan yang ia miliki "you jerk" teriak Grace mencoba melepaskan tubuhnya sendiri .

Pria itu dengan ganas memplorotkan baju pengantin yang masih terbalut di tubuhnya "payudara mu lumayan besar rupanya " Ken menatap sinis penuh kemenangan.

"Brengsek " Grace menendang penis Ken "aaawwwhh shit you Bitch" pria itu kesakitan bukan main di atas kasur .

Grace menaikan kembali bajunya yang sempat memperlihatkan kedua payudaranya "jangan harap kau bisa menyentuh ku"

Dengan amarah yang sudah sampai ke ubun-ubun Ken menarik rambut gadis itu dan mencengkeram kuat-kuat "berani sekali kau padaku hah?" Mendorong tubuh itu hingga terjatuh ke lantai .

Lalu ia mendekati Grace yang masih ambruk di bawah lantai"Oh ya kau harus tahu , aku tidak tertarik dengan tubuhmu .. sama sekali tidak , lagipula kau adalah jalang murahan kan ? Pasti kau sudah di tiduri banyak pria " ejek Ken yang mampu membuat hati siapapun wanita yang mendengar nya akan terasa sakit .

"Kau bukan pria sejati , berani nya kau dengan seorang wanita . Dasar pecundang " teriak Grace .

Ken mencekik leher Grace karena setiap ia melihatnya ia selalu ingin membunuh habis gadis itu "aku tidak ingin menjadi pria sejati di hadapan mu , karena mulai saat ini aku hanya ingin menjadi seseorang yang menghancurkan hidupmu "

"Apakah kau pshyco ?"

"Tidak , tentu tidak .. tapi aku ingin menjadi pshyco hanya untuk mu , hanya untukmu" menarik rahang Grace dengan kasar .

Jika saja semua ini bukan demi Chris adiknya yang membutuhkan banyak biaya , ia tidak akan rela seperti itu . Harga dirinya di injak-injak begitu saja "aku tidak perduli kau .. yang terpenting kau harus membayar biaya pengobatan adikku"

"Oh ya .. tentu .. aku akan membayar seluruh biaya pengobatan adikmu itu , tapi kau harus menerima setiap konsekuensi yang aku buat " Ken mundur beberapa langkah dan duduk di kasur.

"Konsekuensi? Apa lagi yang kau katakan ?" Grace mengelap setiap pipi karena tangan Ken yang baru saja menyentuh nya.

"Kau harus menurut setiap ucapan ku , tak ada penolakan , tak ada tawaran dan tak ada pertimbangan. Karena keputusan ku adalah Mutlak" Ken pergi dari kamar nya dan membiarkan Grace seorang sendiri di sana yang sedang berfikir .

"Entah aku harus menyesal atau tidak .. tapi semua ini demi Chris " lirih nya pelan .

_______________________________________

Vote n komentar.

Heheh pa kabar ? Baik kan readers ku tercinta ? Semoga baik ya .

Aku update kalau tembus 250 vote ya ahahaah .. mau ngelihat aja ini cerita ada ga sih peminatnya..

I love you

Ig: hes_ree

The Love MILLION tears | SUDAH DI TERBITKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang